Rabu, 22 April 2020

claret "15 april"

15 APRIL
A. CLARET
1847: Di Vic, Claret mengalami kesehatan yang buruk, dengan pembengkakan pada lutut, kaki serta kecapaian dan nafsu makan menurun.
1848: Penutupan  misi di Las Palmas di Kepulauan Canary.
1854: Claret protes kepada Kapten Jenderal Kuba tentang aturan-aturan, yang mencabut nyawa bagi para kumpul keboh, yang diberlakukan oleh otorias-otoritas bawahan, dan Claret memperingatkan dia agar tidak mendukungnya... Saya akan menolak sebuah mitra yang saya tidak dapat gunakan di kepala saya tanpa beban yang memberatkan hati nurani saya.

B. KONGREGASI: CASTILLA MENDIRIKAN MISI DI SAO TOME Y PRINCIPE, EKSPANSI BARU (1922-1934)
Kita ingat bagaimana Para Misionaris diusir dari Portugal pada tahun 1910 ketika penganiayaan dilancarkan terhadap Gereja. Tetapi saatnya akan tiba ketika Kongregasi akan kembali ke negara yang lebih menjanjikan. Munculnya kembali pendirian di Portugal tidak dimulai di kota metropolis, tetapi dimulai dari salah satu wilayah jajahannya: Sao Tome Principe. Sebagai strategi untuk menstabilkan dan mengkonsolidasikan kehadiran Claretian di Portugal, pada tahun 1927 Provinsi Castilla menerima misi di Villa Trinidade sebuah koloni Portugis di Sao Tome dan Principe. Dalam Pendirian ini mereka mengikuti pedoman dari Tahta Suci, dengan tujuan untuk memulihkan kembali tahta Keuskupan di kepulauan tersebut. Dengan ini, diperoleh manfaat yang sangat penting bagi para misionaris dari pihak Pemerintah Portugal, yakni mengakui Asosiasi Misionaris Maria, sebagai nama resmi Kongregasi di Portugal. Terlepas dari pelayanan kerasulan lainnya mereka juga dipercayakan mengelolah paroki di Ibu Kota dan memimpin sebuah Sekolah  Kesenian dan Kejuruan. Sebagai imbalannya, Kongregasi dapat menetap di wilayah Portugal. 

C. TOKOH: NARCISO GARCÍA GARCÉS, CMF, Misionaris dan Mariolog (1904-1989)
Ojos Negros (Teruel, Spanyol). Ditahbiskan menjadi imam pada 1928, ia melakukan kegiatan mengajar pertamanya di Chascomús (Argentina). Ia meraih gelar doktornya dalam bidang Teologi di Athenaeum Angelicum pada 1939. Dia diangkat sebagai profesor  di Teologado  Internacional Claretiano  de Albano (Italia). Ia kembali ke Spanyol pada 1940. Pada tahun yang sama bersama dengan para teolog lainnya, ia mendirikan, Sociedad Mariológica Española (Perhimpuan Marialog Spanyol), dan ia ditunjuk sebagai Presiden Utama. Dia menginisiatif lahirnya Majalah Ephemerides Mariologicae, dan dia sendiri sebagai Direktur Utama (1951). Dalam Majalah itu, bergabung beberapa orang yang terkenal pada zaman itu seperti: J.A. de Aldama, J. M. Alonso, C. Balic, J. M. Bover, H. Barre, J.F. Bonnefoy, D. Fernandez, R. Laurentin, M. Peinador, G. Philips, GM Roschini, F. Sebastián, C. Straeter, dll. Dia juga merupakan bagian dari Komisi Teologi Persiapan Konsili Vatikan II (1962-1965). Dia tetap melanjutkan memberi kuliah di Seminari-Seminari Keuskupan, di Universidad Central dan di Escuela Superior de Ciencias Sagradas de Madrid. Dia berpartisipasi dalam Organisasi Kongres Mariologi Internasional. R. Laurentin menganggapnya, bersama dengan Balic dan Roschini, sebagai seorang figur yang luarbiasa dari suatu masa mariologis yang cemerlang dalam Gereja.

D. POIN PENTING: KETEKADAN DAN KEBERANIAN UNTUK BERKHOTBAH
Sejak awal tahun 1840, waktu saya pulang dari Roma, sampai awal tahun 1848, ketika saya meninggalkan Madrid untuk pergi ke Kepulauan Canarias .... saya berkhotbah .... (Aut 454)
Di setiap pemukiman tempat saya berkhotbah, sampai pertengahan kebaktian saya sangat dianiaya dan difitnah oleh orang-orang jahat di tempat itu; pada pertengahan misi umat itu orang-orang ini bertobat dan semua memuji saya. Pada waktu itu pemerintah dan pegawai-pegawai yang tinggi mulai menganiaya saya. Inilah alasan Bapak Uskup menyuruh saya pergi dari satu tempat ke tempat lain yang jauh. Dengan demikian, penganiayaan pemerintah terhadap saya menjadi semacam lelucon karena pada waktu surat perintah dikeluarkan untuk menangkap saya di satu propinsi  di Catalunya, saya sudah menyelesaikan misi umat di sana dan telah pergi ke propinsi lain. Dan pada waktu mereka di sana mulai menganiaya saya, saya sudah pergi lagi ke propinsi lain lagi.... (Aut 457)
Jenderal Manzano sendiri mengatakan kepada saya di kemudian hari, ketika kami sama-sama bertugas di Cuba (saya sebagai Uskup Agung dan dia sebagai Gubernur Jenderal kota Santiago). Ia ditugaskan untuk menangkapku, bukan karena saya menentang pemerintah.Mereka semua tahu bahwa saya tidak mencampuri urusan politik.Mereka justru takut karena banyak orang dari berbagai penjuru berkumpul mendengarkan kotbahku. Lagi pula mereka takut akan ketenaranku di muka umum. Sekecil apapun hal yang saya lakukan bisa menyebabkan pergolakan umum....(Aut 458)

E. REFLEKSI PRIBADI
Karena alasan konflik politik yang serius pada zaman Claret, para pengkhotbah terancam menderita di penjara atau di buang ke pengasingan. 
1. Menurut Anda, apa saja bentuk kesalah-pahaman yang dapat menghalangi pewartaanmu  akan Sabda Allah? 
2. Bagaimana Anda dapat mengatasinya?

F. KATA-KATA INSPIRASI: "Adalah sebuah keharusan memperdalam, terutama spiritualitas kita dalam perspektif misi" (CPR 52) #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar