Rabu, 22 April 2020

claret "16 april"

16 APRIL
A. CLARET
1844: Claret sedang memimpin retreat bagi para imam di Manresa (Barcelona).
1851: Hari Rabu Pekan Suci. Claret menyiapkan diri  perayaan TridumPaskah pertamanya sebagai Uskup Agung Santiago; Dia akan menjalankannya sepenuhnya secara pontifikal (resmi-meriah).
1859:  Pemerintah memberikan persetujuan terhadap Akademi  St. Mikhael.

B. KONGREGASI: ORDO STUDIORUM GENERALIS (OSG), EKSPANSI BARU (1922-1934)
Dalam Kapitel General XII tahun 1922,  telah diusulkan sebuah struktur formasi studi yang lebih aktual dalam Kongregasi. Sebuah komisi, di bawah koordinasi P. John Postíus, bekerja berkaitan dengan tema ini sampai pada tahun 1929, tahun dimana Pater Nicolás García mengumumkannya,  dan sejak itu dikenal dengan nama OSG. Rencana Studi ini ditambahkan juga Pedoman-Pedoman Kapitel, usulan-usulan Kongregasi, yang disalurkan melalui Prefer Formasi, serta dokumen-dokumen lain dari Tahta Suci, Institut dan Kongregasi Religius, dari Seminari dan Universitas Gerejawi. OSG ini berlaku di seluruh Kongregasi sampai pada penyesuaianya di tahun 1959. Pada tanggal 31 Mei 1956, Paus Pius XII mengumumkan Konstitusi Sedes Sapientiae yang disertai dengan Statuta Generalia. Di dalamnya ia meminta kepada kongregasi-kongregasi dan lembaga-lembaga religius untuk mengakomodasi rencana studi mereka sesuai dengan norma dan pedoman Konstitusi apostolik itu. Kongregasi melaksanakan penyesuaian yang diminta, yang diumumkan secara resmi pada tanggal 7 Maret 1959. Dalam kapitel umum XVIII tahun 1973 OSG secara definitif ditiadakan. 

C. TOKOH: SANTIAGO DE TEJADA, Kanonista Spanyol (1800-1877)
Alfaro (Spanyol). Dia adalah seorang Kanonista Spanyol dan akademisi  disiplin ilmu moral dan politik. Dia merupakan representasi liberalisme moderat bersama dengan José Gutiérrez de la concha. Ia mendirikan Buletin El Pensamiento de la Nación (Pemikiran Kenegaraan) bersama dengan P. Jaime Balmes. Ia mengundurkan diri sebagai Senat setelah revolusi 1868. Sang Sastrawan Aguilar mengatakan bahwa Santiago mengunjungi P. Claret di Roma pada 1869 dan ia berbicara dengan penuh kekaguman tentang  kemiskinan dan masa pensiun yang dihidupinya: : saya mengunjunginya di Biara San Adrián. Di sana saya melihat bagaimanana ia menjalankanhidupnya: meskipun statusnya tinggi, dia menjadi orang yang terahkir dalam komunitas, melayani meja makan, makan di kamar makan dengan menú yang sama seperti anggota komunitas yang lain, di sebuah meja yang sederhana, melayani setiap pagi di ruang pengakuan, hidup dalam kemiskinan yang luarbiasa, tidak menonjolkan diri selama Konsili, dalam beberapa kesempatan bahkan sampai pada yang seharusnya dibutuhkan. Dan dia menceritakan bagaimana Pangeran Asturias, di Roma merayakan Komuni pertamanya, memberikanya derma untuk memenuhi kebutuhan mereka.

D. POIN PENTING: KESULITAN-KESULITAN MISI
Saya, Selama tujuh tahun ini, selalu berjalan dari satu  pemukiman ke pemukiman lain. Saya berjalan sendiri dan berjalan kaki. Saya mempunyai sebuah peta Catalunya yang terlipat dan terbungkus kanvas yang selalu saya bawa. Dan dengan bantuannya saya bergerak, menghitung jarak-jarak  dan menanda tempat-tempat penginapan. Saya berjalan kaki lima jam waktu pagi dan lima jam lagi waktu sore, kadang-kadang dengan hujan, kadang-kadang dengan salju, dan dengan terik matahari pada musim kemarau. Musim kemarau ini yang paling menyengsarakan saya karena, berhubung saya selalu memakai jubah dan mantol berlengan panjang yang sama khusus untuk musim  dingin, pada musim panas membuat saya sangat panas. Lagi pula sepatu dan kaos kaki wol yang tebal menyebabkan kaki saya melepuh begitu nyeri sehingga saya kadang-kadang harus berjalan pincang... (Aut 460).
Karena saya selalu berjalan kaki, saya bergabung dengan pengendara bagal dan orang-orang biasa, dan dengan demikian saya berkesempatan berbicara dengan mereka tentang Allah dan mengajarkan mereka tentang hal-hal agama. Dengan demikian mereka dan saya berjalan tanpa terasa dan semua mendapat hiburan yang besar... (Aut 461).
Saya selalu menginginkan mati sebagai orang miskin di suatu rumah sakit, atau di tempat penggantungan sebagai martir, atau dibunuh oleh musuh-musuh agama kudus yang kita imani dan wartakan, dan saya menginginkan memeteraikan dengan darah kebajikan-kebajikan dan kebenaran-kebenaran yang saya telah  wartakan dan ajarkan. (Aut 467).

E. REFLEKSI PRIBADI
Selama perjalanan misionarisnya, Claret berjumpa dengan begitu banyak orang tanpa membeda-bedakan meraka. Dia selalu memanfaatkan kesempatan ini demi memenuhi tujuan misi pewartaanya. 
1. Apakah Anda memihak orang-orang tertentu dalam hidup anda karena alasan sosial, ras, budaya, agama,etc…? 
2. Bagaimana pendapatmu tentang aspirasi-aspirasi yang dimiliki Claret bagi tujuan akhir hidupnya? 
3. Hari ini berjalan-jalanlah di sekitar rumah Anda dan mulailai suatu percakapan, bertegur sapa, dengan seseorang yang anda yang kurang kenal. 

F. KATA-KATA INSPIRATIF: "Seorang religius tahu bahwa tidak ada penderitaan atau pertentangan dapat merampas sukacita ini daripadanya, meskipun ada moment-moment dalam hidupnya yang membuatnya merasa jauh atau merasa aneh. Dia tahu bahwa dia ada di tangan Tuhan dan di hati saudara-saudaranya". (Josep M. Abella, Surat Edaran Pengumuman Kapitel General XXV, 47) #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar