Rabu, 22 April 2020

claret "18 april"

18 APRIL
A. CLARET
1847:.Lutut dan kaki Claret masih membengkak. Untungnya, di Vic hanya sebagai pastor pembantu dan tidak berjalan-jalan ke mana-mana.
1849: Claret telah menyelesaikan pelayanan misionarisnya di Kepulauan Canary, dan di sore hari, ia naik kapal untuk kembali ke Peninsula.
1858: P. Esteban Sala meninggal di Barcelona, dan P. Pedro Naudó langsung mengkomunikasikannya kepada Claret.
 
B. KONGREGASI: MISI DI CINA, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Sejak tahun 1927, telah dibahas tentang pendirian Kongregasi di Cina atas permintaan Tahta Suci dan untuk mendirikan sebuah seminari yang berpusat di Hong Kong. Namun pada tahun 1928 tiba sebuah permintaan formal untuk membangun sebuah seminari di daerah Honan, Cina Utara. Pada bulan Oktober 1929 P. Anastasio Rojas dan P. Joseph Fogued berlayar menuju Shanghai. Namun P. Rojas terpaksa kembali karena sakit dan rencana harus berubah, dimana P. Fogued menerima tawaran baru untuk bertugas sebagai anggota tim Vikariat di Wuhu. Pada tahun 1933 bergabunglah para misionaris yang baru. Kongregasi, melalui surat-surat yang diterima, mengalami sebuah momento sukacita misioner yang sangat spesial. Pada tahun 1937, dibentuklah Prefektur Apostolik Tunki yang dipercayakan kepada Kongregasi, dan diangkatlah Perfek Apostolik Pertama,  P. Joseph Fogued. Ada berbagai kesulitan yang besar: kesulitan bahasa, penghinaan bagi orang asing dan banyak yang meninggalkan kepercayaannya. Tapi segera mereka mulai membangun kembali komunitas Kristiani. Inilah untuk pertama kalinya Asia terbuka bagi Para Misionaris kita.
 
C. TOKOH: ESTEBAN SALA, CMF, Co-Pendiri (1812-1858)
San Martin de Sescorts (Barcelona, Spanyol). Pada 1839, ia ditahbiskan menjadi imam. Dia mengenal P. Claret pada 1843, saat ia memberi retret kepada para imam di Gombreny dan momen ini mengubah haluan hidupnya. Dia sekamar dengan P. Benito Vilamitjana, yang kemudian menjadi Uskup Agung Tarragona, dimana menyaksikan pertobatan dirinya. Sejak itu ia menemani Pater Claret di setiap misi. Dia adalah orang yang pertama diandalkan P.  Claret untuk pendirian Kongregasi, di kemudian hari saudaranya Bernardo Sala pun ikut bergabung dengannya. Ketika P. Claret berangkat ke Kuba sebagai Uskup Agung, ia diangkat sebagai pengganti Claret sebagai Superior Jenderal Kongregasi. Ia juga memimpin Kongregasi Suster Las Carmelitas de Caridad yang baru didirikan. Claret berhasil menjadikannya sebagai penggantinya di Keuskupan Agung Santiago, Kuba, namun penyakit dan kematian P. Esteban  Sala, pada usia 47 tahun, ahkirnya membuat impian itu tidak menjadi kenyataan.

D. POIN PENTING: METODE SIPUT
Pada pembukaan kebaktian saya tidak pernah menyerang langsung kebiasaan-kebiasaan jahat dan kesalahan-kesalahan pemukiman itu yang saya kunjungi. Saya selalu berbicara kepada mereka tentang Maria Tersuci, kasih Allah, dll. Ketika orang-orang jahat dan korup melihat bahwa saya tidak menyerang mereka, melainkan yang diwartakan adalah semata kasih, kemanisan dan cinta, mereka menjadi tertarik dan ingin terus datang lagi. Dan karena saya berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhirat yang berkaitan dengan semua orang, mereka tidak merasa tersinggung. Akhirnya mereka berubah hati sepenuhnya. Pada hari-hari terakhir misi umat saya bisa bicara dengan bebas tentang kebiasaan buruk dan kekurangan-kekurangan yang paling menonjol. (Aut 470)
Saya membayangkan bahwa sekelompok pendosa haruslah ditangkap seperti seseorang yang mau memasak siput. Ia memasukkan siput-siput itu ke dalam periuk air dingin, yang mereka sukai, maka mereka keluar dari rumah mereka sedapat mungkin. Sementara itu, pemasak harus atur supaya memanaskan air perlahan-lahan supaya siput-siput mati secara tak terasa sampai mereka menjadi masak betul. Tetapi jika pemasak secara tak bijaksana memasukkan siput-siput langsung ke dalam air panas, siput-siput akan menutup cangkang mereka dan mustahil bisa keluar dari cangkangnya. Demikianpun terjadi dengan para pendosa... (Aut 471)

E. REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah metode dan strategi yang Anda gunakan agar Injil dapat menerangi kehidupan orang beriman? 
2. Apakah Anda mencoba untuk memasuki dan memahami situasi umat beriman agar perlahan-lahan mendekatkan mereka kepada Kristus?

F. KATA-KATA INSPIRASI: "Teologi dan budaya Kristiani  yang berinspirasi kristiani telah menjadi sederajat dengan misi  ketika mereka sudah mampu hidup tahan uji dan setia dalam situasi batas" (Francis, Veritatis Gaudium, 5) #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar