Kamis, 01 Agustus 2019

FORMASI I PERSIAPAN AEYG 2019 DILI/TIMOR LESTE ANAK MUDA CLARETIAN WEST TIMOR

FORMASI I PERSIAPAN AEYG 2019 DILI/TIMOR LESTE
ANAK MUDA CLARETIAN WEST TIMOR
OLEH: 
FREDERIKUS NGOBA dan NOVI NAREK

Pertemuan pertama Anak Muda Claretian (AMC) untuk formasi kegiatan AEYG-TIMOR LESTE (5-11 Agustus 2019) dilaksanakan di Paroki Weluli- Atambua pada tanggal 3-5 Mei 2019. Dalam kegiatan ini, para calon peserta yang dipilih dari setiap region se-Timor-Barat berkumpul di paroki weluli didampingi oleh Presiden AMC Delegasi Indonesia-Timor Leste Pater Yohanes Dari Salib Jeramu CMF, Pater Fredi CMF (pendamping AMC Panite-Batu Putih), Pater Leksi CMF (pendaping AMC Nurobo) dan suster-suster Misionaris Claretian (MC).










Hari sabtu tepatnya pukul 08:00-09:15 am, pertenmuan pertama AMC terjadi. Yang membawa materi dalam pertemuan ini adalah Pater Yohanes Dari Salib Jeramu CMF. Materi yang dibicarakan dalam pertemuan ini adalah seputar AEYG dan segala persiapan yang perlu di bawa dan disiapkan untuk perjalanan ke Timor Leste nanti. 


Dalam sejarahnya, kegiatan AEYG sebenarnya dilkukan dua tahun sekali. Sejauh ini AEYG sebenarnya sudah dilakukan dua kali. Pertama, terjadi di Manila /Filipina. Pertemuan pertama itu dlakukan dibawa tema “meet Him in the cloud”. Tema ini terinspirasi dari kisah yesus dengan ketiga muridnya di Gunung Tabor dalam peristiwa Transfigurasi. Kedua, terjadi di Yogyakarta/ Indonesia dibawah tema “JOY”. 

Sedangkan pertemauan ketiga yang sedang disiapkan ini akan dilaksanakan di Dilli/Timor Leste dengan berteduh dibawah tema “Solidarity Of Christ Imples Us: GO, Sell, Share And Follow”. Tema ini terinspirasi dari kisah anak muda yang kaya dan taat yang bertanya kepada Yesus bagaimana supaya ia bisa masuk dalam kehidupan abadi. Dalam memperlancar kegiatan AEYG 2019, AMC seTimor-Barat melakukan tiga kali pertemuan formasi. Pertama yang dilakukan di Weluli (3-5 mei 2019), kedua nanti akan dilakukan di Benlutu (21-25 juni 2019) dan pertemuan ketiga/terakhir sekaligus pertemuan bersama AMC se-Indonesia akan dilaksanakan di Oenopu. Pada pertemuan ke-tiga ini, akan dilanjutkan dengan perjalanan ke Timor Leste. Kegiatan AEYG di Timor Leste terjadi pada tanggal 5-11 Agustus 2019.


1.       Materi Kedua dibawakan oleh Sr. Joana. Tema materi yang dibawakan adalah Solidarity/ Solidaritas (diangkat dari tema Tesis Sr. Joana sendiri yang ditulis dalam bahasa Polandia). Dalam petemuan ini suster menjelaskan tentang suatu materi yang bagus berkaitan dengan solidaritas. Secara harafiah, solidaritas adalah perasaan serasa/ senasib.
Lebih jauh Sr. Joana menerangkan bahwa, Solidaritas dalam praktek pastoral sebagai anak mudah contohnya adalah kita berusaha untuk melihat apa yang saudara/ sahabat kita perluhkan.
Di dunia dewasa ini, paham yang menekankan solidaritas yang murni sangatlah minim. Manusia lebiih menekankan rasa individualis yang tinggi. Kepentingan diri menjadi sentral segala aktifitas sosial. Orang melakukan sesuatu hanya demi mendapatkan sesuatu.dalam sejarah Gereja Katolik, ada beberapa dokumen yang dikeluarkan oleh para pemimpin gereja tentang Spolidarotas. Diantarantya adalah dari Paus Paulus VI (dok. Populorum Progressio) dokumen ini dikeluarkan bertepatan dengan human solidarity day, Paus Yohanes Paulus II (dok. Solicitudo), Sinode Gereja se-Asia (dalam sinode ini, menekankan solidaritas bukan hanya teori belaka tetapi harus ada contoh konkret yang dibuat seperti aktifitas sosial yang membantu masyarakat Gereja dan dunia dalam berbagai kesusahan), Paus Fransiskus (dok. Evangelium Gaudium) dan masih banyak lagi. 

Formasi Perta AEYG + CF 2019 WELULI Atambua 3-5 Mei 2019

Formasi Perta AEYG + CF 2019
WELULI Atambua 3-5 Mei 2019

Oleh : GRACE KOLO AMC Kupang

Anak muda merupakan generasi penerus bagi bangsa, negara, dan gereja. Banyak sekali kaum muda yang ada dalam setiap wilayah/daerah. Keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam pengembangan gereja sangat diharapkan. Namun, keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam gereja ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan kaum muda perlu diajak dan didampingi agar dapat mengerti dan memahami bahwa mereka sangat dibutuhkan dalam pengembagan gereja. Begitupun dengan Anak Muda Claretian (AMC). Anak Muda Claretian merupakan sebuah wadah atau tempat perkumpulan anak-anak muda dibawah naungan para Misoinaris Claretian yang didirikan oleh Sto. Antonius Maria Claret. Memang namanya sama-sama anak muda. Namun, menurut saya sendiri ada yang berbeda didalamnya. Disana tidak hanya ada nama kaum muda saja, tapi lebih dari itu (keluarga). Banyak sekali kegiatan yang diadakan sehingga dengan begitu seiring berjalannya waktu semuanya sudah seperti keluarga.


Banyak sekali pengalaman yang saya dapat pada saat kegiatan yang dilakukan di Weluli, 3 – 5  2019 dalam rangka persiapan untuk ke Timor Leste. Banyak bertemu dengan AMC yang lainnya yang pernah bertemu sebelumnya. Bagi saya sendiri banyak sekali hal yang diajarkan. Ada yang baru berkenalan, belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang lain dalam Bahasa Inggris, berusaha untuk berbaur dan dekat dengan teman-teman dari regio yang lainnya, mencoba untuk memahami sikap dan perilaku teman-teman yang baru pertama kali bertemu, yang lebih penting lagi bagaimana menghargai waktu dan juga sesama, dan masih banyak lagi yang diajarkan.

Dalam kegiatan ini, dibahas mengenai sebuah tulisan yang ditulis oleh Paus Fransiskus untuk kaum muda yang ada diseluruh dunia mengenai penegasan iman dan kejujuran. Menurut saya, kaum muda sekarang atau yang dianggap sebagai kaum milenial sekarang ini adalah kaum yang bisa dibilang lebih mementingkan diri sendiri. Kita bisa melihat. Dunia sekarang semakin canggih. Semuanya bisa dilakukan sendiri. Dengan adanya Handphone (HP), semua orang seakan-akan tidak membutuhkan lagi orang lain. Mendewa-dewakan sebuah alat kecil. Memang kegunaan dan manfaatnya sangat besar. Namun, banyak sekali dari orang-orang yang salah menggunakannya. Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Seperti itulah yang dikatakan oleh orang-orang. Meskipun begitu, tetap saja. Inilah yang menjadi faktor penyebab untuk tidak bisanya gereja berkembang. Bagaimana bisa gereja berkembang jika tidak adanya keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda didalamnya.

Dari kegiatan ini, selain dengan persiapan untuk kegiatan AEYG di Timor Leste, saya belajar bahwa sebagai kaum muda hendaknya kita gunakan waktu dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat, terutama yang berkaitan dengan gereja (orang muda) dan tidak hanya untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan diri sendiri. Sehingga, dapat kita kenang nanti dimasa tua bahwa masa muda pada saat berada di sekitaran gereja (anak muda) juga mempunyai kenangan tersendiri.

Kupang, 12 Mey 2019

INGGRIS COURSE AMC KUPANG

INGGRIS COURSE AMC KUPANG

Minggu 12 Mey 2019, bertempat di Claretian Hoese Penfui
Kegiatan berlangsung dari jam 4 sore sampi dengan jam 6 sore, yang dihadiri oleh Fredy, Melita, Rolin, Nia Oebelo, Partik, Tempora Et Mutabur dan Kedua Pemateri Fr. Gusty CMF dan Suster Hilde MC

Kegiatan hari ini berbeda dengan minggu sebelumnya, dikarenakan metode yang disiapkan oleh pemateri sangatlah menarik, dengan Tema yang di bahas pada kursus tersebut adalah –“MEGIC WORDS”-
S
etiap peserta Inggris Course dan para pemateri wajib manyampaikan sebuah kata atau sebuah kalimat yang berhubungan dengan topic yang dibahas, ada yang berpikir sampai kepayang kira kira kata apa yang hendak dikeluarkan dan adapula menayakan kata demi kata sehingga dapat dirangkai bahkan diperoleh pula dari bantuan Google.
Tapi metode ini cukup mempuat peserta harus dan harus membuat dan mencari kata kata yang berhubungan dengan tema dan dari kata tersebut di jelaskan artinya dan pola kalimat yang benar, sehingga kursus yang dibagun sangatlah sesuai dengan anak muda sekarang yang suka membuat/menuliskan kata kata bijak. Sebelum mengakhiri kegiatan ini kami melakukan sesi foto bersama sehingga moment ini menjadi bagian yang penting dalam pelaporan dan juga daya tarik bagi teman yang lainnya bahwa kursus bahasa ingris sangatlah menyenangkan.

Kupang, 12 Mey 2019
Love AMC

KAUM MILENIAL DALAM BINGKAI SUKACITA PASKAH PASKAH BERSAMA OMK dan AMC 2019


KAUM MILENIAL DALAM BINGKAI 
SUKACITA PASKAH
PASKAH BERSAMA OMK dan AMC 2019


Dalam bingkai kebersamaan Kaum muda yang diikat oleh kegiatan  Paskah Bersama kaum muda pada tahun 2019 diangkat tema KAUM MILENIAL DALAM BINGKAI SUKACITA PASKAH.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19 mey 219 dan bertempat di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo Kabupaten Kupang. kegiatan berlangsung dari jam 7 pagi sampai dengan jam 5 sore waktu Indonesia tengah.
Kegiatan diawali dengan sambutan penerimaan pesrta OMK daerah kerasulan Misionaris Claretian Kupang, kegiatan berupa materi seminar yang menggambarkan kaum milenial, sheering kelompok, pentas seni  dan menari bersama.
Tidak kala penting dalam kegiatan ini adalah perjumpaan kaum muda dari berbagai OMK yang memiliki ciri khas masing –masing yang mampu dilihat dari kedatangan mereka, namun dalam rangkaian kegiatan panitia cukup cerdas ketika membaginya dalam kelompok yang dibagi acak sehingga setiap peserta dapat berkenalan dan bercengkrama sesama peserta tanpa mengalami batasan dari mana ia berada/asal, semuanya menjadi kaum muda yang membanggakan dalam milenial
Dalam kegiatan sheering cukup menjanjikan ketika kaum muda diajak untuk berbagi pengalamamnnya dan mendapat banyak masukan dari peserta.. adapula pertanyaan sheering yang dibagi :
-         Apakah media social itu merupakan hal yang baik dan atau tidak?
-         Kaum muda diperbudak oleh digital atau tidak ? berikan Contoh ? dan bagaimana?
-         Munculnya era digital menyebabkan salah satu bentuk negative adalah human trafficking, Apakah Kaum muda merupakan actor atau korban dari human trafficking?
Dalam shering masing masing kelompok mempunyai banyak pendapat yang memewarnai dinamika diskusi kegiatan ini, ada yang menyampaikannya seperti dictator, ada yang menyampaikan seperti dialog stand up dan adapula yang menyampaikannya solusi terhadap tema yang diberikan.
Sehabis diskusi, maka dilanjutkan dengan MISA yg dipimpin oleh Pater Jhon Jeramu CMF didampingi Pater Ferdi CMF dan Pater Ens CMF. Dalam kotbah yang dibacawakan oleh Pater Jhon Jeramu CMF ada yang aku Kutip berupa point yang disampaikan dalam Kitap Suci yaitu KASIH ADALAH INDENTITAS.
Sebagai kaum muda yang dilahirkan di Zaman Milenial dan menikmati zaman Milenial, kaum muda seharusnya bersyukur dengan hal tersebut dikarenakan semuanya dipermuda dengan sangat muda. Dengan sebuah genggaman tangan semuanya dapat digapai apapun itu.
Dengan indentitas itulah maka Era Digital dikenal dengan kaum muda yang berkarya dengan teknologi.
Dalam kasih sebagai identitas kaum muda katolik, menggambarkan bahwa kaum muda katolik memiliki ciri khas yang berbeda dengan yang lainnya yaitu KASIH. Oleh sebab itu Orang Muda Katolik haruslah bahagia dengan apapun itu dikarena ada KASIH didalamnya itu. Akan tetapi dizaman sekarang menjadi suatu tantangan besar bagi kaum muda dikarenakan kasih itu sendiri… apakah mendekatkan yang jauh ataukah menjauhkan yang dekat, itulah menjadi tantangan terbesar.
Anak muda dihimbau/diajak untuk merubah semuanya itu dengan memanfaatkan semuanya itu dengan kasih, sehingga kasih itu dapat di sebar luaskan dengan karya anak muda yang peuh dengan KASIH.
Setelah misa selesai dalam bingkai kasih itu maka anak muda menampilkan karya seni berupa tarian, lagu dan sebagainya untuk membangun sukacita kasih kaum muda katolik dalam bingkai persaudaraan sukacita paskah 2019

