Selasa, 15 Desember 2020

Berjalan, Menemani dan Menyembah


https://www.youtube.com/watch?v=-5Yuu60De6s


Berjalan, Menemani dan Menyembah
Kaum Muda 
Promosi Panggilan 2019

Anak Muda Claretian


Rabu, 10 Juni 2020

Claret -"7 Juni"

7 JUNI

A. CLARET
1846. Claret berkhotbah pada saat pendirian Persaudaraan Agung Hati Maria Tak Bernoda di gereja Rumah Sakit di Lleida.
1851. Claret sebentar lagi akan meninggalkan pusat keuskupan sehingga ia mendelegasikan semua kewenangan luar biasa kepada Vikaris Jenderal, P. Juan N. Lobo.
1858. Claret tiba di Madrid, setelah menemani sang Ratu dalam perjalanan dua minggu untuk meresmikan jalur kereta api Almansa-Alicante-Valencia. Itu adalah yang pertama dari banyak perjalanan, dengan banyak khotbah.

B. KONGREGASI: PENGANIAYAAN BERLANJUT
ABAD BARU (1949-1967)
Selama masa pemerintahan P. Peter Schweiger, tanda-tanda penganiayaan menyerang Kongregasi di berbagai belahan dunia. Dari tahun 1949 hingga 1952, Kongregasi menderita penganiayaan tanpa henti dari Mao-Tse-Tung di daratan Tiongkok. Mungkin itu adalah penganiayaan paling kejam saat itu. Gereja dianggap punah di negara itu dan beberapa misionaris yang tersisa, di antaranya adalah P. Joseph Fogued, harus melarikan diri, beberapa ke Spanyol dan sebagian besar memperkuat misi di Jepang dan Filipina. P. Agustín Rebollar dipenjara.
Pada tahun 1956 terjadi penganiayaan religius di Argentina, dan Kongregasi juga menderita di sana.
Beberapa tahun kemudian, setelah revolusi Fidel Castro pada tahun 1959, para Claretian diusir dari Kuba dan aset-aset kita disita di sana, sebuah pulau yang sangat berarti bagi Kongregasi.
Pada tahun 1964 Republik Demokratik Kongo berjuang melawan berbagai pemberontakan dan para misionaris berhasil keluar tanpa kerugian yang berarti.

C. TOKOH FÉLIX JUATON, CMF
Frater dari Filipina (1954-1981)
Ayala (Zamboanga, Filipina). Pada tahun 1971 dia sudah belajar di seminari sebagai calon misionaris. Karena para Claretian Filipina belum memiliki seminari sendiri pada waktu itu, mereka menghabiskan tahun-tahun kuliah mereka di Seminari Fransiskan Our Lady of the Angels. Semangat misionernya segera mulai membuahkan hasil dengan mempertobatkan lima Muslim. Pada tahun 1979 hidupnya akan berubah ketika dia dipilih untuk berpartisipasi sebagai frater dalam Kapitel Umum. Dari sana dia akan pergi ke Colmenar Viejo, di Spanyol, untuk menyelesaikan gelarnya. Di sana ia membuat kaul kekalnya. Dengan kedewasaan rohani yang penuh, saat sedang mempersiapkan diri untuk tahbisan diakon dan kembali ke Filipina, ia meninggal dalam kecelakaan mobil. Itu terjadi pada 7 Juni 1981. Laporan pribadinya untuk kaul kekal meringkas semua keinginannya: Saya ingin mennjalani gaya hidup radikal Yesus yang taat, miskin dan murni, di dalam Kongregasi Putra-putra Hati Maria, agar setia kepada karisma yang menjadi sakramen misi penyelamatan Gereja.

D. KATA-KATA PENTING: FORMASI SEBAGAI KUNCI UNTUK PEMBARUAN
Orang-orang fasik dan sosialis menyebabkan kerugian yang tak dapat dijelaskan fitnah-fitnah itu, tindakan-tindakan mereka dan cara memandang dan memperlakukan para imam, Misa, sakramen-sakramen dan kebaktian-kebaktian religius lain. Di atas semua ini mereka menambahkan lagi ejekan dan cemooh yang mereka lontarkan terhadap mereka yang menghayati Agama. Dengan cara inilah mereka melipatgandakan anggota mereka setiap hari dan mempercepat langkah-langkah masyarakat di jalan menuju kebinasaan. (Aut 734)
Beberapa kali, atau lebih baik dikatakan terus-menerus, saya berpikir akan obatnya untuk kejahatan begitu besar itu. Dan sesudah banyak berpikir, saya melihat bahwa obatnya terdiri atas, di satu pihak, membina klerus yang baik, terpelajar, berkebajikan, penuh semangat dan pendoa, dan di lain pihak, mengajar katekese dan berkotbah kepada anak-anak maupun orang dewasa dan mengedarkan buku-buku dan lembaran-lembaran yang baik. “Masih ada iman di Israel bila orang bekerja, bumi masih rela memberikan hasilnya. Bila melihat imam-imam yang baik penuh kebajikan dan keberanian, orang-orang fasik kehilangan keberanian dan tekad mereka (Aut 735)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apa tantangan utama yang dihadapi Gereja di wilayah kerasulan Anda?
2. Apakah Anda merawat formasi Anda sebagai misionaris?
Dunia kita memberikan perlawanan terhadap Injil, tentu saja, tetapi juga menawarkan banyak peluang untuk perjumpaan dan dialog.
3. Apakah Anda mengenalinya di dalam lingkungan Anda?
4. Berdialonglah dengan kaum awam yang berkomitmen tentang posisi Anda. Dengarkan baik-baik keprihatinan dan keinginan mereka.

F. KATA-KATA INSPIRATIF
“[KLERIKALISME] MENODAI KEINDAHAN PANGGILAN IMAMAT DENGAN MENGGUNAKANNYA UNTUK MENINGKATKAN KEMULIAAN DIRI DAN SUPERIORITAS ATAS BENTUK-BENTUK KEHIDUPAN LAIN DI DALAM GEREJA DARIPADA MENYERAHKAN HIDUP SESEORANG UNTUK MELAYANI ORANG LAIN.” (MATHEW VATTAMATTAM, DIPANGGIL UNTUK MEMANCARKAN SUKACITA INJIL DALAM DUNIA DEWASA INI, 61) #yncmf & akncmf

Claret -"6 Juni"-

6 JUNI

A. CLARET
Tahun 1859. Claret menemani Raja dan Ratu dari Barcelona ke Tarragona. Dia berkhotbah kepada para seminaris dan orang-orang di katedral.
Tahun 1865. Bersama P. Josep Xifré, Claret berbicara kepada Paus untuk meminta persetujuan atas Kongregasi Para Misionaris dan Konstitusinya.
Tahun 1866. Kemungkinan besar pada hari ini Claret bertemu dengan Ratu untuk mendorong proyek P. Dionisio untuk membangun universitas dengan studi tingkat sarjana muda (bakaeloreat) dalam bidang filsafat dan sastra, ilmu fisika dan alam, dan bahasa Ibrani, Arab, Yunani, dll. di El Escorial, sebagai cabang dari Universitas Pusat.

B. KONGREGASI: KONSILI ECUMENIS VATIKAN KEDUA
ABAD BARU (1949-1967)
1962 adalah tahun transendensi yang tidak terduga bagi seluruh Gereja dan, karenanya, juga bagi Kongregasi: Konsili Ekumenis Vatikan Kedua (1962-1965) telah dimulai. Selama Konsili Gereja menarik garis pembaruan, yang juga memengaruhi Hidup Bakti. Mengikuti jejak St Antonius Maria Claret, satu-satunya orang suci yang dikanonisasi dari para Bapa Vatikan I (1869-1870), 9 orang Claretian mengambil bagian aktif dalam Konsili ini: Arcadio María Larraona, Kardinal, Prefek Kongregasi Ritus. Abel Antezana, Uskup Agung La Paz (Bolivia); Arturo Tabera, Uskup Albacete (Spanyol); Francisco Prada, Uskup Uruaçú (Brasil). Geraldo Fernandes, Uskup Londrina (Brasil); Pedro Grau, Vikaris Apostolik Quibdó (Kolombia). Jesús Serrano, Vikaris Apostolik Darién (Panama). Francisco Gómez, Vikaris Apostolik Fernando Poo (Guinea Ekuatorial); Peter Schweiger, Pemimpin Umum. 4 Claretian lainnya ditambahkan ke dalam jumlah ini sebagai ahli Konsili: P. Siervo Goyeneche, P. Anastasio Gutiérrez, P. Gregorio Martínez de Antoñana dan P. Antonio Peinador.

C. TOKOH: FERNANDO BLANCO Y LORENZO
Uskup Agung Valladolid (1812-1881)
Pola de Lena (Oviedo, Spanyol). Dia memasuki Ordo Pengkhotbah pada usia muda. Dia adalah profesor dan direktur spiritual seminari di Salamanca dan kemudian Sekretaris Uskup Agung Santiago de Compostela. Dia diangkat menjadi Uskup Avila pada tahun 1857. Santa María Micaela menulis tentang dia: Dia adalah permata kebajikan, bakat, dan semangat. Setelah Vatikan I, ia diangkat menjadi Uskup Agung Valladolid pada tahun 1875 dan ia wafat di sana. Sebagai uskup Ávila, ia mengundang Pater Claret memberikan misi di kota itu pada tahun 1860. Setelah misi itu, ia menulis surat pastoral yang kuat kepada umat keuskupannya. Tidak lama kemudian dia menulis kepada Nuncio Barili: Saya sangat bersukacita, saya menangis dengan gembira dan saya berpikir karena bersyukur karena melihat buah-buah (yang sedang siperoleh) dari misi Yang Mulia Uskup Agung Claret, dan hidupnya yang penuh pengorbanan telah sangat menguatkan saya. Saya telah bertemu banyak pria yang telah meneguhkan saya, tetapi saya tidak ingat pernah berjumpa dengan siapa pun dengan kesempurnaan yang begitu tinggi. Terpujilah Tuhan yang masih memungkinkan kita untuk melihat panutan yang luar biasa.

D. KATA-KATA PENTING: URGENSI BERKOTBAH SELAMA MASA YANG KACAU
Selama beberapa tahun belakangan ini, ada kelesuan besar di daerah ini, baik dari pihak pemerintah maupun dari klerus, dan kaum sosialis dan protestan cepat memanfaatkan kesempatan itu. Sementara satu kelompok tidur, yang lain menaburkan lalang di kebun yang bagus ini. Semua tahu tentang pemberontakan di Loja dan jumlah besar orang yang mengambil bagian di dalamnya, tidak kurang dari 80.000 orang terdaftar sebagai pendukungnya. Kita juga tahu bahwa untuk menumpasnya dibutuhkan pertumpahan darah dan pengasingan bagi banyak orang. Berkat kunjungan Paduka Ratu dan amnesti umum yang ia umumkan, banyak dari mereka itu bisa kembali kepada keluarga-keluarga mereka. Dokumen-dokumen resmi menunjukkan bahwa di antara mereka yang dituduh dalam peristiwa-peristiwa di Loja ada 387 bujangan, 720 telah menikah, dan 76 duda, jumlah seluruhnya 1.183. (Aut 717)
Banyaklah sarana yang dipakai, tetapi yang utama adalah uang, buku-buku, selebaran-selebaran yang menimbulkan benci dan propagandis-propagandis gadungan. Dan para penimbul kekacauan menggunakan kekerasan; mereka menganiaya orang-orang yang tidak mau bergabung dengan mereka, menghalangi mereka dari pekerjaan dan berusaha membuat mereka lapar. (Aut 718)
Ketika saya mengetahui semua ini di Madrid, hati saya sedih sekali dan saya ingin pergi ke sana untuk berkotbah, tetapi Paduka Ratu menyuruh supaya saya untuk menunggu dan bisa berkotbah bila dia pergi ke sana, dan itulah yang saya buat. Tetapi itu belum cukup juga; misionaris-misionaris harus dikirim ke sana. Dengan pikiran ini, saya sudah berbicara dengan uskup-uskup di wilayah itu. Nuncius Kepausan dan Ratu telah berbicara dan menulis surat supaya misionaris-misionaris pergi ke sana dan saya berharap ada beberapa yang akan pergi, tetapi saya takut hanya sedikit karena ada kekurangan imam. Ya, Bapa di surga, kirimkanlah misionaris-misionaris!!! (Aut 728)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Realitas mana sajakah di dunia ini yang paling memengaruhi Anda?
2. Apakah Anda bersedia pergi ke situasi sulit untuk memberikan kesaksian tentang Injil?
3. Bagaimana Anda dapat membantu jejaring sosial saat ini dengan kesadaran misioner?
4. Ingat kembali beberapa buku yang telah membantu Anda dalam kehidupan misioner Anda.

F. KATA-KATA INSPIRATIF
“MENYAMBUT FIRMAN YANG MEMBUAT KITA MENJADI MURID, MEMBERITAKANNYA DAN MENJADI SAKSINYA, ADALAH INTI DARI SPIRITUALITAS KITA.” (SW 13) #yncmf & akncmf

Motivasi] Perubahan; Ditunggu, atau Dikejar? | ESI

Claret -"5 Juni"-

5 JUNI

A. CLARET
Tahun 1857. Claret secara resmi ditunjuk sebagai bapa pengakuan kerajaan, yang dia akui telah diterima pada hari berikutnya. Dan dia menulis kepada para rekannya di Cuba, dan akan terus melakukannya setiap bulan, untuk mempertahankan pemerintahan keuskupan yang efektif tanpa kehadirannya.
Tahun 1859. Claret menyampaikan delapan khotbah di Barcelona: di Valldonzella, Rumah Karitas, Santa Clara, dua di San Felipe Neri, kepada para Suster Religius dari Hati Kudus Yesus, di paroki Sarriá dan biara para Suster St. Maria Magdalena.
Tahun 1865. Claret meminta Paus untuk menyetujui Konstitusi para misionaris.

B. KONGREGASI: DI ZAIRE
ABAD KEDUA (1949-1967)
Pada tahun 1962, Provinsi Jerman mengambil alih tanggung jawab atas Misi Kingando (Zaire), yang didirikan oleh para Yesuit pada tahun 1929. Pada awalnya sulit karena Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo), merdeka sejak 1960 setelah menjadi koloni Belgia, berada dalam situasi kacau: kerusuhan, gerakan pemisahan diri (Katanga), pemberontakan dan degradasi di semua tingkatan yang membuat karya misioner menjadi sangat sulit. Negara itu mengalami ketenangan tertentu setelah tentara mengambil alih kekuasaan di bawah Jenderal Mobutu. Para misionaris baru saja tiba di tempat tugas mereka di Kingando dan sudah menulis pada tanggal 11 Oktober, hari ketika Dewan diresmikan: Kami merasa sangat menyatu dengan niat Gereja dan mengucapkan doa serta pengorbanan kami untuk keberhasilan penuh sukacita Dewan. Mereka merasa lebih terhubung dengan Gereja daripada sebelumnya. Jesuit yang telah menyelenggarakan resepsi khidmat dengan 1.500 siswa dari Kolese, berkata kepada mereka: Apakah Anda bertanya-tanya mengapa saya melakukan ini? Karena dengan cara ini Anda dapat melakukan kontak dengan orang-orang dari negeri ini.

C. TOKOH: CASIMIRO MORALES, CMF
Misionaris Bolivia (1874-1968)
Mohoza (La Paz, Bolivia). Dia memutuskan untuk menjadi seorang imam pada salah satu kunjungannya ke Virgen de Copacabana pada tahun 1901. Dia ditahbiskan menjadi imam diosesan pada tahun 1904. Dia bertemu dengan misionaris Claretian Tomás Sesé dan Herrero ketika mereka pertama kali tiba di Cochabamba pada tahun 1909. Dia sudah mengenal Fr. Claret karena dia menggunakan beberapa bukunya sebagai panduan untuk berkhotbah. Ia memasuki Kongregasi dan dikirim ke Spanyol, mengucapkan kaul pada tahun 1911 di Cervera. Dia ditugaskan pertama kali ke Lima (Peru), di mana dia mendirikan rumah Huacho. Pada 1920 dia kembali ke Bolivia, mengabdikan dirinya untuk misi keliling dari Cochabamba. Tetapi di atas semua itu, ia unggul dalam kehidupannya yang patut dicontoh. Dia berbicara Quechua dengan sempurna. Pada tahun 1953 ia masih menjabat sebagai Superior di Tarija, dan dikirim ke Cochabamba lagi pada tahun 1955. Ketika ia berusia 90 tahun, ia dianugerahi penghargaan tertinggi Bolivia, El Cóndor de los Andes [The Andean Condor], di hadapan keuskupan Bolivia yang berkumpul di Cochabamba.

D. KATA-KATA PENTING: PROMOSI HIDUP BAKTI
Di semua pemukiman yang kami lalui di mana ada Rubiah-rubiah, saya berkotbah kepada mereka, dan, supaya jangan kehilangan waktu, sementara saya berkotbah di suatu biara, saya mengirim seorang imam untuk mengumpulkan mereka di dalam ruang berjeruji di depan altar besar. Maka, bila saya tiba di sana saya segera bisa mulai berkotbah saja, dan ketika selesai saya bisa langsung pergi ke biara lain karena, dalam keadaan mereka di dalam dan saya di luar, mereka tidak bisa menahan saya sebagaimana akan menahan saya jika saya masuk ke ruang tertutup, seperti yang selalu mereka hendaki. Sekalipun saya mempunyai izin dari para uskup masing-masing, saya tidak pernah mau masuk supaya tidak harus omong-omong dan buang waktu, hal-hal yang berlawanan dengan kesunyian dan kerajinan yang selalu saya nasehatkan kepada mereka. Kadang-kadang saya mengatakan kepada mereka bahwa seandainya semua suster bisu, mereka semua bisa menjadi lebih kudus dari pada sekarang. (Aut 709)
Saya membuat mereka melihat bahwa mereka perlu berusaha menjadi sempurna jika mereka ingin diselamatkan, dan bahwa tidaklah cukup bagi mereka menjadi biarawati untuk diselamatkan, karena banyak dari mereka, seperti perawan-perawan yang bodoh, akan mendengar dari mulut Yesus, Pengantin mereka, kata-kata ini: “Aku tidak mengenal kamu.” Saya mengatakan kepada mereka betapa diperlukan kehidupan bersama untuk mencapai kesempurnaan. Saya juga memberi mereka suatu perbandingan antara kehidupan menyendiri dan kehidupan bersama, dengan menunjukkan kepada mereka semua keuntungan jasmani, rohani dan ekonomis dari kehidupan bersama di atas kehidupan menyendiri; selain alasan-alasan saya menunjukkan contoh-contoh dari kehidupan Yesus, Para Rasul, murid-murid dan dari semua komunitas yang telah mencapai kesempurnaan: mereka semua menghayati kehidupan bersama. (Aut 714)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda menghayati konsekrasi religius Anda sebagai cara untuk tumbuh dalam kasih?
2. Bagaimana Anda menempatkan promomsi hidup bakti dalam kerasulan Anda?
3. Apakah ada kesaksian pria dan/atau wanita religius tertentu yang Anda sadari darinya Anda telah banyak belajar dalam hidup Anda?
4. Anda sering dapat mengatakan bahwa seorang misionaris dikonsekrasi dan bukan hanya sukarelawan karena ...
5. Berdoalah untuk hasil karya luar biasa yang dilakukan oleh Kongregasi dengan Hidup Bakti di beberapa benua.

F. KATA-KATA INSPIRATIF
“SAYA SEKARANG TAHU BAHWA PENYIKSAAN TELAH MENJADI KEBUTUHAN ESENSIAL BAGI SAYA DALAM BEKERJA SECARA EFEKTIF BAGI JIWA-JIWA DAN BERDOA SEPERTI YANG SEHARUSNYA.” (Aut 392) #yncmf & akncmf

Claret -"4 Juni"-

4 Juni

A. CLARET
Tahun 1852: Claret tiba di Santa Cruz del Sur, yang telah dipersiapkan untuk misi oleh P. Esteban de Adoain dan P. Lorenzo Sanmarti, dalam rangka kunjungan Pastoral
Tahun 1855: Claret mengeluarkan surat pastoral untuk klerus, mengingatkan mereka akan peraturan-peraturan yang ditetapkan sebelumnya berkaitan dengan praktik-praktik devosional yang harus dilakukan selama Misa, memperingatkan tentang santo-santa dalam pekan dan lain sebagaianya, dengan denda 25 peso bagi mereka yang gagal melaksanakannya.
Tahun 1859: pada pagi hari, Claret berkotbah di Arenys de Mar (Barcelona) dan pada sore harinya berkotbah di Mataro (Barcelona), berkotbah delapan kali bersamaan.

B. KONGREGASI: DI BELGIA
Leuven adalah sebuah kota universitas yang sesungguhnya. Selama tahun akademik populasi kota-kota dipenuhi oleh para mahasiwa-mahasiwi. Lingkungan universitas sangat kuat sehingga di luar Belgia dikenal dengan sebutan Salamanca Eropa. Universitas Katolik Leuven, didirikan tahun 1425, merupakan salah satu universitas Katolik tertua yang masih ada di dunia.
Pada tahun 1962, pembentukan komunitas kecil atau rumah studi di kota Leuven (Belgia), dari Angers (Prancis) menjadi kenyataan. P. Felix Alba diangkat sebagai Superior, dan Br. Jesus Camara sebagai rekannya. Pada tanggal 4 Agustus, P. Felix Alba menulis: “Kami sedang menikmati malam pertama kami di rumah ini. Kami tiba di Leuven pada tanggal 1 dengan menumpangi mobil dari Kolese Angers. Para misionaris pertama ini menetap di dua tempat, di rumah yang baru dan flat (apartemen) yang tidak dipakai di tengah kota, yang dapat menampung sepuluh hingga dua belas orang. Mereka menyewanya. Tujuan pembentukan ini adalah untuk mempermudah akses akademik ke Universitas bagi para Claretian.

C. TOKOH: JOSE GUTIERREZ DE LA CONCHA: Gubernur Cuba (1809-1895)
Cordoba Tukuman (Argentina). Dia lahir pada tanggal 4 Juni. Tahun 1814 dia pindah ke Spanyol. Dia adalah Kapten Jendral Vascongadas dan Deputi pada tahun 1845, Wakil Presiden Kongres pada tahun 1847. Dia menjadi Kapten Jendral dan Gubernur Cuba untuk pertama kalinya tahun 1850 sampai 1852; periode kedua tahun 1854 sampai 1859; dan periode ketiga tahun 1874. Di Cuba, Jendral Concha dan Pater Claret sering berkontak. Dalam perjalanan pulang ke Peninsula pada tahun 1857, melewati Havana, Uskup Agung yang suci itu melayani Komuni Pertama untuk Putri termuda sang Jendral. Di Madrid, Claret menikahkan dua puteri Jendral De la Concha di Gereja San Sebastian: Vicenta dan Maria del Carmen. Surat-menyurat di antara keduanya ketika masih berada di Cuba sangat menarik, terutama berkaitan dengan permohonan maaf atas beberapa narapidana dan pembelaan sikap P. Esteban Adoain berhubungan dengan pernikahan campur.

D. KATA-KATA PENTING: PERTOBATAN-PERTOBATAN YANG LUARBIASA
Ada banyak pertobatan ... Saya akan menyebutkan hanya salah satu dari banyak yang bisa diceritakan; dia menulis kepada saya ketika saya sudah ada di istana ini. Surat itu berbunyi:
“Tuan dan Bapak yang sangat terhormat: Oknum yang berani menulis surat kepada Yang Mulia adalah seorang pendosa besar yang telah melupakan prinsip-prinsip sehat yang telah diajarkan oleh orang tua dan guru-guru saya, dan yang saya dapatkan selama masa pendidikan yang panjang dalam studi-studi ilmiah saya. Dengan segala kegemaran dan sebuah hati yang merosot akhlaknya, saya melibatkan diri dalam revolusi tahun 1835 dan sejak tahun sebelumnya, yaitu 1834, saya tidak mendekati tempat pengadilan pertobatan yang kudus, sekalipun dalam hati saya ada ketakutan-ketakutan yang mengerikan dan kepedihan-kepedihan yang menyayat hati nurani saya. Tetapi, syukur kepada Allah dan kepada Maria Tersuci, saya baru saja selesai mengaku; kemarin, tanggal 1 Desember tahun 1862 ini, saya membuat pengakuan umum seluruh hidup saya” (Aut. 706).
Hati saya dipenuhi sukacita … Panggilan Penyelamatku yang pertama adalah sebagai berikut: Saya naik ke kapal di Barcelona di kapal yang sama dengan seorang imam yang memberikan saya sebuah gambar kudus dari Perkandungan Tak Bernoda dengan beberapa pepatah Kristen. Saya mengambilnya, dan sekalipun saya tidak memperhatikannya, saya memasukkannya dalam dompet saya dan berdoa satu ‘Salve’ kepadanya. Saya tidak tahu apa yang terjadi dalam batin saya. Paduka Ratu datang ke Andalucia dan Bapak Yang Mulia datang dengan dia. Ketika saya melihat Bapak saya teringat akan gambar Maria Tersuci. Tetapi, bagaimana? Dengan meminta keadilan menentang saya! Saya mendengar bahwa Bapak Yang Mulia sedang berkotbah dan saya bergegas untuk mendengarkan Bapak. Saya mendengar Sabda Ilahi. Saya meninggalkan gereja dengan ketakutan besar, masuk ke rumah dan berkata: “Sekarang segalanya telah berakhir” (Aut. 707)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah kamu menghayati pertobatanmu sebagai proses evangelisasi diri yang tak dapat diganggu gugat?
2. Apa yang seharusnnya dilakukan oleh seorang misionaris untuk mendukung pertobatan seseorang dan apa yang seharusnya tidak dilakukan?
3. Predisposisi terbaik untuk pertobatan permanen seorang misionaris adalah, terutama, …
Pertobatan dalam tradisi Gereja Katolik - Gereja Katolik Paroki ...
F. KATA-KATA INSPIRATIF
“JIKA KAMU TIDAK BISA TERBANG, BERLARILAH, JIKA KAMU TAK BISA BERLARI MAKA BERJALANLAH, JIKA KAMU TAK BISA BERJALAN MAKA MERANGKAKLAH, TETAPI APAPUN YANG KAMU LAKUKAN KAMU HARUS TETAP BERGERAK KE DEPAN” (Martin Luther King, Jr.) #yncmf & akncmf

Claret -"3 Juni"-

3 Juni

A. CLARET
Tahun 1853: Santiago Lopez de San Roman, seorang Pastor Dominikan di Havana, menemui Claret sebagai Uskup Agung untuk membela dirinya melawan ketidakadilan yang dilakukan uskupnya. Claret tidak memihak dia, San Roman kemudian menjadi musuhnya, dengan tulisan-tulisan berisi fitnahan melawan Claret.
Tahun 1865: Claret menulis kepada Dr. Joaquin Masmitja, mengucapkan selamat kepadanya atas jasanya mengembangkan Kongregasi Puteri-Puteri Hati Terkudus dan Takbernoda Perawan Maria yang Terberkati dan merekomendasikan karyanya, La Colegiala Instruida.

B. KONGREGASI: PROVINSI ALAGON TERBENTUK
Setelah melewati masa yang berat, Perang Sipil Spanyol, Kongregasi telah lebih dari serartus tahun keberadaannya dan memiliki pengalaman gerejani dalam pelayanan apostolik. Dituntun oleh Konsili Vatikan II, Institusi kita mempertahankan dinamisme ekspansifnya. Kapitel Umum XVI membuat suatu panggilan untuk menghindari ekspansi yang menyakitkan dan tetap mempertahankan keseimbangan antara berbagai karya pelayanan dan umat. Untuk itu, pada 22 April 1962, P. Peter Schweiger, Pemimpin Umum menetapkan Provinsi baru, Aragon di Spanyol, menyatukan beberapa rumah Organisme Catalonia dan Betica. Wilayah provinsi yang baru ini mencakup komunitas-komunitas lokal di Alagon, Barbastro, Calatayud, Caravaca, Cartagena, Jativa, Requena, Valencia-Ermita, Valencia Fuensanta, Zaragoza, dan Zaragoza-finca. Pimpinan Provinsial pertama adalah P. Eleuterio Briongos (Provinsial), P. Evencio Zubiri, P. Macario Lopez de Zubiria dan P. Martin Solaesa (Konsultor) dan P. Enrique Arenas (Minister).

C. TOKOH: ISAAC BURGOS, CMF (Provinsial Pertama Castilla/1850-1920)
Perorrubio (Segovia, Spanyol). Dia lahir pada tanggal hari ini (3 Juni). Dia memulai studinya di Seminari Diosesan di Segovia, kemudian bergabung dengan Kongregasi karena tertarik dengan gaya misionernya. Dia pergi ke Thuir, bersama misionaris masa depan Heredero dan Delgado. Pada tahun 1877 dia dipilih oleh P. Xifre untuk mendirikan rumah di Jalan Toledo, Madrid. Dia kemudian menjadi superior rumah-rumah penting seperti Pamplona, Calahorra atau Bilbao. Dia menghadiri Kapitel Umum 1895, di mana diputuskan bahwa Kongregasi dibagi menjadi dua provinsi, dia terpilih sebagai Provinsial Pertama dari salah satunya, yakni Castilla, dengan yurisdiksi atas beberapa komunitas di Amerika Selatan, yang dikunjunginya. Pada masanya pendirian dilakukan untuk pertama kalinya di Protugal dan Argentina. Dia berpartisipasi dalam pembentukan Provinsi Betica, yang dipecahkan dari Provinsi Castilla. Setelah menyelesaikan masa jabatannya, dia dipilih sebagai Sub-Direktur Kapitel Umum 1912. Dia wafat ketika menjalankan tugasnya di Madrid. Dia memiliki kualitas dan pengetahuan yang luarbiasa dan sangat cemerlang dalam bidang administrasi dan kotbah misioner.

D. POIN PENTING: PEWARTA YANG TAK KENAL LELAH
Terberkatilah Tuhan karena ia berkenan menggunakan makhluk yang hina dina ini untuk melakukan hal-hal besar. Kemuliaan bagi Allah dan kebingungan bagi saya karena saya pantas mendapatkannya. Segala sesuatu adalah milik Allah; Ia telah memberikan saya kesehatan, daya, kata-kata dan segala yang lain. Saya selalu tahu bahwa Tuhan “membiayai” saya; tetapi dalam perjalanan ini bukan hanya saya melainkan semua yang lain juga mengetahuinya. Mereka melihat bahwa saya hampir tidak makan atau minum apa-apa sepanjang hari, selain sebuah kentang dan segelas air. Saya tidak pernah makan daging, ikan atau telur, atau minum anggur. Saya selalu bahagia dan gembira dan mereka tidak pernah melihat saya capai, sekalipun beberapa hari saya berkotbah sebanyak 12 kali (Aut. 703)
Saya tidak tahu jumlah kotbah yang dikotbahkan oleh Allah lewat saya, pelayan yang tak layak dan hamba yang tak berguna ini, selama 48 hari perjalanan. Satu anggota rombongan kami cukup ingin tahu sehingga ia mencatatnya, dan ia mengatakan bahwa seluruhnya berjumlah 205: 16 kepada klerus, 9 kepada para frater, 95 kepada para biarawati, 28 kepada Suster-suster Kasih, 35 kepada orang miskin dalam lembaga-lembaga karitatif, 8 kepada para anggota pria Serikat St. Vinsensius dari Paulus, dan 14 kepada masyarakat umum di katedral-katedral dan gereja-gereja besar (704)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Sadarkah Anda bahwa hidupmu adalah karunia dari Allah?
2. Apakah anda merasa bahagia dan bersukacita dalam misi anda?
3. Apakah kelelahan menguasaimu setiap saat atau apakah kamu beristirahat secukupnya untuk melanjutkan misi dengan entusiasme yang lebih besar?
4. Daftarlah dua atau tiga cara yang tepat dan mungkin bagi seorang misionaris untuk beristirahat.
Berbagi Sukacita kepada Sesama | SESAWI.NET
F. KATA-KATA INSPIRATIF
“KEBENARAN TENTANG ALLAH TAK DAPAT DINYATAKAN TANPA DIKUCILKAN. SUPAYA DAPAT SUNGGUH-SUNGGUH BERTOBAT TENTANG MASA LALU MEREKA, APA YANG DILAKUKAN PETRUS DAN PAULUS ADALAH UNTUK MEMAHAMI PARTISIPASI PERSONAL MEREKA DALAM MENOLAK ALLAH” (Rene Girard) #yncmf & akncmf

Claret -"2 Juni"-

2 Juni

A. Claret
Tahun 1854: Claret meminta biara La Merced di Puerto Principe memberi tumpangan kepada para imam yang berkunjung ke sana.
Tahun 1859: Claret mengunjungi dan merayakan Ekaristi di Gua Maria Montserrat (Catalonia)
Tahun 1865: Claret menulis kepada P. Yosef Xifre dari Aranjuez, untuk berdiskusi dengannya tentang orang yang tepat menjadi Uskup Vic; dia sedang menangani hal tersebut dengan nunsius.

B. Kongregasi: Panggilan Pertama di India
Pada musim panas tahun 1961, Mgr. Sebastian Vayalil, Uskup Palai (Kerala, India) berada di Roma untuk persiapan Konsili. Bulan September, sebelum kembali ke India, dia mengunjungi koomunitas Wurzburg dan Weissenhorn, di mana dia mengetahui keinginan para Claretian untuk bermisi di India, tetapi terkendala oleh kesulitan yang tak teratasi berhubungan dengan hukum negara tersebut yang mencegah masuknya misionaris dari luar. Dia berjanji kepada P. Back dan P. Franz Dirnberger untuk mendorong para seminarisnya masuk Kongregasi Claretian. Ketika dia kembali ke seminarinya, dia memilih lima orang seminaris yang lebih tua dan bersedia. Pada 21 Oktober mereka berangkat ke Eropa. Pada 5 November tahun 1961, lima pemuda India yang diutus oleh Uskup mereka, tiba di Kuria Umum di Roma. Kelima pemuda ini akan melanjutkan pendidikan mereka di Eropa dan beberapa dari mereka menjadi benih Kongregasi di negara mereka sendiri. Pada tahun 1964, lima orang lainnya tiba dan enam lainnya tiba tahun 1966. Dari mereka semua, sembilan orang menyelesaikan pendidikan mereka dan ditahbiskan imam.

C. TOKOH: Luis Ribera, CMF (Misionaris Populer: 1880-1958)
Berga, (Barcelona, Spanyol). Dia adalah salah seorang pengkotbah yang paling populer dan diterima luas serta penulis suci di Catalonia pada paruh pertama abad ke-20. Dia menyelesaikan pendidikan imamat di Seminari Vic dan bergabung dengan Kongregasi pada tahun 1908 ketika dia sudah ditahbiskan sebagai imam. Tugas pertamanya di Vic, lalu di Lleida, dan kemudian beberapa tahun di Barcelona tempat dia mendirikan La Fiesta Santificada. Dia juga memublikasikan karyanya yang terkenal Jesuset atau Mi Jesus (Yesusku) di antara bukuk-buku lainnya. Selama perang sipil dari tahun 1936 sampai tahun 1939 dia dipanggil ke Italia sebagai superior rumah Frascati. Dia kembali ke Barcelona, di mana dia melanjutkan publikasi buku-bukunya dan secara penuh terlibat dalam karya Rumah Penerbitan Regina. Dia meninggal di Barcelona pada 2 Juni. Beliau memiliki cita rasa seni yang tinggi dan meninggalkan banyak copy-an, dan terutama yang paling populer adalah tulisan-tulisan religiusnya. Dia menyesuaikan dirinya dengan kebutuhan umat dan terutama para penerbit. Dia sagat suci, rendah hati, penuh pengorbanan dan pekerja keras.

D. POIN PENTING: KONFIGURASI EKARISTI
Pada tanggal 26 Agustus 1861, jam 7.00 malam, sementara saya berdoa di gereja Rosario di La Granja, Tuhan memberikan saya anugerah besar menyimpan secara utuh bentuk sakramental di dalam diri saya, dengan demikian Sakramen Mahakudus selalu hadir, siang malam, di dalam dada saya. Oleh karena itu saya harus selalu menjaga ketenangan dan penuh devosi di dalam hati. Lagi pula, saya harus berdoa dan menghadapi segala kejahatan di Spanyol, sebagaimana Tuhan telah mengatakannya kepada saya....Muliakanlah Allah dengan tubuhmu (1Kor. 6:20). (Aut.694).
Pada tanggal 16 Mei 1862, jam 4.15, sementara saya berdoa, saya memikirkan apa yang telah saya tulis sehari sebelumnya tentang pengalaman saya akan Sakramen Mahakudus pada tanggal 26 Agustus yang lalu. Kemarin saya berpikir menghapusnya dan hari ini juga, tetapi Perawan Tersuci mengatakan kepada saya supaya saya jangan menghapuskannya. Sesudahnya, sementara saya merayakan Misa, Yesus Kristus mengatakan kepada saya bahwa Ia telah memberikan saya anugerah tinggal dalam dada saya dalam bentuk sakramental (Aut.700)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Momen rahmat yang paling khusus yang saya ingat dalam hidup saya adalah ketika … Gambarkanlah headline surat kabar.
2. Dengan berpartisipasi dalam Ekaristi setiap hari, Saya …
3. Tanpa Ekaristi saya akan kehilangan …
4. Saya merasa bahwa, bagi saya, yang paling hakiki dari Ekaristi adalah, terutama …

F. KATA-KATA INSPIRATIF:
“Cinta membutuhkan waktu dan ruang, yang lainnya adalah tambahan” (Fransiskus, Amoris Laetitia, 224) #yncmf & akncmf

Claret -"1 Juni"-

1 Juni

A. CLARET
Tahun 1851: Claret mengadakan kunjungan pastoral di Santiago, Cuba dan pada hari ini dia berkotbah di gereja Los Dolores dan gereja Belen.
Tahun 1859: setelah kembali dari Vic, Claret merayakan Ekaristi di Gereja Saudari-saudari St. Maria Magdalena di Barcelona.
Tahun 1867: Claret mengadakan perjalanan dari Madrid ke Burgos, tempat ia memulai triduum sebelum memimpin pemilihan Abes Biara Kerajaan di Las Huelgas.

