Kamis, 01 Agustus 2019

Formasi Perta AEYG + CF 2019 WELULI Atambua 3-5 Mei 2019

Formasi Perta AEYG + CF 2019
WELULI Atambua 3-5 Mei 2019

Oleh : GRACE KOLO AMC Kupang

Anak muda merupakan generasi penerus bagi bangsa, negara, dan gereja. Banyak sekali kaum muda yang ada dalam setiap wilayah/daerah. Keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam pengembangan gereja sangat diharapkan. Namun, keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam gereja ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan kaum muda perlu diajak dan didampingi agar dapat mengerti dan memahami bahwa mereka sangat dibutuhkan dalam pengembagan gereja. Begitupun dengan Anak Muda Claretian (AMC). Anak Muda Claretian merupakan sebuah wadah atau tempat perkumpulan anak-anak muda dibawah naungan para Misoinaris Claretian yang didirikan oleh Sto. Antonius Maria Claret. Memang namanya sama-sama anak muda. Namun, menurut saya sendiri ada yang berbeda didalamnya. Disana tidak hanya ada nama kaum muda saja, tapi lebih dari itu (keluarga). Banyak sekali kegiatan yang diadakan sehingga dengan begitu seiring berjalannya waktu semuanya sudah seperti keluarga.


Banyak sekali pengalaman yang saya dapat pada saat kegiatan yang dilakukan di Weluli, 3 – 5  2019 dalam rangka persiapan untuk ke Timor Leste. Banyak bertemu dengan AMC yang lainnya yang pernah bertemu sebelumnya. Bagi saya sendiri banyak sekali hal yang diajarkan. Ada yang baru berkenalan, belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang lain dalam Bahasa Inggris, berusaha untuk berbaur dan dekat dengan teman-teman dari regio yang lainnya, mencoba untuk memahami sikap dan perilaku teman-teman yang baru pertama kali bertemu, yang lebih penting lagi bagaimana menghargai waktu dan juga sesama, dan masih banyak lagi yang diajarkan.

Dalam kegiatan ini, dibahas mengenai sebuah tulisan yang ditulis oleh Paus Fransiskus untuk kaum muda yang ada diseluruh dunia mengenai penegasan iman dan kejujuran. Menurut saya, kaum muda sekarang atau yang dianggap sebagai kaum milenial sekarang ini adalah kaum yang bisa dibilang lebih mementingkan diri sendiri. Kita bisa melihat. Dunia sekarang semakin canggih. Semuanya bisa dilakukan sendiri. Dengan adanya Handphone (HP), semua orang seakan-akan tidak membutuhkan lagi orang lain. Mendewa-dewakan sebuah alat kecil. Memang kegunaan dan manfaatnya sangat besar. Namun, banyak sekali dari orang-orang yang salah menggunakannya. Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Seperti itulah yang dikatakan oleh orang-orang. Meskipun begitu, tetap saja. Inilah yang menjadi faktor penyebab untuk tidak bisanya gereja berkembang. Bagaimana bisa gereja berkembang jika tidak adanya keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda didalamnya.

Dari kegiatan ini, selain dengan persiapan untuk kegiatan AEYG di Timor Leste, saya belajar bahwa sebagai kaum muda hendaknya kita gunakan waktu dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat, terutama yang berkaitan dengan gereja (orang muda) dan tidak hanya untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan diri sendiri. Sehingga, dapat kita kenang nanti dimasa tua bahwa masa muda pada saat berada di sekitaran gereja (anak muda) juga mempunyai kenangan tersendiri.

Kupang, 12 Mey 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar