Jumat, 03 April 2020

claret "3 april"

3 APRIL
A. CLARET
1847: Dia dilarang berkotbah karena persoalan politik, maka dia mengabdikan diri di Vic untuk bekerja tanpa lelah di Sosietas Spiritual Buku-Buku Baik (benih lahirnya Librería Religiosa).
1856: Meskipun telah lewat dua bulan sejak Pencobaan (Holguin), namun masih belum hilang goresan luka di pipi, yang dengan udara luka itu menjadi lebih sakit dan semakin lebih besar. Hal itu dan konsekwensi akan persekusi lanjutan yang membuatnya menderita selama  di Istana
1859: Dia menulis kepada Paus sebuah surat presentasi-rekomendasi Konstitusi-Konstitusi Para Misionaris.

B. KONGREGASI: PERISTIWA-PERISTIWA PENTING INTERNAL
Pada tanggal 2 Maret 1922 meninggal P. Martin Alsina di Zafra. Pada bulan Agustus di tahun yang sama dirayakan di Vic Kapitel General XII (15 Agustus-12 Oktober). Dalam Kapitel ini terpilih P. Nicolas Garcia. Pada Kapitel ini Konstitusi disesuaikan dengan KHK yang baru (1917), dicermati kembali aturan-aturan dalam Kongregasi, diusulkan memindahkan Kuria General ke Roma dan dibahas juga tema-tema lain seperti liturgi, misi, para seminaris dan Pengajaran.
Tahun 1923 dinaikan status menjadi propinsi-propinsi: Fernando Poo (Guinea Ecuatorial), Chili, Mexico, Brazil, Argentina, Colombia, dan Amerika Serikat. Tahun 1924 dibentuk Wakil Propinsi di Italia dan tahun 1925 untuk Peru.
Pada tanggal 16 Juli 1924 disahkan secara definitif Konstitusi yang disesuaikan dengan KHK. Paus Pius XI, melalui Brevis Inter Religiosas Familias, mensahkan secara penuh dan meriah Kongregasi dan menyampaikan profisiat kepada Tarekat. Tahun itu dirayakan Pesta Intan (75 tahun) pendirian Kongregasi.

C. TOKOH: JUAN CLARET  XAMBO, Ayah Claret (1774-1854)
Sallent (Barcelona, Spanyol). Ia menikah dengan Josefa Clara. 11 orang anak dilahirkan dari perkawinan mereka, 6 laki-laki dan 5 perempuan. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan dan ayahnya adalah seorang pemilik pabrik tekstil, termasuk dalam kelas menengah. Mereka hidup berkecukupan pada masa kesuburan komersial. Mereka memiliki sebuah pabrik dengan para karyawan laki-laki dan perempuan, dimana yang laki-laki bekerja di mesin pabrik dan yang perempuan bekerja mempersiapkan kapas sebelum dimasukan ke pabrik. Mereka adalah penjual Bula Perang Salib di Sallent dan kolektor milik sewaan keuskupan yang ada di Sallent. Don Juan Arumi mendampinginya satu kali ke Barcelona dimana mengamati kerendahan hati dan kesederhanaanya yang sangat besar. Dia mengatakan bahwa sungguh sempurna ketaatan Antonio terhadap perintah-perintahnya dan oleh karena itu mengusulkan kepada anak-anak yang lain sebagai model-teladan. Dia meninggal pada tanggal 11 April 1854.Pada tanggal 1 Agustus P. Paladio Currius menuliskan surat turut berbelangsungkawa kepada P. Claret.

D. POIN PENTING: KEBAJIKAN KEMISKINAN
Saya melihat bahwa kita hidup pada abad yang tidak hanya menyembah anak lembu emas seperti dilakukan orang-orang Ibrani dulu tetapi memuja emas secara ekstrim sehingga semua kebajikan murah hati bertekuk di kakinya… (Aut. 538).
Hemat saya, penguasa dunia harus ditantang dengan kebajikan kemiskinan yang kudus. Dan kerena itu, maka saya terapkan. Saya tidak memiliki apa-apa, tidak menginginkan apa-apa, dan menolak segala sesuatu. Saya puas dengan pakaian yang saya gunakan dan makanan yang dihidangkan. Dalam serbet saya membawa semua yang kumiliki. Barang bawaanku terdiri dari sebuah buku Ibadat Harian sepanjang tahun, sebuah kompendium kotbah-kotbah, sepasang kaos kaki, dan satu kemeja cadangan, tak lebih dari itu (Aut. 359).
Saya tidak punya uang dan akupun tidak memerlukannya. Saya tidak membutuhkan uang untuk kuda, kereta atau kereta api karena saya selalu berjalan kaki… Saya tidak membutuhkan uang untuk makan karena saya mengemis makanan di manapun saya tiba. Saya juga tidak butuh uang untuk pakaian karena Allah Tuhan kita memelihara pakian dan alas kakiku seperti orang-orang Ibrani di padang gurun… (Aut. 361).

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Di tempat dimana anda tinggal, apakah engkau menilai dirimu sebagai seorang  pribadi yang miskin?
2. Menurut pendapatmu bagaimanakah seharusnya menghidupi kemiskinan sesuai dengan lingkunganmu?
3. Dalam konteks tempat tinggalmu, apakah tanda yang paling jelas dari kemiskinan yang dapat kita berikan sebagai misionaris?
4. Berhentilah sejenak untuk merenungkan tiga hal yang engkau miliki dan yang tidak kau dibutuhkan. Apakah engkau bisa menyangkalnya?

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Kekayaan terbesar Kongregasi adalah pribadi-pribadi. Setiap pribadi adalah berharga karena memiliki autobiografinya dan tak tergantikan-keunikan” (CPR 49). #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar