Selasa, 30 Juli 2024

Semangat Muda Bersemi Diocese Youth Day VII Keuskupan Agung Kupang 2024

 Di Bawah Langit Oeleta, Semangat Muda Bersemi: Kenangan Indah Diocese Youth Day VII Keuskupan Agung Kupang 2024




Juli 2024 menjadi saksi bisu kisah inspiratif bersemi di jantung Oeleta. Tepatnya di Gereja St. Gregorius Agung, ribuan Orang Muda Katolik (OMK) dari seluruh Keuskupan Agung Kupang yang terdiri dari 6 kabupaten dan kota yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Sabu-Raijua, Kabupaten Rote-Ndao, dan Kabupaten Alor, menyatu dalam Diocese Youth Day (DYD) VII. Semangat muda yang berkobar, bagaikan mentari pagi, mewarnai langit Oeleta selama seminggu penuh dengan keceriaan, kekompakan dan pengalaman iman yang tak terlupakan.

Di bawah naungan tema “Orang Muda Katolik Simak, Bijak, dan Berdampak (SIBARA)”, DYD VII menjelma menjadi wadah bagi OMK untuk memperdalam iman, memperkuat persaudaraan, dan mengasah kepemimpinan. Hari-hari dipenuhi dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari seminar, talk show, perlombaan, hingga aksi sosial. Tawa dan canda berpadu dengan diskusi mandalam tentang isu-isu terkini dan peran OMK dalam membangun Gereja dan bangsa.


Malam-malam di Oeleta pun tak kalah semarak. Pertunjukan seni budaya dan nyala kembang api mewarnai suasana, menjadi momen tak terlupakan bagi para peserta untuk saling mengenal dan menjalin pertemanan baru. Puncaknya, pada Misa Penutupan, terpancar kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam dari seluruh OMK atas pengalaman luar biasa yang didapat.

DYD VII bukan sekadar kegiatan, melainkan sebuah simfoni indah yang menghantarkan OMK pada pemahaman iman yang lebih mendalam dan komitmen untuk menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat. Semangat “Sibara” terus menggema di hati para peserta, siap untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah DYD VII di Oeleta bagaikan lukisan penuh warna yang akan selalu dikenang oleh kami para peserta. Di sana, kami menemukan jati diri, memperkuat iman, dan menjalin ikatan persaudaraan yang tak ternilai. Semangat siap berkobar, membawa perubahan dan kebaikan bagi Gereja, masyarakat, dan bangsa.

Hii I’m Putri partner of Claret Way Kupang


“DYD VII KAK 2024 is not just an activity, but a transformation. From every challenge, new strength is born.” Mengikuti kegiatan yang diadakan setiap tiga tahun sekali yaaaa….. DYD atau Diocese Youth Day yang merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh Keuskupan Agung Kupang yang sekaligus menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Kegiatan ini digelar di Paroki St. Gregorius Agung Oeleta, Kupang dari tanggal 1 sampai 5 Juli 2024, yang diikuti oleh 44 kontigen yang terdiri dari 30 paroki dan 8 kuasi di Keuskupan Agung Kupang yang berjumlah sekitar 2.020 orang lebih.

Saya bersama teman Ersila Mali dan Putra Balla menjadi perwakilan dari Komunitas Claret Way untuk mengikuti kegiatan ini dan tergabung dalam perwakilan Paroki St. Yosef Pekerja, Penfui.


Semua kontigen diwajibkan berangkat ke lokasi kegiatan mulai dari tanggal 30 Juni 2024 dan titik berkumpulnya adalah di Seminari St. Rafael, Oipoi. 

 

Setelah semua kontigen berkumpul kami dikawal oleh polisi menuju ke lokasi kegiatan. Setibanya disana kami melakukan registrasi dan panitia mengarahkan kami ke tempat penginapan masing-masing. Kontigen kami dibagi menjadi 3 kelompok, dua kelompok perempuan dan satu kelompok laki-laki yang tempat penginapannya dipisah-pisah agar setiap kontigen bisa berbaur dengan kontigen lain, dan juga cari jodoh kata para panitia heheeeeeee. Kami juga didampingi oleh dua LO yang baik. Mereka ini yang nantinya membantu memenuhi segala kekurangan kami selama kegiatan.


Kami mendapatkan tempat penginapan tepat dibawah gereja, yang di dalamnya kami digabungkan dengan kontigen dari Kabupaten Alor, Kabupaten Rote-Ndao, Kabupaten Sabu-Raijua, dan Kabupaten Kupang. Disamping tempat tidur kami, kami berkenalan dengan Kakak Ellen Haki dan Kakak Netti dari Paroki Tarus dan dan juga Adik Gres. Setelah merapikan tempat penginapan kami, semua bergegas ke dapur untuk membantu mengumpulkan kayu api. Kontigen kami membawa dua orang pemasak untuk membatu kami dalam menyiapkan makan dan minum selama kegiatan berlangsung. After that kami  kembali ke penginapan dan beristirahat, dan ketika sedang beristirahat kami ditelfon oleh ketua Komunitas Claret Way, Kakak Jo karena mereka sedang berada di lokasi kegiatan juga  bersama pendamping Claret Way Pater Edy, CMF dan para penari yang akan mengisi acara pada Opening Ceremony DYD.  Mereka hendak melakukan gladi bersih sebelum tampil.

 


 

First day: tepat tanggal 1 Juli 2024 sekitar pukul 04:30 WITA saya bersama Ersila bangun dari tidur yang lelap dan bersiap untuk segera mandi. Setelah mandi kami bersiap dan mengikuti misa pagi tepat pukul 07:00 dan sehabis misa kami segera ke dapur untuk sarapan.

Semuanya berkumpul ditenda masak mereka masing-masing dan menyantap makanan yang sudah disiapkan. Setelah makan dan mencuci piring masing-masing, kami segera bergegas ke gereja untuk berlatih bersama lagu dan goyangan yang akan menjadi ciri khas dari DYD ini. Dipandu oleh Kak Evi dari Paroki Tarus, seorang MC yang begitu ceria dan semangat, semuanya bergoyang mengikuti irama musik. Melihat begitu antusias sekali orang muda dalam mengikuti kegiatan DYD ini, saya menjadi lebih excited untuk mengikuti kegiatan ini. Selesai latihan, sesuai dengan rundown acara kami diberi waktu beristirahat selama dua jam dan sembari mempersiapkan makan siang. Tepat pukul 15:00 WITA  kami membentuk pagar betis di sepanjang jalan masuk gereja untuk menyambut kedatangan Bapak Uskup Emeritus Mgr. Hironimus Pakenoni untuk memimpin perayaan ekaristi sekaligus meresmikan kegiatan DYD ini.


Dalam perayaan ekaristi ini bapak uskup mengatakan melalui kegiatan DYD  VII ini bisa menjadi sebuah solusi jitu dalam menghadapi perkembangan teknologi. Orang Muda Katolik (OMK) diharapkan untuk saling berbagi pengalaman dan hambatan khususnya terkait perkembangan digitalisasi.


Bapak Uskup juga menegaskan orang muda bukan lagi masa depan gereja tapi juga wajah gereja masa kini karena begitu banyak keterlibatan orang muda saat ini. Sekitar pukul 18:00 perayaan ekaristi berakhir, kami semua berkenalan satu sama lain, bercengkrama, dan berfoto bersama. Keasikan bercerita, waktu sudah menunjukkan pukul 19:00 yang mengharuskan semua kontigen kembali ke tenda dapur masing-masing untuk makan malam, karena akan dilanjutkan dengan Opening Ceremony DYD VII KAK 2024 di depan aula gereja. Opening ceremony ini dibuka oleh MC yang cantik dan penuh semangat Kak Evi. Sebelum kegiatan DYD ini dibuka secara resmi oleh bapak uskup, we are stil listening to remarks from Rd. Andi Toda. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa tema dari kegiatan DYD ini, Simak, Bijak, dan Berdampak ini diangkat karena saat ini OMK hidup di zaman yang penuh dinamika, banyak tantangan dan rintangan di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat namun perkembangan itu justru membuat mentalitas pemuda merosot. Melalui kegiatan DYD VII KAK 2024 ini OMK dituntut agar menyimak perubahan jaman, dituntut bijak mengatur hidup agar berdampak baik terhadap pribadi maupun sesama.

Second day: 2 Juli 2024, cahaya matahari menembusi kaca jendela, menerangi seluruh ruangan, dan alarm pun dibunyikan oleh Kakak Andre tepat pukul 05:00 pagi, kami segera bangun dari tidur yang begitu lelap karena kelelahan, segera bersiap untuk mengikuti misa pagi pukul 07:00 pagi.  Setelah misa pagi dan sarapan dilanjutkan dengan mengikuti seminar-seminar yang telah dipersiapkan oleh para panitia. Seminar pertama dibawakan oleh Bapak Uskup Emeritus Mgr. Hironimus Pakenoni mengenai Ajaran Sosial Gereja Katolik.  Dalam seminarnya bapak uskup menerangkan bahwa ajaran sosial gereja itu muncul dari kebenaran  Allah sendiri kepada kita. Ajaran sosial mengenai solidaritas bersumber dari Kitab Suci, dengan memandang orang sebagai tetangga atau penolong kita bukan berarti menaruh harapan atau menjadi ketergantungan pada orang lain, tetapi ketergantungan itu harus diganti dengan solidaritas. Prinsip moralnya adalah seseorang harus bisa menyediakan kebutuhan bagi keluarga dan bagi mereka yang kurang mampu.

Seminar kedua dibawakan oleh Pater Dodi, CMF tentang Perkawinan Beda Gereja Dan Beda Agama. Dari sudut pandang Gereja Katolik dalam Kitab Hukum Kanonik Pasal 1024 terbagi perkawinan terbagi menjadi dua yaitu perkawinan campur yaitu beda gereja dan perkawinan beda agama. Konsekuensi dalam perkawinan campur atau beda gereja seperti Protestan dan Ortdox bagi orang Katolik yang sudah meninggalkan gerejanya atau imannya, masih terikat dengan Hukum Kanonik. Dan jika ingin menikah maka dibutuhkan dispensasi dari ordinaris  wilayah seperti uskup, vikjen, dan viket. Perkawinan beda agama bersifat larangan, karena orang Katolik tidak boleh menikah dengan mereka yang tidak dibaptis seperti Islam, Budha, Hindu, dll. Karena konsekuensinya secara teknis bukanlah perkawinan sakramental dan ikatannya bersifat natural saja. Jadi tujuan perkawinan adalah kesejahteraan suami istri, terbuka kepada keturunan, dan pendidikan anak.  Setelah Pater Dodi membawakan materinya, kemudian dilanjutkan dengan ice breaking yang diisi oleh para orang muda dari Persekutuan Doa Karismatik Katolik sekitar lima menit dan dilanjutkan lagi materi yang ketiga yaitu Mental Health. Materi ini dibawakan oleh Bapak Adi Keraf, yang dalam seminarnya ia mengatakan bahwa terdapat tujuh R dalam mental health yaitu rasio, rasa, raga, relasi, realitas, rupiah, dan religi. Ia mengajak orang muda agar diusianya yang masih produktif ini diisi dengan pengetahuan dan berkreatif sebanyak mungkin. Dan tepat pukul 12:30 para peserta diberi waktu untuk makan siang dan beristirahat. Karena pukul 15:00 akan diadakan opening fun game voli putra dan futsal putri dari perwakilan tiap paroki untuk mewakili setiap daerahnya masing-masing. Pertandingan berakhir, kami segera bersiap dan menyantap makan malam bersama, kemudian dilanjutkan dengan menonton film dokumenter bersama.

Third day: 3 Juli 2024. Hari ketiga ini kami dibagi dalam dua kelompok Maria dan Marta. Saya tergabung dalam kelompok Maria, sehingga sesuai dengan rundown acaranya kami tidak mengikuti seminar yang diadakan tetapi yang mengikutinya adalah hanya kelompok Marta. Untuk kelompok Maria melakukan bakti sosial memilih sampah sepanjang jalan hingga titik akhir pembuangan sampah di dekat Kantor Lurah, Alak 


. Setelah melakukan bakti sosial kami diarahkan untuk kembali ke lokasi kegiatan. Diberi waktu untuk bersih-bersih dan beristirahat sejenak sambil menunggu kelompok marta mengikuti seminar. Selesai seminar dilanjutkan dengan makan siang dan beristirahat, karena tepat pukul 15:00 dilanjutkan dengan permainan voli putra dan futsal putri. Kemudian malamnya dilanjutkan dengan sharing pangalaman para peserta, tetapi pada sharing ini saya tidak dapat mengikutinya karena saya mengalami demam.


Fourth day: 4 Juli 2024. Setelah misa pagi dan sarapan, kami mengikuti seminar yang dibawakan oleh Bapak Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang tentang Unity And Dyvercity, dimana orang-orang dulu membuat menara babel untuk menandingi atau menyaingi Kuasa Tuhan. Tetapi Roh Kudus turun atas para rasul dan merubah semuanya. Hal tersebut merupakan suatu pertanda untuk kaum beriman agar selalu berhati-hati karena dapat mengasingkan diri dari Tuhan dan sesama. Sehingga dengan adanya OMK ini merupakan sahabat Yesus untuk memperdalam dan memperkuat iman, pengharapan, dan kasih akan Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Selesai seminar Kelompok Marta melaksanakan bakti sosial dan Kelompok Maria tetap berada di aula untuk mengikuti talk show bersama dengan Organisasi Forum Koalisi Kopi yang berfokus pada perubahan iklim. Mereka membagikan informasi mengenai dampak perubahan iklim terhadap pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur seperti erosi pantai, inundasi (terendam air laut), instrusi air laut, perubahan curah hujan, pemutihan karang, degradasi tanah, kehilangan biodeversitas  yang mengakibatkan migrasi penduduk. Sehingga dalam talk show ini mereka mengajak untuk menyumbangkan uang secara sukarela untuk nantinya digunakan untuk melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Rote. Seminar dilanjutkan setelah talk show berakhir, tetapi sebelum dilanjutkan diisi dengan ice breaking dari PDKK, agar para peserta tidak merasa bosan. Setelah ice breaking materi selanjutnya dibawakan oleh Bapak Melki Lakalena dengan materi Peran OMK Dalam Dunia Politik, materi UMKM oleh Ibu Helen Antonius dan terakhir Karakter Yang Dibutuhkan Untuk Menghadapi Ketidakpastian Dunia oleh Dr. Chistian Widodo. Untuk menghadapi ketidakpastian dunia kita perlu untuk berpikir realita, fokus, adaptasi, tidak baper, dan konsisten. Cause without commitment you never star and without consistent you never finish.


Fifth day: 5 Juli 2024. Setelah bangun pagi seluruh kontigen segera bersiap untuk mengikuti misa penutupan kegiatan DYD VII KAK 2024 yang dipimpin oleh Rd. Krispinus Saku.


Setelah misa semua peserta segera sarapan pagi dilanjutkan dengan membersihkan penginapan masing-masing sambil mempersiapkan diri untuk mengikuti closing ceremony. Tepat pukul 19:00 semua peserta berkumpul di depan aula untuk mengikuti closing ceremony yang dihadiri juga Oleh Bapak Uskup Emeritus Mgr. Hironimus Pakenoni. Di awali dengan sambutan dari ketua panitia Rd. Andi Toda yang mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut ambil bagian dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan DYD VII KAK 2024. Diselingi dengan pentas seni dari setiap paroki dan sambutannya dilanjutkan oleh Bapak Uskup sekaligus mengumumkan paroki yang akan menjadi tuan rumah DYD VIII KAK 2027. Dan yang akan menjadi tuan rumah adalah Paroki St. Maria Mater, Oipoli. Kemudian kegiatan ini langsung ditutup dengan membunyikan gong sebagai simbol bahwa kegiatan ini telah berakhir dan ditutup dengan menyalakan kembang api dan acara bebas.

Sixth day: 6 Juli 2024. Adalah hari terakhir kami, sehingga sebelum kembali ke tempat tinggal kami, kontigen kami masih membersihkan lokasi kegiatan disekitar gereja.


Kemudian berfoto bersama, merapikan barang-barang, dan kembali ke tempat tinggal kami masing-masing………




Demikianlah kisah inspiratif Diocese Youth Day VII Keuskupan Agung Kupang yang menggema di Oeleta selama seminggu di awal bulan Juli 2024 ini. Semangat para OMK, bagaikan mentari yang tak pernah padam, siap menerangi jalan untuk terus berkarya dan membawa perubahan positif bagi gereja, masyarakat, dan bangsa

Meskipun DYD VII telah usai, kenangan indahnya akan selalu terpatri di hati kami. Persaudaraan yang terjalin, pelajaran berharga yang didapat, dan semangat yang berkobar akan menjadi bekal untuk melangkah maju dan menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.


Mari kita nantikan kisah inspiratif selanjutnya dari Diocese Youth Day VIII Keuskupan Agung Kupang 2027 di jantung Oipoli.




 















Selasa, 02 Juli 2024

DYD KAK 2024

Diocese Youth Day 2024 Keuskupan Agung Kupang, 1 - 5 Juli 2024 yang bertempat di Paroki Oeleta. Dalam kegiatan ini Claret Way Kupang juga turut serta dalam kegiatan ini. Claret Way Kupang tergabung dalam OMK Paroki Penfui Kupang selain sebagai peserta dan juga dipercaya untuk membawakan tarian tradisional moderen dalam acara Seremonial Pembukaan DYD KAK 2024.