Senin, 09 Maret 2020

Semangat itu Aku dan kamu

Menjadi bagian dalam komunitas atau kelompok tertentu merupakan suatu aktivitas dan pengalaman yang berarti bagi seseorang. Jika dia mencintai dan merasa bahwa dalam kelompok tersebut ia merasa nyaman, maka disitulah muncul keluarga barunya. 
Anak Muda Claretian (AMC) Kupang kali ini melakukan kegiatan kunjungan ke Benlutu. Saya merasa berterimakasih karena menjadi salah satu yang dipercayakan untuk pergi ke Benlutu bersama dengan K’Fr. Pio CMF, K’Fredi, K’Yoris dan K’All. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 29 Februari dan berakhir pada 1 Maret 2020. Kunjungan kali ini benar-benar berbeda dari kunjungan yang sebelumnya karena tujuan kunjungan kami ke Benlutu ini untuk memberikan dan berbagi pengalaman dengan teman-teman AMC/OMK Benlutu, Panite dan Batu Putih tentang bagaimana membuat skapulir dan Rosario (kalung dan gelang tangan) dari benang dan manik-manik. 
Kegiatan ini dimulai dari jam 08.00 pagi dan bertempat langsung di depan Paroki gereja. Karena hampir sebagian besar dari mereka masih duduk di bangku sekolah, jam kedatangan mereka juga berbeda-beda sehingga dengan kehadiran beberapa teman, kami memutuskan untuk memulai saja kegiatannya. Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah membuat Rosario dari benang dan dibaluti dengan manik-manik. Selama proses pelatihan pembuatan Rosario, saya merasa senang dengan semangat dan antusias yang dimiliki teman-teman AMC/OMK Benlutu, Panite dan Batu Putih.
 
Dengan semangat yang luar biasa dan kerja sama dari teman-teman, tidak disadari bahwa sudah setengah hari kami mengerjakannya dan kami kekurangan salib serta beberapa bahan lain. Kami melanjutkan dengan makan siang bersama di aula paroki. Karena sorenya akan diadakan pertandingan futsal antara AMC/OMK dengan para Novis, setelah makan siang langsung dirapikan dan dibersihkan bagian gereja yang digunakan sebelumnya. Singkatnya, pertandingan ini dimenangkan oleh  para Novis dengan skor 13 dan AMC/OMK dengan skor 3.
Dengan musim dinginnya Benlutu, jam 7 malam pembuatan Rosario masih berlanjut karena bahan yang dibutuhkan sudah ada. Ada yang melanjutkan pembuatan Rosario siang tadi, ada juga yang meminta untuk diajarkan membuat skapulir dan gelang tangan. Meskipun skapulir lebih lama dan sedikit susah, untuk para pembuat awal, ini merupakan sebuah kerja keras. Karena kerja keras teman-teman AMC/OMK pada hari pertama latihan dan juga pembuatan rosario, ada 100 lebih rosario yang diselesaikan. Rencananya, pada hari minggu setelah perayaan ekaristi, rosario yang dibuat kemarin akan dijual. 
Setelah perayaan ekaristi, penjualan rosario, dilanjutkan dengan perkenalan, sharing bersama dengan AMC/OMK dan foto bersama. Pada siang harinya, masih dilanjutkan dengan pembuatan rosario. Oleh karena kami AMC Kupang yang pergi ke Benlutu ada yang masih dalam bangku pendidikan juga, maka pada sore harinya kami juga pamit untuk kembali ke Kupang.
Satu hal yang saya dapat dari kegiatan kunjungan ini adalah sebagai orang muda dari suatu kelompok yang memiliki jiwa semangat yang masih stabil, sebaiknya waktu yang ada digunakan dengan baik. Kesempatan yang baik juga tidak datang berulang. Mengisi banyak waktu luang dengan kegiatan rohani bersama kelompok besar maupun kecil seperti berkumpul untuk shairng, berdoa bersama dan membuat aksi-aksi nyata kecil yang besar manfaat dan nilainya lebih berharga. Selain mendapat pengetahuan yang baru, kegiatan seperti ini dapat memberi suatu pelajaran dan pengalaman yang tersembunyi dibaliknya

Selasa, 03 Maret 2020

AMC Dalam Balutan Manik - manik, benang, Salib dan Medali

AMC DALAM BALUTAN MANIK-MANIK, BENANG, SALIB DAN MEDALI.
Sebuah tim adalah sekelompok orang yang tergabung untuk kepentingan tertentu. Mereka ada dan berada untuk bekerja sama secara bersama-sama. Pegangan mereka dalam usaha itu adalah tujuan yang ingin dicapai secara umum. Mereka dipersatukan dalam tujuan itu. Berusaha untuk mengejar tujuan tersebut. Mata mereka menatap pada satu titik pusat yang sama. Tetapi  tak bisa dituntut bahwa  mereka harus berdiri disisi yang sama untuk menatap titik pusat tersebut. Berdiri melingkari titik tujuan adalah hal yang bagus dan bersifat lebih menyeluruh. Asalkan tetap fokus untuk menatap titik tujuan, orang disebelah atau anggota dihadapan kita, takkan berubah jadi musuh.
Sebuah hakikat utama dalam kelompok atau tim adalah kerja sama. Pemahaman kelompok akan hal ini sangat membantu tercapainya tujuan yang ditatap itu. Dalam sebuah kerjasama semua harus mengambil peran, bekerja sama dan bekerja secara bersama. Maka tentu saja ada dimana saat kita harus bersama sama dan ada saat kita berjauhan. Jarak bukan sebuah penghambat dalam mekanisme kerja kelompok.  Orang yang jauh akan tetap jadi partner selama jaringan masih terkoneksi. 

Perihal perjalanan Kegiatan ke Benlutu adalah hal yang sangat menarik. Merujuk pada hasil pertemuan MINGGU 23 FEBRUARY 2020. Saya berusaha me- UNDERLINE perihal pergi ke benlutu. Dalam kepala, saya berusaha mensugesti bahwa saya harus pergi. Hal ini menjadi berat karena pada saat yang bersamaan OMK tempat dimana saya tinggal juga mengadakan sebuah kegiatan penting. Tak hanya itu. Teman-teman PD ST. Cecilia juga mengadakan sebuah RET-RET, dan mengharapkan partisipasi anggotanya. Dan pada akhirnya saya memilih mengikuti apa yang saya sugestikan yaitu pergi ke Benlutu.

Sebelum keberangkatan, saya menjumpai prahara yaitu sebuah pilihan waktu  keberangkatan pada hari tersebut (Jumat, 28 February 2020) pagi / siang dan/atau sore?. Prahara masalahKu kini bukanlah waktu, akan tetapi tentang sebuah kebersamaan. 
keberangkatanKu menuju ketempat kegiatan (Benlutu) sekitar Pukul 15:00 Wita. Sambil menunggu keberangkatan, saya sempat berbincang dengan K’al, K’fredy dan K’Grace melalui WA terkait keberangkatan mereka ke Benlutu. Tidak disangka sambil asik berbicara dan bercanda akhirnya Bus yang saya tumpangi bergerak maju menuju kota yang melewati tujuan tempat saya yaitu Benlutu.

Benlutu menyambut saya dengan senyum. Beberapa rumah saya singgahi sambil menunggu kedatangan tim dari kupang (k'al, K'fredy, K'Grace dan Fr. Pio). Ada banyak sapaan kehangatan dan tentunya suguhan - suguhan kekerabatan disana.
Sekitar pukul 17:30 Wita akhirnya tim kamipun (AMC Kupang) sudah seutuhnya berada di Benlutu, dan secara bersama-sama kami memasuki gerbang Pra Novisiat.
Dari hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan  23 February 2020, hal yang bisa kami bawakan disana yaitu pembuatan ROSARIO. Sebelumnya dalam pertemuan dengan Romo Paroki saya menangkap adanya keinginan atau hasrat yang luar biasa untuk bagaimana belajar hal ini, terlebih pembuatan tas noken. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi sukacita dan hasrat kami untuk belajar bersama.
Sabtu (29 February 2020) pagi kegiatan pembuatan Rosario pun di mulai. Kegiatan ini diawali beberapa kelompok kecil. Saya sendiri tidak menyadari kalau ada teman - teman OMK yang sudah mulai belajar
membuat Rosario, di saat kami sedang sibuk memperbaiki alat dan bahan yang masih bermasalah. Dan kegiatan itu pun mengalir begitu baik. Teman teman yang datang belakangan pun bisa mengikuti dengan baik pula. Mereka terlihat antusias.
Jumlah pastisipan yang besar adalah bukti dari antusiasme.
pada pukul 12:00 Wita kegiatan pelatihan dan pembuatan Rosario dihentikan sejanak dikarenakan jam makan sinag memanggil "kata K'Frdy". Dalam aula paroki dan disekitaran  bangunan paroki, masing masing kami mencari tempat yang nyaman untuk bersantap. Semua terlihat bersungguh-sungguh dalam hal ini, dikarenakan kegiatan selanjutnya telah menanti. 
Sore hari OMK dan AMC pun mendapat kesempatan untuk menyapa Pra Novisiat dalam olahraga bersama (pertandingan Futsal). Pertandingan ini pun begitu meriah. OMK dan AMC berjuang habis-habisan untuk membobol gawang Pra Novisiat. Namun tak semudah itu. Tuan rumah pun berusaha mempertahankan harga diri dengan mencoba mengatur tempo permainan. Dan tentunya pertandingan ini sangat melelahkan bagi kedua tim.
Malam hari, kegiatan pembuatan Rosario tetap dilanjutkan. Walaupun kegiatan telah berlangsung dari pagi, semangat OMK dalam mengikuti latihan tetap ada dikarenakan kebersamaan dan keingintahuan serta inovasi - inovasi yang terbagun dalam kegiatan ini.  Mereka belajar sungguh sungguh dan belajar membuat Rosario terbaik. Dan benar saja semakin lama mereka semakin baik dalam membuat Rosario. Kekurangan Alat dan bahan pun coba diatasi dengan mendatangkannya dari kupang. Mereka begitu semangat hingga alat dan bahan yang diadakan pun tak cukup untuk menguras habis keletihan dan kepenatan mereka. 
Akhirnya tibalah saat para tamu untuk kembali ke rumah masing-masing. Diawali dengan kepergian para AMC Batu Putih. Hingga para pelatih dari Kupang. Rasanya berat untuk saling melepas pergi. Tetapi kalau tak berpisah pasti tak akan ada rindu yang tercipta. Tim pun berpamitan dan kembali ke kemah masing-masing.
Megikuti kegiatan di Benlutu adalah suatu sukacita dan rahmat bagi saya dan teman – teman semua yang hadir untuk saling berbagi. Siapapun tentu menginginkan rahmat yang berlimpah dalam hidupnya, apalagi kaum muda. Kegiatan ini sebagai pembelajaran kami untuk selalu bersama – sama membangun kebersamaan cinta dan kasih dalam bingkai Tema AMC (tema : BERJALAN MENEMANI dan MENYEMBAH)

SalamTUBEKI
 Yoris Riberu