By : JO AMC KUPANG

Kegiatan Fomasi pertama AMC West Timor persiapan AEYG 2019


Kegiatan Fomasi pertama ANC West Timor persiapan AEYG 2019
WELULI, 03-05 MEI 2019
Oleh : ROLIN AMC KPANG




Jumat , 03/05/2019 kami AMC Kupang yang  berjumlah 5 orang ditambah dengan kakak frater Vester, kakak Suster Hilde, Pater Jhon dan om sopir berangkat ke weluli dengan tujuan mengikuti kegiatan formasi pertama AEYG 2019. Kami semua  tiba dengan selamat. Disana kami diterima dengan penuh rasa persaudaraan dan kasih. Ada begitu banyak pengalaman menarik yang kami dapatkan dari sana.
Disana kami berjumpa teman-teman dari regio lain. Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan disana, seperti sharing pengalaman hidup dengan tema “SOLIDARITY’’, melakukan perkenalan diri menggunakan media game serta mendengankan beberapa hal yang harus disiapkan untuk kegiatan AEYG 2019 nanti yang akan diselenggarakaan di TIMOR LESTE.
Ada teman berdua yang dipilih dari regio lain untuk menjadi dinamika dalam kegiatan tersebut. Rasanya sangat berbeda dengan perkumpulan – perkumpulan lain maksudnya disini kami terutama saya pribadi merasa sangat senang mengapa? Karena kami lebih cepat akrab dengan teman-teman yang lain. Banyak canda tawa yang baik yang kami bangun disana. Semuanya benar-benar so amazing, so wonderfull moment kalau bisa dikatakan. Satu rasa yang kami bangunkan disana ialah rasa “kekompakan” dalam hal apapun selama kegiatan berlangsung. Disana kami saling mengenal satu sama lain.
Tak ada pengalaman duka yang saya rasakan disana semuanya penuh dengan rasa persaudaraan yang tinggi. Kami dilayani dengan penuh kasih oleh komunitas MC WELULI dan teman-teman AMC weluli.TERIMA KASIH WELULI SUDAH MENGAJARKAN AKU APA ARTI PERSAUDARAAN DAN SOLIDARITAS. Terima kasih melimpah kuhaturkan kepada KOMUNITAS MC WELULI yang telah meluangkan waktu dan tempatnya untuk kami semua. Yang menerima kami dengan tulus ikhlas dan penuh kegembiraan. Sekali lagi kuucapkan thanks for everything. I love you so much and I hope we can meet again. GOD BLESS YOU ALL. ONE IN SPIRIT “CARITAS CHRISTI URGET NOS”