B. KONGREGASI: Kapitel Umum XVI (1961)
Kapitel Umum XVI diselenggarakan di Roma dari tanggal 23 April hingga 16 Mei 1961 dengan pengumuman Konsili Ekumenis, yang membuat beberapa aspek pembaruan ditunda agar sesuai dengan kesimpulan Konsili. P. Peter Schweiger terpilih kembali sebagai pemimpin umum. Dalam Kapitel ini penggunaan kata sifat Claretian diakui dan Sekretarian Claretian ditetapkan. Para Colaborator Claretian lahir dan Piagam Persaudaraan Keluarga Claretian ditulis. Dalam Kapitel ini juga disadari bahwa tepatlah untuk memperpanjang kaul sementara selama dua tahun. Selama Kapitel ini muncul kesadaran akan pentingnya memperluas bidang misi sehingga beberapa proyek dipresentasikan oleh Provinsi-Provinsi dari Prancis, USA, Belanda dan Afrika Daratan. Jumlah Asistansi diperluas menjadi 5: pertama, Catalunya, Cantabria, Italia dan Prancis, kedua, Castilla, Betica dan Guinea; ketiga, Chile, Argentina, Brazil, Portugal dan Uruguay; keempat, Mexico, Colombia, Antillas, Amerika Tengah, Peru-Bolivia dan Venezuela; dan kelima, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Filipina dan Jepang. Asistansi tidak sama dengan Konsultor.

C. TOKOH: Hilario Brossosa, CMF, Misionaris dan Pengkotbah (1830-1905)
St. Hilarius Sacalm (Barcelona, Spanyol). Dia meminta memasuki Kongregasi ketika dia hampir ditahbiskan imam. Dialah magister novis pertama dalam Kongregasi. Dia diutus ke Huesca, satu-satunya rumah yang tidak mengalami penderitaan akibat revolusi 1868. Dipanggil oleh P. Xifre ke Prancis, beberapa bulan kemudian dia diutus ke Algiers. Dia dipercayai membuka sebuah sekolah dan aktivitas misioner di Oran. Dia kembali ke Peninsula, di mana dia mengintervensi pembangunan rumah Cordoba, sampai ia diutus ke Kepulauan Canari, tempat ia bekerja tanpa lelah. Dari sana dia kembali ke Catalonia, tetapi kekuatannya sudah menurun. Dia adalah seorang pengkotbah ulung dan juru debat yang hebat. Dia dapat dengan mudah berargumentasi demi agama atau orang yang dikritik atau difitnah. Dia selalu mengetahui bagaimana membela mereka. Dia berpartisipasi dalam Kapitel Umum pertama Kongregasi. Dia meninggal pada 7 Juni.
D. POIN PENTING: Roh Bapa dan Ibumu.
Pada tanggal 24 September, hari pesta Bunda Belaskasihan, jam 11.30 siang, Tuhan memberikan saya pengertian tentang itu dalam Kitab Wahyu (10 : 1): “Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari surga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi (pertama di dalam Keuskupan Cuba dan kemudian di keuskupan-keuskupan lain), dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya”. Di sini datang Putera-putera Tarekat Hati Tak Bernoda Maria. Disebut tujuh, tetapi tujuh adalah angka yang tidak terbatas, maksudnya semua. Mereka disebut guruh karena mereka akan berteriak seperti guruh dan akan memperdengarkan suara mereka. Mereka juga disebut guruh karena kasih dan semangat mereka, seperti yang dimiliki St. Yakobus dan St. Yohanes, yang disebut putra-putra guruh. Dan Tuhan menginginkan saya dan kawan-kawan saya meneladani rasul-rasul Yakobus dan Yohanes dalam semangat kemurnian dan kasih kepada Yesus dan Maria (Aut. 686)
Tuhan berkata kepada saya dan kepada semua misionaris kawan saya ini: “Kamu sendiri tidak menjadi pembicara; Roh Bapamu (dan Bundamu) akan berbicara dalam dirimu”. Sedemikian rupa masing-masing orang dari kami dapat berkata: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati” (Aut.687).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah karakter apokaliptik yang dilekatkan Claret pada Kongregasi sesuatu yang naif? Apakah itu sebuah ramalan/profesi? Apakah itu suatu kebanggaan? Bagaimana kita melihatnya hari ini?
2. Pada tanda-tanda apakah anda mengenal kehadiran Roh Tuhan dalam Kongregasi?
3. Siapakah orang-orang miskin dan mereka remuk redam hatinya, yang kepada mereka Roh mengutus Anda?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Kebebasan tidak terletak dalam kemampuan mengatakan “tidak” terhadap panggilan juga bukan dalam kemampuan untuk tidak mengatakan apapun, pada suatu saat dalam hidup, komitmen yang kita buat di hadapan Allah sebagai tanggapan atas panggilan-Nya. Kebebasan terletak di dalam kesukarelaan melaksanakan rencana Allah” (CVC, 352). (Dkn. Yeremias Nardin –dyn & & Fr. Arnoldus Kutu Ndiwa – akn)