Rabu, 22 April 2020

claret "21 april"

21 APRIL
A. CLARET
1855: Penutupan retreat dengan keluarganya; tidak hadir D. Paladio Currius, karena ada pertemuan berkaitan dengan pembangunan kebun-sekolah di  Puerto Principe.
1857: Dalam pelayarannya ke Peninsula, mereka diberhentikan di Cayo Sal karena ada perbaikan layar kapal.
1858: Menerima kabar kematian P. Esteban Sala, Claret menyampaikan berlangsungkawa kepada P. Xifre dan menyampaikan kepadanya betapa dia sangat rindu untuk mengunjungi para misionarisnya.

B. KONGREGASI: Di Silesia (Jerman-Polandia)
Tahun 1932 lahirlah pendirian di Miedary, waktu itu terletak di Jerman, dengan para Claretian dari pulau Sisilia yang telah menjalankan formasi di Seminari Cervera, Solsona dan Alagón sejak 1904. Mulai tahun 1929 mereka yang telah berkerja di beberapa paroki di Polandia yaitu PP. Johanes Mehl, Johanes Buhl, dan Vinzenz Hollik. Para perintis misi di Miedary sangatlah menjanjikan. Sekadar dengan membaca Anales memori pendiriannya kita dapat mengapresiasi semangat yang luarbiasa dari para misionaris kita dan umat setempat. Ketika bulan Mei 1932 Pastor Paroki setempat mau menyerahkan kepada Para Misionaris kunci gereja paroki, semuanya dipersiapkan secara detail seturut gaya orang Jerman, meskipun antusiasme umat melampaui keterbatasan para panitia. Ada sebuah prosesi meriah yang dipimpin oleh para otoritas, digerakan oleh orang-orang muda Kongregasi Marianis, bersama dengan anak-anak pria dan wanita yang mengelilingi bantal yang menjadi alas kunci gereja. Berhubung ada begitu banyak orang Polandia yang melintasi batas, dituntutlah kepada para misionaris baik yang dari Polandia maupun Jerman. 

C. TOKOH: ARMENGOL COLL, CMFPerfek Apostolik Fernado Póo (1859-1918)
Ivars d´Urgell (Lérida, Spanyol). Berasal dari sebuah keluarga petani sederhana, masuk ke Seminari keuskupan Solsona. Kemudian, tahun 1876, masuk ke Novisiat Claretian di Thiur (Prancis). Ketika tahun 1890 meninggal Perfek Apostolik kedua di Guinea Ecuatorial, Pedro Vall-Llovera, Pater José Xifre tidak ragu mengusulkanya untuk menjadi pengganti, di kala itu dia sebagai superior di Alagon. Dalam tujuh tahun telah meninggal 18 misionaris, yang sebagian besar adalah orang muda. Dia meningkatkan karya di bidang pertanian, mendorong studi linguistik, geografi dan etnologi. Mengedit gramatika-gramatika, kamus-kamus, dan devosi-devosi ke dalam bahasa-bahasa lokal. Menerbitkan surat-surat geografis dari teritori-teritori yang menjadi bagian dari jajahan Spanyol. Menciptakan sebuah majalah pertama La Guiena Española pada tahun 1903.  Membantu Spanyol untuk mendapatkan kembali territori di Muni, yang diduduki Prancis tahun 1900. Mendirikan banyak misi dan pada tanggal 23 Januari 1916 meresmikan Katedral di Santa Isabel. Tahun 1909 mendirikan, bersama dengan perempuan Guinea Imelda Makole, kongregasi suster pertama perempuan asli afrika. Mereka membantu misi-misi, dan sekarang kongregasi suster itu dinamakan Misioneras de Maria Inmaculada. Dia meninggal dunia di Santa Isabel.

D. POIN PENTING: PANDANGAN TENTANG SEBUAH KOMUNITAS MISIONER
Pada pertengahan bulan Mei saya tiba di Barcelona dan Mengasingkan diri ke Vich di mana saya membicarakan dengan Canon Soler  dan Passarell  rencana saya untuk membentuk sebuah Tarekat para imam yang menjadi dan disebut Putera-putera Hati Tak Bernoda Maria. Kedua orang itu sangat menyetujui rencana saya … (Aut. 488).
Saya menyampaikan rencana yang sama kepada Bapa Uskup di Vich, Dr. Luciano Casadevall….Ia sangat memuji atas rencana yang saya sampaikan kepadanya dan kami setuju bahwa kami tinggal di seminari selama waktu libur, sedangkan, sementara, itu akan membuat orang merehabilitasi “El convento de la Merced” (Biara Mercedarian) yang diserahkan oleh pemerintah kepadanya. Dan demikianlah yang ia lakukan. Bapa Uskup membereskan tempat di La Merced dan sementara itu saya berbicara dengan beberapa imam yang diberi oleh Allah Tuhan kita semangat sama sama yang mendorong saya. Mereka itu ialah : Esteban Sala, Jose Xifre, Domingo Fabregas, Manuel Vilaro, dan Jaime Clotet.  Saya, Antonius Claret adalah yang terakhir dari semua. Dan sesungguhnya mereka semua lebih berpendidikan dan lebih saleh daripada saya; dan saya merasa sangat gembira dan senang menganggap diri saya hamba mereka semua (Aut. 489).

E. REFLEKSI PRIBADI

Pendirian Kongregasi kita bukanlah sebuah kebetulan. Sebelumnya sudah ada berbagai upaya menciptakan asosiasi para imam. 
1. Bagaimana awalnya engkau mengenal Kongregasi?
2. Apakah engkau merasa menyatu dengan sejarah, karisma dan misinya?
3. Renungkanlah para claretian yang telah mempengaruhi panggilanmu dan mereka yang telah menggerakanmu untuk menjadi seperti mereka.
4. Bersyukurlah kepada Tuhan dan Hati Maria atas panggilanmu.

F. KATA-KATA INSPIRASI: “Kerendahan hati itu ibarat akar sebuah pohon, dan kelembutan hati adalah buahnya” (Aut. 372). #pydsj

claret "18 april"

18 APRIL
A. CLARET
1847:.Lutut dan kaki Claret masih membengkak. Untungnya, di Vic hanya sebagai pastor pembantu dan tidak berjalan-jalan ke mana-mana.
1849: Claret telah menyelesaikan pelayanan misionarisnya di Kepulauan Canary, dan di sore hari, ia naik kapal untuk kembali ke Peninsula.
1858: P. Esteban Sala meninggal di Barcelona, dan P. Pedro Naudó langsung mengkomunikasikannya kepada Claret.
 
B. KONGREGASI: MISI DI CINA, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Sejak tahun 1927, telah dibahas tentang pendirian Kongregasi di Cina atas permintaan Tahta Suci dan untuk mendirikan sebuah seminari yang berpusat di Hong Kong. Namun pada tahun 1928 tiba sebuah permintaan formal untuk membangun sebuah seminari di daerah Honan, Cina Utara. Pada bulan Oktober 1929 P. Anastasio Rojas dan P. Joseph Fogued berlayar menuju Shanghai. Namun P. Rojas terpaksa kembali karena sakit dan rencana harus berubah, dimana P. Fogued menerima tawaran baru untuk bertugas sebagai anggota tim Vikariat di Wuhu. Pada tahun 1933 bergabunglah para misionaris yang baru. Kongregasi, melalui surat-surat yang diterima, mengalami sebuah momento sukacita misioner yang sangat spesial. Pada tahun 1937, dibentuklah Prefektur Apostolik Tunki yang dipercayakan kepada Kongregasi, dan diangkatlah Perfek Apostolik Pertama,  P. Joseph Fogued. Ada berbagai kesulitan yang besar: kesulitan bahasa, penghinaan bagi orang asing dan banyak yang meninggalkan kepercayaannya. Tapi segera mereka mulai membangun kembali komunitas Kristiani. Inilah untuk pertama kalinya Asia terbuka bagi Para Misionaris kita.
 
C. TOKOH: ESTEBAN SALA, CMF, Co-Pendiri (1812-1858)
San Martin de Sescorts (Barcelona, Spanyol). Pada 1839, ia ditahbiskan menjadi imam. Dia mengenal P. Claret pada 1843, saat ia memberi retret kepada para imam di Gombreny dan momen ini mengubah haluan hidupnya. Dia sekamar dengan P. Benito Vilamitjana, yang kemudian menjadi Uskup Agung Tarragona, dimana menyaksikan pertobatan dirinya. Sejak itu ia menemani Pater Claret di setiap misi. Dia adalah orang yang pertama diandalkan P.  Claret untuk pendirian Kongregasi, di kemudian hari saudaranya Bernardo Sala pun ikut bergabung dengannya. Ketika P. Claret berangkat ke Kuba sebagai Uskup Agung, ia diangkat sebagai pengganti Claret sebagai Superior Jenderal Kongregasi. Ia juga memimpin Kongregasi Suster Las Carmelitas de Caridad yang baru didirikan. Claret berhasil menjadikannya sebagai penggantinya di Keuskupan Agung Santiago, Kuba, namun penyakit dan kematian P. Esteban  Sala, pada usia 47 tahun, ahkirnya membuat impian itu tidak menjadi kenyataan.

D. POIN PENTING: METODE SIPUT
Pada pembukaan kebaktian saya tidak pernah menyerang langsung kebiasaan-kebiasaan jahat dan kesalahan-kesalahan pemukiman itu yang saya kunjungi. Saya selalu berbicara kepada mereka tentang Maria Tersuci, kasih Allah, dll. Ketika orang-orang jahat dan korup melihat bahwa saya tidak menyerang mereka, melainkan yang diwartakan adalah semata kasih, kemanisan dan cinta, mereka menjadi tertarik dan ingin terus datang lagi. Dan karena saya berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhirat yang berkaitan dengan semua orang, mereka tidak merasa tersinggung. Akhirnya mereka berubah hati sepenuhnya. Pada hari-hari terakhir misi umat saya bisa bicara dengan bebas tentang kebiasaan buruk dan kekurangan-kekurangan yang paling menonjol. (Aut 470)
Saya membayangkan bahwa sekelompok pendosa haruslah ditangkap seperti seseorang yang mau memasak siput. Ia memasukkan siput-siput itu ke dalam periuk air dingin, yang mereka sukai, maka mereka keluar dari rumah mereka sedapat mungkin. Sementara itu, pemasak harus atur supaya memanaskan air perlahan-lahan supaya siput-siput mati secara tak terasa sampai mereka menjadi masak betul. Tetapi jika pemasak secara tak bijaksana memasukkan siput-siput langsung ke dalam air panas, siput-siput akan menutup cangkang mereka dan mustahil bisa keluar dari cangkangnya. Demikianpun terjadi dengan para pendosa... (Aut 471)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah metode dan strategi yang Anda gunakan agar Injil dapat menerangi kehidupan orang beriman? 
2. Apakah Anda mencoba untuk memasuki dan memahami situasi umat beriman agar perlahan-lahan mendekatkan mereka kepada Kristus?

F. KATA-KATA INSPIRASI: "Teologi dan budaya Kristiani  yang berinspirasi kristiani telah menjadi sederajat dengan misi  ketika mereka sudah mampu hidup tahan uji dan setia dalam situasi batas" (Francis, Veritatis Gaudium, 5) #pydsj

claret "20 april"

20 APRIL
A. CLARET
1861. Di dalam suratnya kepada P. Yosep Xifre, Claret memintanya untuk memperhatikan beberapa orang secara khusus termasuk keponakannya di seminari yang meragukan panggilannya.
1861. Claret menulis sebuah surat inmerablis kepada P. Domingo Ramonet, dengan menekankan bahwa siapa yang taat akan panggilan dapat menjadi misionaris.
1866. Claret menulis surat kepada Paus meminta persetujuan terhadap Kongregasi Para Suster Adoratrices dan konstitusi-konstitusinya.

B. KONGREGASI: MISI PERTAMA DI PUERTO RICO, EXPANSI BARU (1922-1934)
Pada tahun 1929 Provinsi Meksiko mengambil alih paroki di Carolina, yang akan menjadi pendirian Claretian pertama di Puerto Rico, diikuti oleh paroki Canóvanas. Pada awalnya, para Misionaris Carolina membantu Uskup, menemaninya dalam kunjungan pastoral, tetapi segera mereka mengambil alih paroki di Carolina, dengan 5.000 umat paroki di kota bersama 10.000 lainnya yang tersebar di pedesaan. Di sana, Misionaris Claretian mempertahankan gaya hidup misionaris yang sejati: di antara orang-orang yang baik tetapi sangat terabaikan; banyak di antara mereka yang mengamalkan praktik keagamaan hanya untuk dua hal ekstrem kehidupan: pembaptisan dan penguburan, tanpa merawat dan mengisi dengan baik  masa hidup di antara kedua titik itu. Selain itu, mereka harus mengunjungi paroki-paroki terdekat lainnya, yang membutuhkan imam. Pada tahun 1951 misi itu harus ditinggalkan, meskipun Kongregasi tetap memiliki sebuah rumah yang penting: Río Piedras, dengan paroki dan sekolahnya. Ada Pendirian lain juga tetapi tidak bertahan hingga masa sekarang. Tetapi10 tahun kemudian, tahun 1960,  mereka hadir kembali di Puerto Rico.

C. TOKOH: LUIS MARTÍN, Superior General SJ (1846-1906)
Melgar de Fernamental (Burgos, Spanyol). Dia adalah Pemimpin Umum ke-24 Serikat Jesuit, yang memimpin Ordo dari tahun 1892 hingga 1906. Pada tahun 1884 ia ditugaskan ke Bilbao untuk memimpin publikasi majalah El Mensajero del Corazón de Jesús. Pada tahun 1885 ia diangkat sebagai Pemimpin Pusat Studi Superior Deusto-Bilbao, sekarang, Universitas Deusto. Pada tahun 1886 ia diangkat sebagai Provinsial di Provinsi Castile hingga tahun 1891. Ia menulis catatan pribadinya dan diterbitkan pada tahun 1988. Ia beruntung melihat P. Claret di Loyola, ketika Claret mengunjungi novisiat Jesuit pada tahun 1866. Dalam catatan autobiografinya ia meninggalkan catatan pertemuannya dengan Claret. Dia mengalami saat yang sulit. Kehadiran Claret membantunya menghilangkan awan gelap yang mengaburkan panggilannya. Ketika sebagai seorang seminaris muda di Burgos, dia sudah membaca El Colegial Instruido. Dan kemudian, sebagai Rektor di Salamanca, dia membaca buku Claret di ruang makan saat makan bersama. Dia meninggal pada 18 April.

D. POIN PENTING: MISKIN DAN BERJALAN KAKI
Sesudah saya selesai memberikan misi umat di pulau Gran Canarias, Bapak Uskup menginginkan saya pindah  ke pulau lain bernama Lanzarote. Ia memutuskan bahwa saudaranya, Pater Salvador, seorang biarawan Kapusin, harus menemani saya ke sana untuk membantu menerima pengakuan karena ada hanya sedikit imam di pulau itu. Nah, imam ini sangat gemuk, dan karena perjalanan itu sekitar dua leguas (± 11 km) ke pedalaman dari pelabuhan menuju ibu kota, ia bertanya kepada saya: “Bagaimana kita melakukan perjalanan ini? Apakah engkau mau jalan kaki atau berkendaraan?” Saya menyahut: “Engkau sudah tahu bahwa saya tidak pernah berkendaraan, tetapi selalu berjalan kaki”. Dia menjawab “Jika engkau tidak berkendaraan, saya juga tidak mau”. Saya berkata kepadanya: “Engkau sendiri bisa melihat  begitu sulit dan berat bagimu untuk berjalan kaki sampai ke sana. Saya tidak bisa membiarkannya. Kalau engkau tidak mau naik kendaraan karena saya tidak naik, maka saya akan naik kendaraan supaya engkau juga naik kendaraan” (Aut. 484)
Segera mereka membawa seekor unta besar untuk kami berdua dan kami naik di atasnya. Sebelum kami tiba di pemukiman, kami turun dari unta dan berjalan kaki sampai tiba di pemukiman, dan saya mulai misi umat. Sesudah misi umat selesai dan kami berpamitan, seseorang bertanya kepada saya: “Andakah misionaris yang sama yang berkhotbah di pulau Gran Canarias?” Saya menjawab: “Betul”. Lalu ia berkata: “Nah, anda harus tahu bahwa di sini orang bilang bahwa tidak mungkin anda orang yang sama itu karena misionaris itu selalu berjalan kaki, tetapi anda datang menunggang unta. Karena itu ada orang yang mengatakan:  “Saya tidak mau mendengarkan dia, karena ia bukan misionaris dari pulau Gran Canarias” (Aut. 485).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Pernahkah Anda harus mengorbankan sebagian dari citra baik Anda untuk beradaptasi dan membantu kesulitan seorang rekan misionaris?
2. Contoh atau tindakan manakah dari pribadi Anda yang mampu dicontohi oleh orang lain? Apakah Anda membuat diserment di hadapan Tuhan dan merefleksikannya secara kritis? 

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Hidup adalah tentang: 10% apa yang terjadi dan 90% lainnya adalah tentang bagaimana saya merespon tindakan itu” (Charles R. Swindoll). #pydsj

claret "17 april"

17 APRIL
A. CLARET
1852: Penutupan Pekan Suci, hari ini Claret memulai retreat tahunan dengan keluarganya, yang akan berakhir pada tanggal 26.
1856: Claret memberitahu P. Paladio Curius bahwa, untuk saat ini, jangan memboroskan biaya untuk kebun-sekolah pertanian Puerto Príncipe, karena begitu banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk perawatan medis, dan selain itu, jika dari Roma memintanya untuk mengundurkan diri, ia membutuhkan uang untuk perjalanannya ke Peninsula.  
1859: Claret merayakan misa pontifikal Pekan Suci di Gereja Orang Italia di Madrid .

B. KONGREGASI: EL NOVICIO INSTRUIDO, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Seiring berjalannya waktu, penerbitan Kanon baru (1917) dan pengembangan undang-undang khusus mengharuskan sebuah redaksi manuskrip baru untuk para Novis yang mencerminkan semangat otentik dari  Pendiri. Maka dari itu, lahirlah gagasan manuskrip El Novicio Instruido (Novis yang terdidik) yang ditulis oleh P. Ramón Ribera pada tahun 1931, sebuah karya yang ditugaskan oleh Dewan General. Karya itu kaya akan referensi dari Sabda Allah, Hati Maria dan Kongregasi. Tentu saja, dokumen itu dilengkapi oleh karya-karya yang hampir sama dari Ordo-Ordo lama dan Institut modern yang sudah terakreditasi dengan baik. Pater Ribera, pada bagian akhir bab pendahuluan, memperdalam sebuah instruksi tentang Kongregasi, menekankan pentingnya Definisi Misionaris, dan mengatakan dengan jelas bahwa Pola Misionaris termuat  dalam Definisi yang ditulis tangan oleh Bapa Pendiri kita sendiri dan telah mengirimnya kepada para imam penduhulu. Sampai saat itu, modul yang telah digunakan sebelumnya dalam formasi angkatan novis dan Frater Claretian adalah Prácticas Espirituales [Latihan Rohani] karyanya P. Pablo Vallier dari tahun 1888.

C. TOKOH: FRANCISCO DE ASÍS BORBÓN, Suaminya Ratu (1822-1902)
Aranjuez (Madrid, Spanyol). Putra dari Pangeran D. Francisco de Paula dan Putri Luisa Carlota, seorang putri bangsawan Cádiz berkat penaklukan Fernando VII. Dia menikahi Ratu Isabella II, sepupu kandungnya, pada tahun 1846. Pengaruhnya terhadap politik Spanyol sangat terbatas. Mereka diceraikan pada tahun 1847, karena inkompatibilatas perkawinan mereka; namun setelah melewati berbagai daya upaya akhirnya mereka disatukan kembali pada tahun 1858. Setelah Revolusi September 1868, ia terpisah secara definitif dari Ratu, ia mengabdikan sisa hidupnya untuk membaca dan bekerja amal. Claret berkomentar dalam autobiografinya bahwa, setelah kelahiran pangeran Asturias pada tahun 1857, Raja dan Ratu mengenakan kepadanya Salib Charles III: “saya tidak mengatakan sepatah kata pun, karena keduanya bersama-sama, dan sebagaimana raja tidak menaruh kepercayaan kepada saya seperti halnya sekarang, meskipun aku menginginkanya sekali, aku hanya diam seribu basa”. Raja memiliki bapa pengakuan sendiri yaitu P. Fulgencio.

D. POIN PENTING: KETULUSAN APOSTOLIK
Di semua pemukiman yang saya singgung dalam bab terdahulu dan di pemukiman lain yang tidak saya sebut, saya berkhotbah dalam banyak kebaktian dengan beberapa tema. Sekalipun kebaktian-kebaktian itu tidak disebut “misi umat”, karena keadaan pada waktu itu tidak mengizinkan bahkan menyebut nama “misi umat”, namun tema-tema adalah sesungguhnya topik-topik misi umat. Kebaktian-kebaktian diberi nama yang berbeda: Prapaska, Bulan Maria, Lima Belas Hari untuk Rosario, Novena para Arwah, Delapan Hari untuk Sakramen Maha Kudus, Tujuh Hari untuk Maria Bersukacita. Inilah secara umum nama-nama kebaktian yang diadakan dan, sekalipun nama disebut “novena”, kami memperpanjang jumlah hari jika kami rasa perlu. (Aut 468)
Di setiap pemukiman yang saya sebut tadi, satu atau lebih dari kebaktian ini telah diselenggarakan pada tahun yang sama atau pada tahun berbeda dan selalu memperoleh hasil yang sangat memuaskan. Di mana-mana terjadi pertobatan massal, pertobatan besar dan luar biasa. Pada awal misi umat semua orang datang untuk mendengarkan saya: ada yang datang karena sungguh percaya, ada yang lain karena ingin tahu, dan yang lain lagi dengan maksud yang sangat jahat untuk melihat jika bisa menjebak saya. (Aut 469)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apa saja jalan atau cara evangelisasi yang anda usahakan di lingkungan di tempat tinggalmu?
2. Bagaimana Anda mewujudkan semboyan "menggunakan segala cara yang mungkin" di lingkungan Anda (cf. CC 48)?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: "Autobiografi Bapa pendiri selalu dihargai dalam Kongregasi, tidak hanya sebagai kesaksian pribadi, tetapi di atas semuanya itu diakui sebagai sebuah dokumen pedagogis dimana bersama dengan Konstitusi, menjadi sebuah instrumen terbaik untuk discernment dan mentransmisikan identitas karismatis P Claret" (Jesús Álvarez). #pydsj

claret "16 april"

16 APRIL
A. CLARET
1844: Claret sedang memimpin retreat bagi para imam di Manresa (Barcelona).
1851: Hari Rabu Pekan Suci. Claret menyiapkan diri  perayaan TridumPaskah pertamanya sebagai Uskup Agung Santiago; Dia akan menjalankannya sepenuhnya secara pontifikal (resmi-meriah).
1859:  Pemerintah memberikan persetujuan terhadap Akademi  St. Mikhael.

B. KONGREGASI: ORDO STUDIORUM GENERALIS (OSG), EKSPANSI BARU (1922-1934)
Dalam Kapitel General XII tahun 1922,  telah diusulkan sebuah struktur formasi studi yang lebih aktual dalam Kongregasi. Sebuah komisi, di bawah koordinasi P. John Postíus, bekerja berkaitan dengan tema ini sampai pada tahun 1929, tahun dimana Pater Nicolás García mengumumkannya,  dan sejak itu dikenal dengan nama OSG. Rencana Studi ini ditambahkan juga Pedoman-Pedoman Kapitel, usulan-usulan Kongregasi, yang disalurkan melalui Prefer Formasi, serta dokumen-dokumen lain dari Tahta Suci, Institut dan Kongregasi Religius, dari Seminari dan Universitas Gerejawi. OSG ini berlaku di seluruh Kongregasi sampai pada penyesuaianya di tahun 1959. Pada tanggal 31 Mei 1956, Paus Pius XII mengumumkan Konstitusi Sedes Sapientiae yang disertai dengan Statuta Generalia. Di dalamnya ia meminta kepada kongregasi-kongregasi dan lembaga-lembaga religius untuk mengakomodasi rencana studi mereka sesuai dengan norma dan pedoman Konstitusi apostolik itu. Kongregasi melaksanakan penyesuaian yang diminta, yang diumumkan secara resmi pada tanggal 7 Maret 1959. Dalam kapitel umum XVIII tahun 1973 OSG secara definitif ditiadakan. 

C. TOKOH: SANTIAGO DE TEJADA, Kanonista Spanyol (1800-1877)
Alfaro (Spanyol). Dia adalah seorang Kanonista Spanyol dan akademisi  disiplin ilmu moral dan politik. Dia merupakan representasi liberalisme moderat bersama dengan José Gutiérrez de la concha. Ia mendirikan Buletin El Pensamiento de la Nación (Pemikiran Kenegaraan) bersama dengan P. Jaime Balmes. Ia mengundurkan diri sebagai Senat setelah revolusi 1868. Sang Sastrawan Aguilar mengatakan bahwa Santiago mengunjungi P. Claret di Roma pada 1869 dan ia berbicara dengan penuh kekaguman tentang  kemiskinan dan masa pensiun yang dihidupinya: : saya mengunjunginya di Biara San Adrián. Di sana saya melihat bagaimanana ia menjalankanhidupnya: meskipun statusnya tinggi, dia menjadi orang yang terahkir dalam komunitas, melayani meja makan, makan di kamar makan dengan menú yang sama seperti anggota komunitas yang lain, di sebuah meja yang sederhana, melayani setiap pagi di ruang pengakuan, hidup dalam kemiskinan yang luarbiasa, tidak menonjolkan diri selama Konsili, dalam beberapa kesempatan bahkan sampai pada yang seharusnya dibutuhkan. Dan dia menceritakan bagaimana Pangeran Asturias, di Roma merayakan Komuni pertamanya, memberikanya derma untuk memenuhi kebutuhan mereka.

D. POIN PENTING: KESULITAN-KESULITAN MISI
Saya, Selama tujuh tahun ini, selalu berjalan dari satu  pemukiman ke pemukiman lain. Saya berjalan sendiri dan berjalan kaki. Saya mempunyai sebuah peta Catalunya yang terlipat dan terbungkus kanvas yang selalu saya bawa. Dan dengan bantuannya saya bergerak, menghitung jarak-jarak  dan menanda tempat-tempat penginapan. Saya berjalan kaki lima jam waktu pagi dan lima jam lagi waktu sore, kadang-kadang dengan hujan, kadang-kadang dengan salju, dan dengan terik matahari pada musim kemarau. Musim kemarau ini yang paling menyengsarakan saya karena, berhubung saya selalu memakai jubah dan mantol berlengan panjang yang sama khusus untuk musim  dingin, pada musim panas membuat saya sangat panas. Lagi pula sepatu dan kaos kaki wol yang tebal menyebabkan kaki saya melepuh begitu nyeri sehingga saya kadang-kadang harus berjalan pincang... (Aut 460).
Karena saya selalu berjalan kaki, saya bergabung dengan pengendara bagal dan orang-orang biasa, dan dengan demikian saya berkesempatan berbicara dengan mereka tentang Allah dan mengajarkan mereka tentang hal-hal agama. Dengan demikian mereka dan saya berjalan tanpa terasa dan semua mendapat hiburan yang besar... (Aut 461).
Saya selalu menginginkan mati sebagai orang miskin di suatu rumah sakit, atau di tempat penggantungan sebagai martir, atau dibunuh oleh musuh-musuh agama kudus yang kita imani dan wartakan, dan saya menginginkan memeteraikan dengan darah kebajikan-kebajikan dan kebenaran-kebenaran yang saya telah  wartakan dan ajarkan. (Aut 467).

E. REFLEKSI PRIBADI
Selama perjalanan misionarisnya, Claret berjumpa dengan begitu banyak orang tanpa membeda-bedakan meraka. Dia selalu memanfaatkan kesempatan ini demi memenuhi tujuan misi pewartaanya. 
1. Apakah Anda memihak orang-orang tertentu dalam hidup anda karena alasan sosial, ras, budaya, agama,etc…? 
2. Bagaimana pendapatmu tentang aspirasi-aspirasi yang dimiliki Claret bagi tujuan akhir hidupnya? 
3. Hari ini berjalan-jalanlah di sekitar rumah Anda dan mulailai suatu percakapan, bertegur sapa, dengan seseorang yang anda yang kurang kenal. 

F. KATA-KATA INSPIRATIF: "Seorang religius tahu bahwa tidak ada penderitaan atau pertentangan dapat merampas sukacita ini daripadanya, meskipun ada moment-moment dalam hidupnya yang membuatnya merasa jauh atau merasa aneh. Dia tahu bahwa dia ada di tangan Tuhan dan di hati saudara-saudaranya". (Josep M. Abella, Surat Edaran Pengumuman Kapitel General XXV, 47) #pydsj

claret "15 april"

15 APRIL
A. CLARET
1847: Di Vic, Claret mengalami kesehatan yang buruk, dengan pembengkakan pada lutut, kaki serta kecapaian dan nafsu makan menurun.
1848: Penutupan  misi di Las Palmas di Kepulauan Canary.
1854: Claret protes kepada Kapten Jenderal Kuba tentang aturan-aturan, yang mencabut nyawa bagi para kumpul keboh, yang diberlakukan oleh otorias-otoritas bawahan, dan Claret memperingatkan dia agar tidak mendukungnya... Saya akan menolak sebuah mitra yang saya tidak dapat gunakan di kepala saya tanpa beban yang memberatkan hati nurani saya.

B. KONGREGASI: CASTILLA MENDIRIKAN MISI DI SAO TOME Y PRINCIPE, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Kita ingat bagaimana Para Misionaris diusir dari Portugal pada tahun 1910 ketika penganiayaan dilancarkan terhadap Gereja. Tetapi saatnya akan tiba ketika Kongregasi akan kembali ke negara yang lebih menjanjikan. Munculnya kembali pendirian di Portugal tidak dimulai di kota metropolis, tetapi dimulai dari salah satu wilayah jajahannya: Sao Tome Principe. Sebagai strategi untuk menstabilkan dan mengkonsolidasikan kehadiran Claretian di Portugal, pada tahun 1927 Provinsi Castilla menerima misi di Villa Trinidade sebuah koloni Portugis di Sao Tome dan Principe. Dalam Pendirian ini mereka mengikuti pedoman dari Tahta Suci, dengan tujuan untuk memulihkan kembali tahta Keuskupan di kepulauan tersebut. Dengan ini, diperoleh manfaat yang sangat penting bagi para misionaris dari pihak Pemerintah Portugal, yakni mengakui Asosiasi Misionaris Maria, sebagai nama resmi Kongregasi di Portugal. Terlepas dari pelayanan kerasulan lainnya mereka juga dipercayakan mengelolah paroki di Ibu Kota dan memimpin sebuah Sekolah  Kesenian dan Kejuruan. Sebagai imbalannya, Kongregasi dapat menetap di wilayah Portugal. 

C. TOKOH: NARCISO GARCÍA GARCÉS, CMF, Misionaris dan Mariolog (1904-1989)
Ojos Negros (Teruel, Spanyol). Ditahbiskan menjadi imam pada 1928, ia melakukan kegiatan mengajar pertamanya di Chascomús (Argentina). Ia meraih gelar doktornya dalam bidang Teologi di Athenaeum Angelicum pada 1939. Dia diangkat sebagai profesor  di Teologado  Internacional Claretiano  de Albano (Italia). Ia kembali ke Spanyol pada 1940. Pada tahun yang sama bersama dengan para teolog lainnya, ia mendirikan, Sociedad Mariológica Española (Perhimpuan Marialog Spanyol), dan ia ditunjuk sebagai Presiden Utama. Dia menginisiatif lahirnya Majalah Ephemerides Mariologicae, dan dia sendiri sebagai Direktur Utama (1951). Dalam Majalah itu, bergabung beberapa orang yang terkenal pada zaman itu seperti: J.A. de Aldama, J. M. Alonso, C. Balic, J. M. Bover, H. Barre, J.F. Bonnefoy, D. Fernandez, R. Laurentin, M. Peinador, G. Philips, GM Roschini, F. Sebastián, C. Straeter, dll. Dia juga merupakan bagian dari Komisi Teologi Persiapan Konsili Vatikan II (1962-1965). Dia tetap melanjutkan memberi kuliah di Seminari-Seminari Keuskupan, di Universidad Central dan di Escuela Superior de Ciencias Sagradas de Madrid. Dia berpartisipasi dalam Organisasi Kongres Mariologi Internasional. R. Laurentin menganggapnya, bersama dengan Balic dan Roschini, sebagai seorang figur yang luarbiasa dari suatu masa mariologis yang cemerlang dalam Gereja.

D. POIN PENTING: KETEKADAN DAN KEBERANIAN UNTUK BERKHOTBAH
Sejak awal tahun 1840, waktu saya pulang dari Roma, sampai awal tahun 1848, ketika saya meninggalkan Madrid untuk pergi ke Kepulauan Canarias .... saya berkhotbah .... (Aut 454)
Di setiap pemukiman tempat saya berkhotbah, sampai pertengahan kebaktian saya sangat dianiaya dan difitnah oleh orang-orang jahat di tempat itu; pada pertengahan misi umat itu orang-orang ini bertobat dan semua memuji saya. Pada waktu itu pemerintah dan pegawai-pegawai yang tinggi mulai menganiaya saya. Inilah alasan Bapak Uskup menyuruh saya pergi dari satu tempat ke tempat lain yang jauh. Dengan demikian, penganiayaan pemerintah terhadap saya menjadi semacam lelucon karena pada waktu surat perintah dikeluarkan untuk menangkap saya di satu propinsi  di Catalunya, saya sudah menyelesaikan misi umat di sana dan telah pergi ke propinsi lain. Dan pada waktu mereka di sana mulai menganiaya saya, saya sudah pergi lagi ke propinsi lain lagi.... (Aut 457)
Jenderal Manzano sendiri mengatakan kepada saya di kemudian hari, ketika kami sama-sama bertugas di Cuba (saya sebagai Uskup Agung dan dia sebagai Gubernur Jenderal kota Santiago). Ia ditugaskan untuk menangkapku, bukan karena saya menentang pemerintah.Mereka semua tahu bahwa saya tidak mencampuri urusan politik.Mereka justru takut karena banyak orang dari berbagai penjuru berkumpul mendengarkan kotbahku. Lagi pula mereka takut akan ketenaranku di muka umum. Sekecil apapun hal yang saya lakukan bisa menyebabkan pergolakan umum....(Aut 458)

E. REFLEKSI PRIBADI
Karena alasan konflik politik yang serius pada zaman Claret, para pengkhotbah terancam menderita di penjara atau di buang ke pengasingan. 
1. Menurut Anda, apa saja bentuk kesalah-pahaman yang dapat menghalangi pewartaanmu  akan Sabda Allah? 
2. Bagaimana Anda dapat mengatasinya?

F. KATA-KATA INSPIRASI: "Adalah sebuah keharusan memperdalam, terutama spiritualitas kita dalam perspektif misi" (CPR 52) #pydsj

Rabu, 15 April 2020

Cinta Yang Melampaui Kematian

MARIA MAGDALENA: 
NARASI CINTA YANG MELAMPAUI KEMATIAN
Alkisah, Maria menjadi buah bibir di sekitar daerah Magdala, karena keelokan dan kecantikannya. Ahkirnya, cinta Maria berlabuh pada seorang pria kaya di kampung asalnya. Selain cantik, dia rajin mengerjakan ladang dan mahir dalam pengobatan tradisional. Tetapi sayangnya Maria tidak lagi diinginkan suaminya, dan hendak diceraikannya dengan alasan Maria mandul dan tidak bisa memberikan keturunan. Dengan terpaksa dan sakit hati, dia menyetujui perceraian itu dan bahkan dia harus terusir dari tanah ayahnya, Magdala.

Dari sanalah hatinya begitu pahit dan ingin membalas dendam. Dia mulai tidak percaya lagi kepada kebaikan Tuhan Israel. Sebelum pergi dari tanah itu, datanglah para perwira Roma yang singgah..dan Maria memiliki rencana jahat, dia ingin memikat kepala perwira itu dan akhirnya merekapun berzinah dimata suaminya. Maria hanya ingin menunjukkan bahwa dia juga bisa dan diinginkan di mata suaminya karena merasa telah dibuang dan disakiti begitu rupa. 

Maria ikut pergi bersama perwira itu dan merasa laki-laki itu dapat memberikannya harapan baru, daripada terbuang dan sendirian. Tetapi semua bayangannya salah. Laki-laki itu mencampakkan dan membuangnya lagi karena dia hamil, dia tidak mandul. Dengan dibawanya ke kota, dia mulai mengenal lingkungan Raja Herodes, Herodias dan anaknya, juga melihat Yohanes Pembabtis yang sedang memberitakan Kerajaan Allah di Sungai Yordan. 

Setelah dicampakkan, dia dibawa oleh para pelacur dan sempat ingin bunuh diri di laut, tetapi diselamatkan murid-murid. Sebelum mengenal Yesus lebih dalam, dia dibawa Herodias ke dalam kerajaan karena dia mengetahui Maria sanggup mengobati penyakit, dan Herodias memiliki sakit kulit yang mengerikan. Disanalah Maria menganggap dirinya memiliki pengharapan akan hidup yang baru, kerajaan, kemewahan, kehormatan dan lebih lagi..kerinduannya yang terdalam untuk memperolah cinta dari seorang pria.

Sampai dia akhirnya berhasil memikat laki-laki, seorang jendral romawi yang begitu tertarik kepadanya...disanalah dia berzinah dan berzinah, untuk mendapatkan cinta laki-laki itu. Di istana Herodes itulah dia mengenal Yohanes Pembabtis, yang dipenjara dan ahkirnya dipenggal kepalanya akibat rasa dendam kesumat si perempuan Herodias. Walau berat hati melihatnya, Maria mengingat perkataan Yohanes kepadanya  ”Apa yang sebenarnya kau cari Maria?” 
dia menjawab ”Aku hanya ingin dicintai dan mencintai..”  kata Yohanes ”tetapi cinta manusia itu sangat mudah lenyap..”  ”aku tahu..” Yohanes menunjukkan kepadanya sebuah cinta yang kekal, cinta kepada Tuhan, tetapi Maria membantahnya karena dia banyak merasakan pahit dan sakit dalam dunia, dimanakah cinta itu? ”Tuhan sedang menyembunyikan diri-Nya” dan Yohanes menjelaskan bahwa kehidupan ini adalah sebuah perjalanan yang panjang untuk mencari Cinta-Nya... 

Dengan segala sakit hati dan dendam yang belum dibereskan, Maria melakukan kesalahan fatal dengan menghancurkan mantan suaminya dan tanah Magdala sehingga anak sahabatnya di Magdala meninggal karena kebakaran. Disanalah dia sadar, semua yang dilakukannya salah, dan di saat itulah Yesus datang ke Magdala..membangkitkan anak itu ” Kau lihat Maria? Cinta lebih kuat daripada kematian..” 

Perjalanan Maria yang baru dimulai..pertobatannya karena dosanya begitu nyata. Saat makan di rumah Simon, banyak orang mengguncingkan Maria dengan sebutan pelacur. Tetapi justru Yesus menatap Maria dan memanggilnya. Maria mendekat dengan ragu dan menyambut tangan Yesus yang menunggunya. Dia memegang tangan Yesus dan tak berani menatap mata Yesus. Dia melihat tangan yang menyambutnya dengan terbuka dan penuh cinta...
Dia tersungkur di kaki Yesus dan menangis begitu rupa...air matanya membasahi kaki Yesus dan dia melepaskan kasut Yesus..menyekanya dengan rambut..Menatap kaki Yesus..seolah menatap yang paling dicintainya..dari seorang yang haus akan cinta dan hawa nafsu, wanita yang dipenuhi kepahitan dan dendam..tiba-tiba berubah menjadi wanita yang penuh tatapan cinta dan air mata di kaki Yesus...Maria mengeluarkan minyak dan mencurahkan ke kaki Yesus dengan penuh kelembutan dan hati-hati..penuh dengan perasaan kasih..

Yesus menanggapi orang-orang yang membicarakan Maria..dan Dia berkata ”Pergilah dengan damai..anak-Ku..kasih-Mu yang besar telah menyelamatkanmu..” tetapi Maria menatap Yesus dan berkata ” Aku tidak akan meninggalkan-Mu..aku akan mengikuti-Mu..kemanapun Kau pergi..”

Maria telah belajar memahami arti CINTA. Dan dalam CINTA, segala sesuatu mungkin..sebab cinta lebih kuat dari dosa….cinta lebih kuat dari maut... Kematian Yesus di Salib menyesakan jiwa terdalam Maria; dia tidak rela melihat sang kekasih jiwanya mati secara tragis di atas palang penghinaan. Dia merasa kehilangan orang yang dikasihi, yang sangat berarti bagi hidupnya. Baginya, tanpa Yesus, hidup ini tanpa makna sama sekali. Sejak Yesus disalibkan, perasaan gundah, cemas dan tak menentu menyelimutinya. Namun lubuk hatinya menyakinkan dia bahwa cinta sejati melampaui kematian. Saking cintanya pada Yesus, dia nekad pagi-pagi buta  mencari Yesus di kubur. Cinta sampai di kubur. Cintanya begitu besar terhadap kekasihnya, tak takut meski harus mencari sampai di “Sheol” (dunia orang mati). Namun, betapa sedihnya Maria ketika tidak menemukan jenasah kekasihnya di kuburan. Padahal ada kerinduan yang berkobar-kobar dalam dirinya mendekap tubuh kaku sang kekasihnya. Rasa duka yang mendalam itu membuatnya menangis sejadi-jadinya dan berteriak-teriak memanggil nama sang kekasihnya; dia tidak rela jasad sang kekasihnya dicuri dan dimiliki oleh orang lain. 

 Di tengah dia mengalami gundah gelana jiwa yang mencekam, Yesus menampakan diri, sembari menyapanya dengan sebuah sapaan akrab yang biasa diucapkannya saat masih hidup: MARIA! Maria tersontak dan kaget mendengar sapaan itu, yang adalah sapaan khas kekasih jiwanya….maka secara spontan Maria berseru: RABUNI! Antara “Nama Maria, rabuni dan cinta” tak terpisahkan; ketiganya seperti kesatuan tubuh dan jiwa. Saking kangen dan rasa gembiranya Maria secara spontan mau menyentuh Yesus; namun Yesus dengan sopan dan halus menolaknya: Jangan sentuh Aku sebelum Aku Pergi kepada AllahKu dan Allah-mu…”; sebuah penolakan bukan karena rasa tidak suka atau benci, tetapi karena CINTA SEJATI, sebuah cinta yang tertransformasi dan terbuka pada cinta ilahi; sebuah cinta yang tidak dipuaskan melalui sentuhan fisik, melainkan melalui tatapan dan dekapan IMAN. 

 Ahkir cerita, Maria yang adalah orang terahkir mengenal dan mengikuti Yesus menjadi orang pertama yang menyaksikan kebangkitan Tuhan. Dalam cinta sejati yang terahkir selalu menjadi yang pertama. Maria yang masa lalunya menjadi korban pengkhianatan cinta, pada ahkirnya berubah menjadi MISIONARIS & PEMBAWA CINTA SEJATI. Demikianlah Narasi Cinta Maria Magdalena: Mencintai melampaui kematian…mencintai sampai pada Kebangkitan.

(Percikan Refleksi Selasa, 14-04-2020. Claretian House-Kupang)

Selasa, 14 April 2020

claret "14 april"

14 APRIL
A. CLARET
1846. Claret tiba di L'Espluga de Francoli (Tarragona) dan segera memulai misi dan retret untuk para rohaniwan.
1847. Selama hari-hari ini diterbitkan sebuah tulisan: estafgando a la gente de bien (penipuan terhadap orang yang baik), sebuah tuduhan kepada seorang saudara Claret;  tulisan yang  memalukan ini ditujukan kepada seorang teman dan mengatakan kepadanya untuk melakukan apa pun untuk menangkap dan memenjarakan penipu tersebut.
1870. Dalam sepucuk surat kepada P. Dionisio Gonzales, Claret mengungkapkan kegembiraannya atas perkembangan Konsili Vatikan I: “semua pekerjaan sampai sekarang ini berlangsung dengan sempurna”.

B. KONGREGASI: UNTUK  PERTAMA KALINYA DI EL SALVADOR, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Semua katalog mencatat kedatangan para Misionaris ke El Salvador pada tahun 1955. Tetapi harus diingat bahwa beberapa orang Claretian telah diusir dari Meksiko selama penganiayaan terhadap Plutarco E. Calles, setelah tiba di El Salvador untuk mengambil alih tanggung jawab atas  Seminari San Miguel, bersama dengan Pater Lino Hernando, yang dipindahkan dari Seminari Santo Domingo di Republik Dominika pada tahun 1930. Pada tahun 1926, undangan diterima dari Uskup San Miguel untuk mendirikan sebuah rumah di keuskupannya, mengambil alih pimpinan seminari keuskupan.  Ada banyak kesulitan, terutama secara materil, yang dihadapi oleh para Misionaris kita yang datang dari Provinsi Meksiko, yang merupakan bagian dari misinya.  Akhirnya, misi ini  harus ditinggalkan pada tahun 1936 untuk memperkuat kehadiran kita di Kuba.  Sebagai satu data yang spesial  yang perlu dikatakan bahwa salah seorang seminaris di bawah tanggung jawab kita pada tahun-tahun itu adalah Uskup Martir El Salvador, Mons.  Oscar A. Romero, yang dikanonisasi pada 14 Oktober 2018 oleh Paus Fransiskus.

C. TOKOH: AGAPITO GOMEZ, CMF, Pembantu Claret (1845-1901)
Rocamundo (Santander, Spanyol).  Bruder Agapito masuk Kongregasi pada tahun 1865. Dia tinggal sebagai pembantu di Rumah P. Claret di Madrid dan kemudian ditugaskan ke Argel, Alfaro dan akhirnya ke Meksiko.  Dia termasyur karena kesederhanaan, rasa hormatnya kepada para Pemimpin dan cinta kepada Kongregasi.  Dia meninggal dengan reputasi kekudusan di Meksiko pada 14 April. Ketika pecah revolusi 1868, Pater  Claret yang sangat mencintainya, memberinya beberapa tugas dan mempercayakan kepadanya beberapa hal rahasia;  itulah sebabnya pertengkaran lucu terjadi antara dia dan Ibu Karmelit Ana Maria de San Luis, ketika dia menghalanginya membuka laci kecil  meja Claret.  Begitu laci dibuka, mereka menemukan dua tas.  Dalam sebuah tas ada sebuah  gulungan yang tertulis: Ini untuk orang miskin atau untuk buku-buku yang baik;  tas yang lain tidak ada isinya.  Keduanya telah dipercayakan untuk menyelamatkan apa yang ditinggalkan Claret di rumahnya di Madrid.

D. POIN PENTING: PELAYANAN SABDA
Sabda Ilahi menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Sabda ilahi dari Yesus Kristus memulihkan segalanya. Yesus Kristus berkata kepada Rasul-Rasulnya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk”. St. Paulus mengatakan kepada muridnya Timoteus: “Beritakanlah firman”. Masyarakat menjadi binasa hanya karena dia menarik dari  Gereja Sabdanya, yang adalah Sabda kehidupan dan Sabda Allah. Masyarakat menjadi lemah dan lapar sejak dia tidak menyambut roti harian Sabda Allah. Semua rencana keselamatan akan mandul kalau tidak dipulihkan kembali sabda Katolik yang agung dalam seluruh kepenuhannya. (Aut. 450)
Pelayanan Sabda, yang merupakan pelanggang yang paling luhur sekalipun yang paling tak terkalahkan, karena telah menguasai dunia, telah diubah di mana-mana dari pelayanan keselamatan menjadi pelayanan kebinasaan yang paling jelek. Dan sebagaimana tak sesuatu pun atau seorang pun dapat membendung kemenangannya pada zaman para Rasul, demikian pula sekarang tak sesuatu pun atau seorang pun bisa membendung pembinasaannya kecuali ditantang oleh pewartaan para imam dan membanjirnya buku-buku yang baik dan tulisan-tulisan saleh dan berfaedah  (Aut. 452)

E. REFLEKSI PRIBADI
Ungkapan-ungkapan berikut, yang  berasal dari filsuf Katolik Donoso Cortes,  Claret menjadikanya sebagai ungkapan untuk dirinya sendiri untuk menekankan pentingnya pelayanan Sabda:.
1. Apa peran Sabda Allah dalam kehidupan pribadi dan kerasulan Anda?
2. Apa saja sarana yang Anda dapat gunakan untuk mewartakan Sabda Allah kepada umat Allah?
3. Dengarkanlah siaran berita radio atau televisi.  Temukanlah apa yang membuat kata-kata penyiar dapat dipercayai dan dipahami.  Apakah Anda bisa belajar sesuatu darinya untuk kehidupan misionaris Anda?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: "Saya puas dengan pakaian yang saya kenakan dan makanan yang dihidangkan di hadapan saya." (Aut 359) #pydsj

Senin, 13 April 2020

claret "13 april"

13 APRIL
A. CLARET
1850. Claret berkhotbah kepada para seminaris di Girona dan mengundang mereka untuk pergi ke Kuba, sebuah undangan yang akan terealisasi ketika ia tiba di keuskupannya dan memiliki keuangan untuk proyek tersebut.
1867. Claret pindah ke El Escorial untuk melaksanakan Retreat dan pelayanan liturgi Triduum Paskah. Pada saat itu dia mengalami krisis karena endema.
1868. Pada hari-hari ini Uskup Rosendo Salvado, Benediktin, Uskup Puerto Victoria, tiba di El Escorial.  Dalam beberapa bulan dia akan menjadi penerus Claret untuk memimpin El Escorial.

B. KONGREGASI: PERSEKUSI BARU DI MEKSIKO, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Akibat deklarasi seorang wartawan yang dialamatkan kepada Uskup Agung Meksiko, Jose Mora y del Rio, di mana ia memprotes hukum yang tidak adil yang menindas Gereja, Pemerintah, didukung oleh Konstitusi yang berlaku, mendeportasi 18 imam asing, hampir semua  adalah imam Spanyol, termasuk empat imam Claretian. Dalam persekusi ini menelan korban pada tahun 1927, yakni P.Andres Sola, bersama dengan Pater Jose Trinidad Rangel dan seorang awam bernama Leonardo Perez. Ketiganya dibeatifikasi pada 20 November 2005; beatifikasi ini berlangsung di Stadion Jalisco, dan dipimpin oleh Kardinal Claretian Jose Saraiva. Leonardo Perez dan P. Jose Trinidad Rangel meninggal pada saat itu juga. P. Sola, dengan peluru di tubuhnya, mencoba bangkit dua kali, tetapi kemudian jatuh tak berkutik di tanah bercampur minyak bumi, dia tidak bisa bergerak karena perwira yang ditugaskan menembak dia tidak menembak tepat sasaran, ahkirnya mereka membunuh P. Sola dengan memenggakanl kepalanya.

C. TOKOH: LUIS IRUARRIZAGA, CMF, Misionaris dan Musisi (1891-1928)
Igorre-Yurre (Biscay, Spanyol).  Dia mulai belajar musik di kota asalnya. Mengikrarkan kaul dalam Kongregasi pada tahun 1908. Ia mengembangkan komposisi musiknya dengan penuh semangat dan tanpa bimbingan seorang guru. Setelah ditahbiskan imam, dia ditugaskan di Madrid sebagai organis di basilik Corazon de Maria. Ia mendirikan majalah Tesoro Musical (Mutiara Musik), di mana diterbitkan sebagian besar karya musiknyaa.  Pada tahun 1919 ia mementaskan beberapa kali konser musik rohani di Teatro Real (panggung istana) di Madrid. Dia mengorganisir dua kali konser di  Katedral Westminster di London pada tahun 1919. Pendirian Sekolah Tinggi Musik Rohani di Seminari Madrid merupakan  berkat prakarsanya. Dia meninggal pada usia 37 tahun. Dia adalah seorang ahli terkemuka musik religius dan seorang spesialis dalam komposisi polifonik. Dia adalah koordinator paduan suara, penyanyi dan organis. Dia memulai dengan mengkomposisi gaya klasik, tetapi kemudian dia berevolusi menuju bentuk dan elemen baru. Para kritikus dan komposer terkenal mengakuinya sebagai inovator dan pencipta ulung dalam bidang komposisi musik religius modern.

D. POIN PENTING: ALLAH DAN MARIA SEBAGAI SUMBER CINTA
 Saya tidak mencari, ya Tuhan, dan tidak ingin tahu apa-apa selain kehendakMu yang kudus, supaya saya melaksanakannya, dan melaksanakannya, ya Tuhan, sesempurna mungkin. Saya tidak menginginkan apa-apa selain diriMu, Tuhan, dan di dalam Engkau, dan hanya melalui dan bagiMu, segala hal lain. Engkau sangat cukup untuk saya. Engkaulah bapaku, temanku, saudaraku, mempelaiku, segalanya bagiku. Saya mencintaiMu, Bapaku, kekuatanku, tempat perlindunganku, dan penghiburanku. Buatlah saya mencintaiMu, Bapaku, sama seperti Engkau mencintaiku dan menginginkan saya mencintaiMu. O Bapaku, saya tahu bahwa saya tidak mencintaiMu sebagaimana mestinya, tetapi saya yakin bahwa hari akan tiba di mana saya akan  mencintaiMu sepuas keinginanku karena Engkau akan memberikan kepadaku kasih ini yang saya minta demi Yesus dan Maria (Aut 445)
O Maria, Bundaku! Bunda kasih ilahi!  Saya tak bisa meminta sesuatu yang lebih menyenangkan Engkau, atau hal yang lebih sudi Engkau berikan, daripada kasih kepada Allah. Berikanlah saya cinta kasih itu, Bundaku! Bundaku, cinta kasih!, Bundaku, saya lapar dan haus akan cinta kasih; bantulah saya, puaskanlah kebutuhan saya. O hati Maria, tanur dan alat cinta kasih, nyalakanlah dalam hati saya cinta kasih kepada Allah dan sesama (Aut 447).

E. REFLEKSI PRIBADI
Bagi Claret, sumber cinta adalah Tuhan dan Perawan Maria.
1. Apa yang mengilhami kasih bagi Anda dalam kehidupan misionaris Anda?
2. Apakah Anda menghayati spiritualitas Cordimarian Anda sebagai sumber cinta kerasulan?
3. Sepanjang hari ini, ulangi frasa Claret untuk diri sendiri seperti gema: "Untuk kamu semua yang aku butuhkan." Ulangi itu terutama dalam menghadapi gangguan, kehilangan atau kegagalan.

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Saya bukanlah produk dari keadaan saya.  Saya adalah produk dari keputusan saya. "(Stephen Covey) #pjdsj

Sabtu, 11 April 2020

claret "11 april"

11 APRIL
A. CLARET
1862. Claret berkomunikasi dengan P. Josep Xifre bahwa ia tidak akan dapat melakukan perjalanan ke Roma untuk kanonisasi Santo Michael de Sanctis, pelindung Vic, karena kehamilan Ratu dan kelahiran yang akan segera terjadi.
1867. Claret menutup novena kepada Perawan Berdukacita di gereja Montserrat (Madrid).
1869. Claret menghadiri Misa Yubelium Imamat dari Pius IX di Roma.

B. KONGREGASI: 1925, TAHUN PRELATUR, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Pada tahun ini ada beberapa penunjukan Prelatures di Amerika, selain Darien. Prelatur San Jose de Tocantins di Brasil dipercayakan kepada Kongregasi oleh Tahta Suci pada tahun 1925. Prelatur ini terdiri dari 13 paroki yang tersebar di area 160.000 kilometer persegi;  tidak satu pun dari mereka yang memiliki imam kecuali San Jose, dan dikunjungi, kalau beruntung, oleh seorang Dominika dari Misi tetangga hanya sekali setahun. Meskipun kaya akan mineral dan pertanian, masalah terbesar di wilayah ini adalah kurangnya jalur komunikasi. P. Francisco Ozamis dinobatkan sebagai Uskup pertama (14 November).
Pada tahun yang sama, dua keuskupan lain di Bolivia dipercayakan kepada dua orang Claretian:Keuskupan Oruro kepada P. Abel Antezana, yang menjadi Uskup Agung La Paz pertama, dan Keuskupan Tarija untuk P. Ramon Maria Font, kemudian mengusulkan untuk Keuskupan Cochabamba dan kemudian untuk Uskup Agung Sucre, meskipun ia lebih suka melanjutkan hingga kematiannya di Keuskupan Tarija. Keduanya adalah putra teladan dari Uskup Agung Claret.

C. TOKOH: MARIANO AGUILAR, CMF, Misionaris dan Sejarawan (1867-1931)
Calasanz (Huesca,Spanyol).  Pada akhir 1888,Kongregasi memutuskan untuk pertama kalinya mengirim utusan  ke Roma untuk mengambil spesialisasi dalam Hukum Sipil dan Kanon. P. Mariano adalah salah satu dari empat yang terpilih.  Ia memperoleh gelar Doktor di kedua disiplin ilmu dan filsafat.  Dia kembali dari Roma dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1891. Dia ditugaskan ke Madrid, tempat dia bekerja sama dalam penulisan majalah El Iris de Paz. Ia menerbitkan biografi lengkap tentang Pater  Claret dalam dua volume. Sebagai seorang sejarawan, ia memikul tugas yang sulit untuk menulis sejarah pertama Kongregasi. Dia juga menerbitkan biografi beberapa Misionaris. Pada tahun 1909 ia ditugaskan ke Lima-Peru untuk menjadi salah satu pendiri Kongregasi di Peru dan memimpin Seminari Keuskupan. Dia aktif berpartisipasi dalam kehidupan intelektual diLima. Dia menetap di Lima sampai akhir 1922 ketika dia pergi ke Chili. Dia tinggal di Santiago,Valparaiso dan pada 1931 dia dipindahkan ke La Serena,di mana, setelah tiga bulan, dia meninggal.

D. POIN PENTING: Sebuah kehidupan yang bercorak kemisionarisan Yesus
1. Rumah.-  Ia tidak punya rumah. Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Yesus tidak mempunyai satu batu pun untuk meletakkan kepalaNya. Untuk kelahiranNya,  satu palungan; untuk kematianNya, satu salib. Untuk hidup, Ia memilih diungsi ke Mesir. Ia tinggal di Nazaret dan di tempat mana saja (Aut 431)
2. Perjalanan.-  Ia selalu berjalan kaki. Satu kali saja Ia naik seekor keledai yaitu saat Ia masuk ke Yerusalem, untuk memenuhi nubuat-nubuat (Aut 432)
3. Uang.-  Ia tidak mempunyai uang. Untuk membayar pajak Ia membuat mukjizat, dengan mengambil apa yang Ia butuhkan dari mulut seekor ikan. Jika orang saleh memberikan derma, yang menyimpannya bukan Dia, tetapi Yudas, satu-satunya rasul yang jahat (Aut 433)
4. Siang hari.-  Ia berkhotbah dan menyembuhkan orang sakit dan malam hari Ia berdoa… (Aut 434)
5. Yesus adalah sahabat anak-anak, orang miskin, orang sakit, dan para pendosa  (Aut 435)
6. Ia tidak mencari kemuliaan bagi diriNya tetapi kemuliaan bagi BapaNya. Segala sesuatu ia lakukan demi melaksanakan kehendak BapaNya dan menyelamatkan jiwa-jiwa, kawanan domba yang tercinta dan bagi merekalah Ia, Gembala yang baik, menyerahkan nyawaNya (Aut 436).

E. REFLEKSI PRIBADI
Claret mencoba meniru Yesus Kristus sesuai dengan pemahaman religius pada masanya.
1. Menurut pemahaman Anda tentang Yesus Injili saat ini, sifat apa yang menurut Anda paling cocok untuk mengkonfigurasikan dirimu kepadaNya sebagai seorang misionaris?
2. Apakah aspek kehidupanmu yang perlu lebih diterangi oleh corak hidup Yesus?

F. KATA-KATA INSPIRASI: “[Studi Eklesiastik] dipanggil untuk menjadi semacam laboratorium budaya penyelenggaraan ilahi di mana Gereja melakukan penafsiran performatif dari realitas yang terlahir dari peristiwa Kristus dan dipelihara oleh karunia-karunia kebijaksanaan dan pengetahuan yang dengannya Roh Kudus memperkaya umat  Allah dengan berbagai cara."(Francis, Veritatis Gaudium, 3) pydsj

Rabu, 08 April 2020

claret "8 april"

8 APRIL
A) CLARET: KEBAJIKAN MATIRAGA
 Aku tahu bahwa aku tidak bisa mempraktekkan keutamaan kesopanan tanpa kebajikan pengekangan diri, sehingga dengan rahmat Allah, aku menggunakan semua kekuatan saya untuk memperoleh itu, sebagai sesuatu yang berharga. (Aut. 390).
 Hal pertama yakni aku berusaha untuk menjauhkan diri dari setiap kesenangan dengan tujuan untuk memberikan kesenangan kepada Allah. Tanpa mengetahui entah bagaimana, saya merasa berkewajiban untuk memenuhi apa yang merupakan tujuan semu. Pikiranku dihadapkan dengan memilih antara kesenangan saya dan Tuhan, dan karena pikiran saya melihat ketidaksetaraan yang mencolok di antara keduanya, bahkan dalam hal kecil pun, saya akan dipaksa untuk memilih apa yang kemudian tampak lebih menyenangkan bagi Allah. Saya dengan penuh sukacita menjauhkan diri dari kesenangan yang bersangkutan, untuk menyenangkan Allah. Hal ini saya praktekan dalam segala hal: makan, minum, beristirahat, berbicara, melihat, mendengar, dalam bepergian, dll (Aut. 391).

B) REFLEKSI PRIBADI
1. Apa matiraga yang paling besar dalam kehidupan misionarismu?
2. Apakah anda merasa perlu sebuah bantuan pedagogik demi perkembangan hidup rohanimu?
3. Apakah Anda rela menerima  matiraga yang mungkin datang dalam kehidupan kerasulan Anda? 
4. Renungkanlah kata-kata Claret secara dalam: “Dan pada hari ini, berpantanglah anda dari sesuatu (minuman, makan, istirahat, program favorit, kunjungan, membaca, pesta...). Sebelum melakukannya, renungkanlah apakah motivasi yang mendorongmu untuk melakukan itu.

C) KATA-KATA INSPIRATIF:
"Pada zaman sekarang, kehausan akan barang material telah mencabut hati dan sanubari masyarakat modern" (Aut. 357).

Selasa, 07 April 2020

claret "7 april"

7 APRIL

A. CLARET
1852. Dalam sebuah surat kepada Pemerintah Kuba, Claret keluhkan mengenai beberapa pasangan yang tinggal bersama namun belum menikah. Hal ini terjadi karena pihak berwenang tidak membrikan izin untuk menikah oleh sebab mereka mempunyai ras yang berbeda. Claret menghimbau untuk menghapuskan larangan semacam itu; Jika tidak, ia akan membawanya ke pemerintah Madrid. 
1859. Claret menginformasikan Nuncio bahwa, dalam upaya keempat, ia telah menemukan penerus Keuskupan Agung Santiago Pater Manuel Negueruela, dari Valladolid. 
1859. Claret memulai Novena kepada Mater Dolorosa di Gereja San Fernando (Madrid). 

B. KONGREGASI: PROVINSI AMERIKA SERIKAT, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Pada tanggal 17 Juli 1923, Amerika Serikat mengakhiri masa penggabungan sebagai wakil-Provinsi Amerika Serikat-Meksiko dan membentuk Provinsi independen dengan nama Amerika Serikat-Kanada. Curia Provinsi ditempatkan di San Gabriel dan Pater Andrés Resa dinobatkan sebagai propinsial pertama. Misi dan rumah Panama menjadi bagian dari provinsi yang baru ini, di mana para misionaris akan mengembangkan kegiatannya secara intens. Mereka mendapat apresiasi dari Kardinal dan Uskup Agung G. W. Mundelein yang akan memfasilitasi fondasi yang luarbiasa di Chicago. Peletak dasarnya adalah Pater Domingo Zaldívar dan Pater Jaime Tort. Itu adalah masa beberapa fondasi baru seperti: Phoenix (Arizona, 1925), Sweetwater dan Fort Worth (Texas, 1926). Selama 25 tahun pertama, mereka hanya mempunyai sedikit misionaris tetapi sangat berdedikasi. Kardinal Mundelein memberkati gereja Guadalupe pada 1929. Di situ pula dibentuk Novena Abadi kepada St. Yudas Tadeus yang  yang sangat populer dan pada tahun 1932 Kardinal yang sama menyetujui Perhimpunan St. Yudas yang dengannya pengabdian kepada Rasul ini mulai menyebar luas. 

C. TOKOH: CÁNDIDO BAJO, CMF: Sub-Direktur Jenderal (1894-1969)
Fuentenebro (Burgos, Spanyol). Dari keluarga pengembala, ibunya melihat ayahnya mati karena petir. Fakta ini mengharuskan dia untuk mendedikasikan dirinya tugas sebagai pengembala dan ia memiliki sedikit waktu untuk belajar. Pada usia tiga belas tahun,  dia memasuki seminari di Santo Domingo de la Calzada berkat pewartaan para misionaris dan pamannya, Pater Ceferino Pecharromán. Memiliki kecerdasan yang cemerlang, dia ditahbiskan menjadi imam pada 1920. Ia ditugaskan sebagai profesor di Segovia dan Beire, sampai penunjukannya sebagai Provinsial di Castila pada 1938. Pembagian Provinsi Castila pada 1950 menyebabkan kemerosotan secara ekonomi dan Dialah yang dipromosikan untuk berkonsolidasi dengan Yayasan seperti Sekolah Claret di Madrid dan pembangunan masa depan Provinsi Curia di Jalan Víctor Pradera. Pada 1955, ia diangkat menjadi sub-Direktur Jenderal, suatu jabatan yang ia jalankan sampai 1961, suatu karya yang besar yang dilakukan di Roma dan Salamanca. Ia memimpin Provinsi Castilla lagi sebelum kematiannya pada tanggal 21 April di Madrid.

D. POIN PENTING: KEBAJIKAN KESOPANAN
Misionaris, saya akan mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya adalah tontonan bagi Allah, para malaikat, dan manusia.  Karena itu, ia harus sangat berhati-hati dan waspada dalam semua kata-kata, tindakan, dan kesaksian. Dengan begitu, saya dapat menyesuaikan diri baik secara batiniah dan aksional untuk berbicara sangat sedikit dan hati-hati menimbang kata... (Aut 384).
Saya juga yakin, bahwa seorang misionaris hendaknya berdamai dengan semua orang, sebagaimana Rasul Paulus memberi tahu kita.  Demikian aku tidak pernah bertengkar dengan siapa pun tapi berjuang untuk bersikap baik dengan semua... (Aut 386).
Diketahui juga bahwa kesopanan adalah kebajikan yang mengajari kita untuk melakukan segala sesuatu dengan cara yang pantas. Karena itu kita hendaknya melakukan segala hal sebagaimana yang Yesus Kristus lakukan. Saya sering bertanya kepada diri saya sendiri dalam setiap situasi, dan masih melakukannya, bagaimana Yesus akan bertindak. Dengan kehendak yang cermat, murni,  dan benar Dia melakukan segalanya: berkhotbah, makan, berurusan dengan semua orang, berdoa! Dengan demikian, melalui bantuan Tuhan, saya memutuskan untuk meneladani Yesus Kristus dalam segala hal agar saya dapat mengatakan melalui tindakan saya, jika tidak dalam begitu banyak perkataan seperti Rasul, Jadilah teladan bagi saya karena saya adalah dari Kristus.  (Aut 387).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda sadar bahwa pewartaan Anda yang terpenting datang dari kehidupan Anda sendiri? 
2. Apakah Anda mencoba untuk memiliki hubungan damai dengan semua orang?
3. Apakah Kristus sebenarnya model yang Anda  ikuti? 
4. Cobalah untuk melengkapi beberapa kalimat di bawah ini dengan seksama: 
 Lawan dari kesopanan misionaris adalah... 
 Pamer diri dan peninggian diri selalu memprovokasi... 
 Keunggulan bukanlah sikap narsisme perfeksionistik karena...

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Semua pembaruan Gereja pada hakikatnya terletak pada berkembangnya kesetiaan terhadap panggilannya. Tanpa sebuah hidup baru dan roh injili otentik, maka struktur baru apapun secara perlahan-lahan akan menjadi rusak” (Francis, Evangelii Gaudium, 26) pydsj

claret "6 april"

6 APRIL
A) CLARET: SEORANG MISIONARIS TEGAS DAN LEMBUT
Pertama kali saya membaca kata-kata ini dari rasul kudus, saya jadi takut ketika melihat bahwa pengetahuan tanpa kemanisan, tanpa kelembutan hati, bersifat setan. Tuhanku, bersifat setan! Ya, bersifat setan dan pengalaman mengajarkan kepada saya bahwa semangat yang sengit adalah senjata yang dipakai oleh setan, dan imam yang bekerja tanpa kelembutan hati melayani setan, bukan Yesus Kristus. Bila dia berkhotbah, ia menghalau para pendengarnya; bila ia menerima pengakuan, ia menghalau mereka yang bertobat, dan kalau mereka mengaku dosa, mereka melakukannya dengan tidak baik karena mereka berbising dan menyembunyikan dosa mereka karena takut. Saya sudah menerima sangat banyak pengakuan umum dari orang-orang yang telah menyembunyikan dosa-dosa mereka dari bapa pengakuan yang memarahi mereka (Aut. 376).
O Allahku, berilah saya semangat yang bijaksana dan berhati-hati supaya saya melaksanakan segala sesuatu… dengan tegas namun halus, dengan lembut hati dan cara yang baik. Saya berharap supaya bertindak dalam segala hal dengan kebijaksanaan yang kudus, dan untuk itu saya ingat bahwa kebijaksanaan lahir dalam diri manusia bersamaan dengan akal budinya, dikembangkan lewat studi, dikuatkan dengan bertambahnya usia, dijernihkan dengan percakapan dan hubungan dengan mereka yang bijak, dan disempurnakan dalam pengalaman terhadap kejadian-kejadian (Aut. 383).
B) REFLEKSI PRIBADI
1. Semangat misionermu, apakah penuh hati-hati dan bijaksana atau impulsif dan pahit?
2. Apakah engkau pernah menjauhkan atau mengucilkan seseorang dari Gereja atau bahkan menjauhkannya dari iman karena suatu semngat yang keliru?
3. Apakah engaku berusaha agar kelembutan hati membentuk kasih yang lemah lembut bagi semangat misionermu?
4. Apakah engkau yakin memiliki sebuah gaya yang tidak menyakitkan-menyerang baik  dalam berbicara maupun dalam berelasi dengan orang lain? Bagaimanakah usahamu untuk memperbaikinya? 

C) KATA-KATA INSPIRATIF: “Ketika kita sungguh-sungguh berakrab dengan Allah, kita tidak dapat melihat Allah sebagaimana ada-Nya Dia. Bahkan kita sendiri tidak dapat melihat diri kita sendiri dalam relasi tersebut. Ini adalah suatu adhesi (faktor pendukung) dimana dapat meleburkan Allah dan kita sendiri dalam relasi itu” (Paul Cautinho) -

Minggu, 05 April 2020

claret "5 april

5 APRIL
A) CLARET: KEBAJIKAN KELEMBUTAN HATI
Saya menyadari bahwa kebajikan yang paling dibutuhkan oleh seorang misionaris apostolik, setelah kerendahan hati dan kemiskinan, ialah kelembutan hati. Karena itu Yesus Kristus berkata kepada murid-murid yang dikasihiNya: “Belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. Kerendahan hati, seperti akar sebuah pohon, dan buahnya adalah kelembutan hati,… Dalam khotbah di Bukit, Yesus Kristus berkata: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”, dan bukan hanya tanah terjanji yang dinikmati oleh mereka yang tinggal di surga tetapi juga hati duniawi manusia (Aut. 372).
Kelembutan hati adalah satu tanda adanya panggilan kepada pelayanan dari misonaris apostolik…Yesus Kristus sendiri adalah penjelmaan kelembutan hati sendiri, dan karena kabajikan ini Ia disebut domba. Nabi-nabi sudah mengatakan bahwa Ia akan bersifat begitu lemah lembut sehingga Ia tidak akan mematahkan buluh yang terkulai, tidak memadamkan sumbu yang pudar nyalanya;  bahwa Ia akan dianiaya, difitnah dan ditanggungkan kepadaNya segala kejahatan manusia namun Ia seperti tanpa lidah dan tidak akan bicara satu kata pun… Ya, dengan bekerja, menderita, silentium dan wafat di kayu salib, Ia  menebus dan mengajar kita, bagaimana bertindak untuk menyelamatkan orang yang Ia sendiri serahkan kepada kita (Aut. 374). 
B) REFLEKSI PRIBADI
1. Bagaimana cara anda memperlakukan orang lain?
2. Apakah anda dinilai sabar dan belaskasih atau kasar dan intoleril?
3. Apakah kelembutan hatimu adalah buah dari rasa damai dengan dirimu sendiri? Kelembutan hati adalah sebuah forma dari cara memandang orang lain secara murah hati.
4. Sepanjang hari ini, arahkan dirimu dengan lembut hati kepada orang-orang yang kau jumpai. Cermatilah apa yang berubah dari dalam dirimu.
5. Apakah nasehatmu yang harus dilakukan oleh seorang misionaris atau siapa pun, karena karakternya, kasar dan agresif? Bagaimana anda menasehatinya dengan lembut hati?

C) KATA-KATA INSPIRATIF: “Tidak ada ekologi tanpa antropologi yang benar. Ketika seorang pribadi manusia hanya dianggap sebagai salah satu dari yang lainnya, yang lahir dari sebuah kebetulan atau determinisme fisik, maka muncullah bahaya lunturnya dalam diri setiap orang kesadaran akan tanggungjawab” (Paus Fransiskus, Laudato Si, 118) - pydsj

Sabtu, 04 April 2020

claret "4 april"

4 APRIL
A. CLARET
1850: Berangkat dari Vic ke Gerona untuk memberikan retreat bagi para imam; bersama mereka membuat penerimaan yang menentukan untuk Kuba: D. Paladios Currius. Juga memberi sebuah misi untuk umat.
1859: Membabtis secaraa meriah, di Gereja biara Encarnacion (Madrid), seorang islam dewasa, yang wali babtisnya adalah para raja.
1868: Pergi ke El Escorial untuk merayakan Pekan Suci di biara. Ini adalah perayaan Pekan Suci terahkir Claret di tempat ini.

B. KONGREGASI: DI PANAMÁ
Pada Desember 1923 tiba dari Kolombia P. Antonio Anglés di Panamá untuk melayani di kapela San Domingo, yang terletak di pusat ibukota kuno. Dicari juga sebuah residensi untuk para Misionaris dari misi Chocó yang sakit atau kelelahan. Dalam waktu singkat karya para Misionaris menyebar ke tempat yang lain, seperti kota Colómbo. P. Anglés dan dua rekannya yang mengikuti dan menemaninya diberi tanggungjawab beberapa gereja, penjara, rumah sakit, panti kusta, dan Katedral. Uskup Mgr. Guillermo Rojas memperlakukan mereka sejak awal sebagai seorang bapa yang baik. Rumah pertama di San Domingo lebih sederhana dibandingkan sebuah asrama,maka pada suatu kunjungan dia menasehati mereka: “Carilah rumah yang lain; kalian tidak bisa tinggal di sini”. Ahkirnya, setelah rumahnya direhab, para Misionaris tinggal di sana sampai tahun 1946, ketika secara definitif mereka dipindahkan ke Pastoran Gereja Cristo de Rey. Itu adalah awal kehadiran yang luarbiasa di zona Amerika Tengah, di mana pada tahun 1927 dibentuk menjadi sebuah Delegasi dependen di bawah Amerika Serikat, meskipun Kolombia sebagai pendiri dan pengirim para Misionaris.

C. TOKOH: GEORGE NEDUMPALAKUNNEL, CMF, Consultor General (1943-2007)
Salah satu dari Para Claretian pertama kewarganegaraan India, hasil karya dari P. Dirnberger dan Provinsi Jerman. Tahun 1962, bersama lima  rekannya, mereka berangkat dari Cochin menuju Jerman untuk memulai formasi claretian mereka. Mengikrarkan kaul pada tahun 1964 dan ditahbiskan di Roma pada tahun 1974. Di sana dia telah menyelesaikan studi teologi di Claretianum. Setelah menyelesaikan studi doktoral dalam Teologi Spiritual, dia kembali ke India, dimana ia memulai sebagai ekonom di Seminari Claretian di Malleswaram, Bangalore, kemudian diangkat menjadi superior di Kuravilangad. Tahun 1982 menggantikan P. Dinberger sebagai Superior Delegasi dari Propinsi yang baru. Tahun 1991 dipilih menjadi Consultor General Kongregasi, dialah orang Asia pertama yang menjadi anggota Dewan General. Setelah menyelesaikan etapa ini,dia pindah ke Amerika Serikat, dimana dideteksi kanker otak yang akan menyebabkan hidupnya terancam. Hari-hari terahkir hidupnya dilalui di rumah Kuravilangad (Kerala, India) dimana dia menghembuskan nafasnya pada tanggal 4 April. Dia memiliki sebuah visi yang jelas dan sebuah rasa peka yang besar akan tanggungjawab dan pengabdiaan. Dia memberi stabilitas kepada kehadiraan Kongregasi di India dan mampu mengkonsolidasikannya dengan kokoh.

D. POIN PENTING: KEGEMBIRAAN ATAS KEMISKINAN TERCINTA
Saya selalu ingat bahwa Yesus telah menjadi miskin. Ia mau lahir miskin, hidup secara miskin, dan mati dalam kemiskinan total. Saya juga ingat akan Maria Tersuci yang selalu ingin hidup miskin. Selain itu saya ingat Para Rasul meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus Kristus. Kadang-kadang Tuhan membuat saya merasakan akibat-akibat kemiskinan tetapi hanya untuk sebentar saja. Lalu saya terhibur dengan apa yang saya butuhkan. Kegembiraan yang aku alami dengan kemiskinan begiu besar. Kegembiraan orang kaya dengan segala kekayaanya tak sebanding dengan kegembiraan hatiku dengan kemiskinan yang terkasih (Aut. 363).
Saya melihat bahwa kebajikan kemiskinan yang kudus tidak hanya berguna membangun akhlak orang dan mengentaskan penyembahan berhala pada emas, tetapi juga membantu saya untuk lebih rendah hati… Selain dari pengalaman, saya terkesan dengan perbandingan berikut: kebajikan-kebajikan itu ibarat tali kecapi atau alat dawai lainnya: kemiskinan adalah tali yang pendek dan tipis dimana semakin pendek talinya, semakin tinggi bunyinya. Jadi semakin pendek kenyamanan hidup semakin tinggi kesempurnaan yang diraih… (Aut. 370).

E. REFLEKSI PRIBADI
• Apakah pernah ada moment-moment dimana engkau mengalami akibat-akibat dari kemiskinan apostolik? Bagaimana reaksimu?
• Apakah mungkin itu adalah konsumismo? 
• Apakah anda setuju dengan Claret ketika mengafirmasi bahwa kemiskinan adalah tali yang memberi nada hidup misioner?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Siapa yang telah meletakaan semuanya di tangan Allah supaya dapat menjadi instrumen yang efektif bagi pembangunan Kerajaan Allah, tidak seharusnya ragu ditempatkan di batas-batas geografis, sosial dan cultural evangelisasi (Josep M. Abella, Misioneros, p. 57). #pydsj

Jumat, 03 April 2020

claret "3 april"

3 APRIL
A. CLARET
1847: Dia dilarang berkotbah karena persoalan politik, maka dia mengabdikan diri di Vic untuk bekerja tanpa lelah di Sosietas Spiritual Buku-Buku Baik (benih lahirnya Librería Religiosa).
1856: Meskipun telah lewat dua bulan sejak Pencobaan (Holguin), namun masih belum hilang goresan luka di pipi, yang dengan udara luka itu menjadi lebih sakit dan semakin lebih besar. Hal itu dan konsekwensi akan persekusi lanjutan yang membuatnya menderita selama  di Istana
1859: Dia menulis kepada Paus sebuah surat presentasi-rekomendasi Konstitusi-Konstitusi Para Misionaris.

B. KONGREGASI: PERISTIWA-PERISTIWA PENTING INTERNAL
Pada tanggal 2 Maret 1922 meninggal P. Martin Alsina di Zafra. Pada bulan Agustus di tahun yang sama dirayakan di Vic Kapitel General XII (15 Agustus-12 Oktober). Dalam Kapitel ini terpilih P. Nicolas Garcia. Pada Kapitel ini Konstitusi disesuaikan dengan KHK yang baru (1917), dicermati kembali aturan-aturan dalam Kongregasi, diusulkan memindahkan Kuria General ke Roma dan dibahas juga tema-tema lain seperti liturgi, misi, para seminaris dan Pengajaran.
Tahun 1923 dinaikan status menjadi propinsi-propinsi: Fernando Poo (Guinea Ecuatorial), Chili, Mexico, Brazil, Argentina, Colombia, dan Amerika Serikat. Tahun 1924 dibentuk Wakil Propinsi di Italia dan tahun 1925 untuk Peru.
Pada tanggal 16 Juli 1924 disahkan secara definitif Konstitusi yang disesuaikan dengan KHK. Paus Pius XI, melalui Brevis Inter Religiosas Familias, mensahkan secara penuh dan meriah Kongregasi dan menyampaikan profisiat kepada Tarekat. Tahun itu dirayakan Pesta Intan (75 tahun) pendirian Kongregasi.

C. TOKOH: JUAN CLARET  XAMBO, Ayah Claret (1774-1854)
Sallent (Barcelona, Spanyol). Ia menikah dengan Josefa Clara. 11 orang anak dilahirkan dari perkawinan mereka, 6 laki-laki dan 5 perempuan. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan dan ayahnya adalah seorang pemilik pabrik tekstil, termasuk dalam kelas menengah. Mereka hidup berkecukupan pada masa kesuburan komersial. Mereka memiliki sebuah pabrik dengan para karyawan laki-laki dan perempuan, dimana yang laki-laki bekerja di mesin pabrik dan yang perempuan bekerja mempersiapkan kapas sebelum dimasukan ke pabrik. Mereka adalah penjual Bula Perang Salib di Sallent dan kolektor milik sewaan keuskupan yang ada di Sallent. Don Juan Arumi mendampinginya satu kali ke Barcelona dimana mengamati kerendahan hati dan kesederhanaanya yang sangat besar. Dia mengatakan bahwa sungguh sempurna ketaatan Antonio terhadap perintah-perintahnya dan oleh karena itu mengusulkan kepada anak-anak yang lain sebagai model-teladan. Dia meninggal pada tanggal 11 April 1854.Pada tanggal 1 Agustus P. Paladio Currius menuliskan surat turut berbelangsungkawa kepada P. Claret.

D. POIN PENTING: KEBAJIKAN KEMISKINAN
Saya melihat bahwa kita hidup pada abad yang tidak hanya menyembah anak lembu emas seperti dilakukan orang-orang Ibrani dulu tetapi memuja emas secara ekstrim sehingga semua kebajikan murah hati bertekuk di kakinya… (Aut. 538).
Hemat saya, penguasa dunia harus ditantang dengan kebajikan kemiskinan yang kudus. Dan kerena itu, maka saya terapkan. Saya tidak memiliki apa-apa, tidak menginginkan apa-apa, dan menolak segala sesuatu. Saya puas dengan pakaian yang saya gunakan dan makanan yang dihidangkan. Dalam serbet saya membawa semua yang kumiliki. Barang bawaanku terdiri dari sebuah buku Ibadat Harian sepanjang tahun, sebuah kompendium kotbah-kotbah, sepasang kaos kaki, dan satu kemeja cadangan, tak lebih dari itu (Aut. 359).
Saya tidak punya uang dan akupun tidak memerlukannya. Saya tidak membutuhkan uang untuk kuda, kereta atau kereta api karena saya selalu berjalan kaki… Saya tidak membutuhkan uang untuk makan karena saya mengemis makanan di manapun saya tiba. Saya juga tidak butuh uang untuk pakaian karena Allah Tuhan kita memelihara pakian dan alas kakiku seperti orang-orang Ibrani di padang gurun… (Aut. 361).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Di tempat dimana anda tinggal, apakah engkau menilai dirimu sebagai seorang  pribadi yang miskin?
2. Menurut pendapatmu bagaimanakah seharusnya menghidupi kemiskinan sesuai dengan lingkunganmu?
3. Dalam konteks tempat tinggalmu, apakah tanda yang paling jelas dari kemiskinan yang dapat kita berikan sebagai misionaris?
4. Berhentilah sejenak untuk merenungkan tiga hal yang engkau miliki dan yang tidak kau dibutuhkan. Apakah engkau bisa menyangkalnya?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Kekayaan terbesar Kongregasi adalah pribadi-pribadi. Setiap pribadi adalah berharga karena memiliki autobiografinya dan tak tergantikan-keunikan” (CPR 49). #pydsj

Kamis, 02 April 2020

claret "2 april"

A. CLARET
1857: Berkotbah kepada para suster Dominikan dari Santa Catalina, suster rubiah, di La Habana.
1866: Hari ini adalah Minggu Paskah. Claret telah merayakan Pekan Suci di Escorial, sebagaimana lazimnya: tiga hari retreat dengan para seminaris dan Liturgi meriah Triduum Paskah. 
1869: Tiba di Roma. Setelah menyelesaikan kewajiban-kewajiban sebagai Bapa Pengakuan Ratu dan sekarang ia mendedikasikan dirinya untuk persiapan Konsili, Kotbah-kotbah dan tulisan-tulisan.

B. KONGREGASI: STATISTIK SINGKAT (1922)
Pertumbuhan Tarekat berkembang pesat, terutama, jumlah anggotanya. Tahun 1922 Kongregasi beranggotakan 1.943 orang (tidak terhitung 834 postulan); di antaranya 3 uskup dan 1 Perfek Apostolik. Sampai saat itu, telah meninggal 2 uskup, 388 imam, 244 frater dan 283 bruder. Total keseluruhannnya 917 misionaris. Dan memiliki 10 Provinsi dan Wakil-Provinsi, dengan 154 rumah: Cataluña, Castilla, Betica, Chile, Mexico, Brasil, Colombia, Argentina, Guenia dan Amerika Serikat. Ini sungguh menakjubkan -sebagaimana telah diusulkan Kapitel General XII yang dirayakan pada tahun yang sama-  adanya resolusi untuk membuka Postulansi dan Novisiat di Chili, Meksiko, Brasil, Argentina, Colombia, Peru, Amerika Serikat dan Guinea.  Hal ini memungkinkan bahwa, dalam selang waktu yang tidak lama, berbagai organism tersebut dinaikan statusnya sebagai Provinsi. Dengan cara tersebut, Kongregasi semakin berkonsolidasi dan mengepakkan sayapnya (meluas). 
Publikasi-publikasi dilanjutkan. Terus bermunculan begitu banyak buletin mingguan dan bulanan, diantaranya yang terkenal adalah seminar Iriz de Paz (Pelangi Damai), Majalah (setiap 2 minggu) La Ilustracion del Clero, majalah bulanan Commentarium pro Religiosis y el Misionero.

C. TOKOH: SANTO FRANCISCO COLL, Pendiri (1812-1875)
Gombren (Gerona, Spanyol). Tahun 1822 masuk di Seminari Vich sebagai profes biara Pengkotbah (Dominikan). Menerima tahbisan imam pada tahun 1836 di Solsona. Mengabdi secara khusus untuk berkotbah. Berkolaborasi dalam Hermandad Apostólica (Persaudaraan Apostolik) yang telah dimulai oleh Santo Antonius Maria Claret. Dia diberi gelar Misionaris Apostolik oleh Tahta Suci. Sejak tahun 1850 P. Coll dipilih oleh para superior Dominikan sebagai Direktor Orden Ketiga Dominikan di Cataluña. Di Vich dia memberi yang sangat besar dalam pembaharuan dan promosi bentuk-bentuk baru hidup religius, khususnya ordo dominikan. Dia memutuskan menjalankan proyeknya, dengan persetujuan Uskup Vich dan Superior Ordo, bergabung dengan tujuh pemudi yang terpanggil dan pada tanggal 15 Agustus 1856 lahirlah kongregasi Hermanas Dominicas de la Anunciata. Dia dikanosasi tahun 2009. Dalam berbagai surat tertulis  Claret kepada P. Coll kita dapat menemukan data-data yang menunjukan campurtangannya yang sangat besar bagi pendirian Kongregasi kita.

D. POIN PENTING: MENANAMKAN KERENDAHAN HATI
Sejak saya masuk seminaridi Vich, untuk belajar filsafat, saya mulai memeriksa batin tentang kerendahan hati. Kebajikan ini sangat saya butuhkan karena di Barcelona dengan mode, mesin dan kefanaan yang lain telah menjadikan kepalaku besar dengan kesombongan dan hatiku yang tercemar dengan pujian yang saya dapat…. (Aut. 341).
Saya mengerti dengan sangat jelas bahwa Allah Tuhan kita menghendaki supaya saya menjadi rendah hati dan Ia banyak membantu saya ke arah ini dengan memberi saya alasan-alasan untuk merendahkan diri saya. Pada tahun-tahun awal hidup saya sebagai misionaris, saya sangat dianiaya ke mana saja saya pergi, dan sesungguhnya hal ini sangat merendahkan diri. Segala macam fitnah busuk tentang saya disebarkan… (Aut. 352).
Situasi itu biasanya berlangsung sampai pertengahan misi umat, dan hal yang sama terjadi ke mana saja saya pergi. Tetapi mulai pertengahan misi umat sampai akhir, segala sesuatu berubah sama sekali. Pada saat itu iblis menggunakan pendekatan yang berlawanan dengan yang pertama. Semua orang mengatakan bahwa saya seorang kudus, untuk membuat saya menyombongkan dan meninggikan diri. Tetapi Allah, Tuhan kita, menjaga saya dengan baik. Pada hari-hari penutup misi umat itu… Tuhan membiarkan saya merasakan kesedihan yang begitu besar sehingga saya hanya bisa menjelaskannya dengan mengatakan bahwa hal itu adalah penyelenggaraan Allah… (Aut. 353).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah anda berusaha mendapat pengakuan objektif dan penerimaan positif atas kualitas dan keterbasanmu?
2. Bagaimana jawabanmu atas penganiayaan, fitnahan dan ejekan dalam hidup komunitas dan karya kerasulanmu?
3. Bagaimana reaksimu berhadapan dengan pujian dan ucapan selamat atas karya misionermu?
4. Apa yang bisa kau katakan kepada seorang pribadi yang keliru menyamakan kerendahan hati dengan autodesprecio (merendahkan diri) dan intracritica (takut dikritik)?
5. Bagaimana seharusnya menerima pujian-pujian dan ucapan selamat yang didapatkan?

F. KATA-KATA INSPIRATIF
“Saya tahu bahwa seorang yang sungguh rendah hati haruslah seperti sebuah batu yang, 
sekalipun diangkat sampai ke puncak sebuah gedung, selalu ditarik ke bawah oleh gravitasi”
(Aut. 350) - pydsj

Rabu, 01 April 2020

Claret "1 April"

1 APRIL
A. CLARET
1854: Menahbiskan 8 imam dan 1 diakon; mereka adalah para frater yang tiba dari Cataluña pada tanggal 15 Januari yang lalu, dengan jenjang studi yang sangat maju.
1862: Memimpin retreat untuk Putri Isabel sebagai persiapan Komuni Pertama.
1863: Mengusulkan kepada P. Jose Xifre agar seorang bruder bisa tinggal bersamanya dan akan bertugas sebagai tukang masak, sejak bulan september nanti. Ini akan menjadi permulaan sebuah komunitas Claretian dengan Bapa Pendiri di Madrid. 
B. KONGREGASI: MISI DI RUSIA
Pada tahun 1922, Tahta Suci mengorganisir sebuah misi karitatif bantuan material dengan tujuan untuk menyelamatkan, sedapat mungkin, kelaparan dan bencana di Rusia Selatan. Pertama-tama, Nuncio Vatikan di Spanyol dan kemudian Sekretaris Negara datang kepada Kongregasi untuk meminta kolaborasi dan bantuan personal bagi Misi Kepausan. Para Superior selalu berniat mendukung rencana-rencana Tahta Suci dan berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kongregasi dengan meminta kolaborasi untuk karya yang agung ini; P. Pedro Volta dan Angel Ellorz (+1976) mempersembahkan diri secara tulus untuk misi tersebut. Kedua Pater tersebut bergabung dengan Misi Kepausan dan tiba di Rusia pada tanggal 21 Agustus, dimana mereka bekerja secara heroik menolong mereka yang membutuhkan. Karya Kepausan memiliki lima center-pusat: Crimea (SVD), Krasnodar (Jesuit), Mosco (Salesian), Orenburg (seorang Jesuit) dan Rostow (Claretian). Setiap center itu independen. Mereka mendirikan panti bagi anak-anak, dapur bagi para pelajar, para pekerja, anak-anak dan orang-orang sakit, sembari membantu tenda-tenda Polandia, Lithunia, Jerman dan Asiria.
C. TOKOH: BEATO MANUEL DOMINGO Y SOL (Pendiri Colegio Spanyol, 1836-1909)

Tortosa (Tarragona, Spanyol).  Biasa juga dikenal dengan Mosen Sol. Lahir 1 April. Seorang imam pendiri Hermandad de Socerdotes Operarios Diocesanos y del Pontificio Colegio Español de San Jose de Roma. Dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1987. Sebelum didirikannya Pontificio Colegio Español tahun 1892, penanggungjawab Seminari Hispano-Romano adalah Para Claretian. Colegio ini berperan sebagai insprasi pertama, berkat peran dan usaha dari Uskup Santander, D. Vicente Calvo Valero. Pada tahun 1884 sang Uskup menawarkan kepada para Claretian untuk bertanggungjawab akan para seminarisnya di Roma. Pada awalnya dinamakan Colegio Ecclesiastico Español. Ada beberapa uskup lainnya yang ikut mendukung inisatif ini. Tugas ini memungkinkan Kongregasi bertahta di Roma pertama kalinya untuk menempati Prokura dan dapat mengirim para fraternya. Masih pada tahun 1889 para Claretian menjalankan proganda Kolegionya, namun keberuntungan sudah berahkir. Kemudian yang bertanggungjawab terhadap Kolegio adalah P. Jeronimo Batlo dan P. Antonio Naval.
D. POIN PENTING: KEBAJIKAN KERENDAHAN HATI
Kebajikan pertama yang saya usahakan: Kerendahan Hati. Sampai di sini saya telah berbicara tentang sarana-sarana paling umum yang saya pakai untuk mendapat hasil. Sekarang saya akan menyinggung kebajikan-kebajikan yang saya tahu perlu untuk seorang misionaris supaya menghasilkan buah (Aut. 340).
Untuk menjadi misionaris yang tulen, ia memerlukan kebajikan-kebajikan, dan saya yakin, harus dimulai dengan kerendahan hati sebagai dasar semua kebjikan…. (Aut. 341).
Saya menyadari bahwa kebajikan kerendahan hati terdiri atas hal ini: menyadari bahwa saya bukanlah apa-apa, bahwa saya tak bisa berbuat apa-apa kecuali berdosa, bahwa saya tergantung pada Allah dalam segala sesuatu: permulaan keberadaan, gerak-gerik, rahmat, dan saya sangat senang dengan ketergantungan pada Allah ini dan lebih suka berada dalam Allah daripada dalam diri saya…. (Aut. 347).
E. REFLEKSI PRIBADI
• Apa saja kebajikan-kebajikan apostolik yang menurutmu paling penting bagi hidupmu pada saat ini?
• Mengapa kerendahan hati menjadi dasar dari semua kebajikan yang lain?
• Bagaimana anda memahami kerendahan hati?
• Deskripsikan 5 karakter seorang pribadi yang rendah hati. Tunjukan karakter-karakter yang seharusnya lebih dikembangkan dalam dirimu.

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Memulai dengan melakukan apa yang seharusnya;kemudian,lakukanlah apa yang mungkin; dan tiba-tiba kamu sedang melakukan apa yang tidak mungkin" (Santo Fransiskus dari Asisi) - pydsj