Sabtu, 29 Februari 2020

claret "29 February

29 FEBRUARI
A) CLARET
1831. Pada bulan Februari, tanpa diketahui persis harinya, Claret mengalami Pencobaan-Penglihatan melawan kemurnian di Rumah Tortadés, di Vic.
1840. Setelah membuat disermen terhadap persoalannya bersama P. Pemimpin Umum para Jesuit, P. Juan Felipe Roothaam, Claret meninggalkan Novisiat untuk kembali ke tanah kelahirannya.
1844. Ia melanjutkan khotbah tentang masa prapaskah di Gereja di Manresa (Barcelona). Ini adalah kali kedua dari empat kesempatan ia berkhotbah di kota ini.

B) KONGREGASI: PERJANJIAN PATER JOSÉ XIFRÉ
Dalam kata-kata terakhirnya (wasiat singkat), P. Xifré mengakui keterbatasan-keterbatasannya dan cintanya kepada Kongregasi. Pada tanggal 4 November 1899, pukul 08.00 pagi, setelah menyanyikan doa bagi orang mati, P. Martín Alsina naik ke mimbar dan memohon untuk mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata perpisahan terakhir P. Xifré yang ditulisnya kepada Kongregasi: “Kongregasiku yang terkasih: Saya telah mencintaimu sekuat yang saya bisa sampai akhir, dan saya tidak akan melupakanmu dalam keabadian. Saya telah hidup secara khusus bagi-Mu, tanpa menolak pengorbanan atau bahaya. Namun demikian, sebagai manusia yang menyedihkan dan penuh cacat-cela, mungkin tidak sedikit saya telah membuat beberapa individu merasa tidak diteguhkan dan tersinggung. Hanya itulah yang saya rasakan, hal yang saya sesali. Saya memohon maaf kepada semua dan berharap mendapatkannya, sebagaimana saya memaafkan semua orang, mencintai semua orang dalam Tuhan, dan seperti saya mencintai diri saya sendiri. Mohonkanlah bagi dia yang selalu mencintai kalian, buatlah beberapa indulgensi penuh, dan akan sangat disyukuri oleh orang yang bernama José Xifré.”

C) TOKOH: JUAN BAUTISTA FONTE; KOLABORATOR CLARET (1822-1896)
Sancti Spiritus (Kuba). Ia menyelesaikan studi-studi gerejawinya di Seminari San Basilio, di Santiago de Cuba. Ditahbiskan pada tahun 1848, ia memegang beberapa tanggungjawab di Las Tunas, Baracoa, di Paroki Los Dolores, di mana ia mendirikan Kongregasi Sagrado Corazón de Jesús [Hati Kudus Yesus], yang kemudian menjadi Apostolado de la Oración [Kerasulan Doa]. Tentang dia Claret mengatakan bahwa “Ia adalah seorang imam yang paling dihormati di antara penduduk asli di keuskupan itu, karena kebajikannya, karena semangatnya, dan karena kemampuannya untuk menyembuhkan jiwa-jiwa.” Pada tahun 1863 ia berangakat ke Spanyol dan masuk Serikat Yesus di Puerto de Santa María, Cádiz. Pada Januari 1864, sebelum menyelesaikan novisiat, ia ditugaskan di Kolegio di Belén, La Habana, tempat ia mengikrarkan kaulnya. Ia adalah prefek disiplin dan guru. Ketika sakit, ia pergi ke Puebla (Meksiko) dan kemudian ke Jalapa, di mana ia menunjukkan cintanya untuk mengajar dan amal untuk orang-orang miskin. Ia meninggal dengan suci di kota ini pada tanggal 25 Februari.

D) POIN PENTING: EMPAT BULAN DALAM SERIKAT YESUS
Saya melakukan semua seperti yang ia katakan, dan pada hari berikutnya, setelah mengajukan permohonan, Pemimpin Umum ingin menemui saya. Saya pergi ke sana, dan setibanya saya di kamarnya, Pater Provinsial keluar. Ia berbincang sejenak dengan saya dan ia berkata: “Pater yang keluar sewaktu Anda masuk tadi adalah Pater Provinsial, yang tinggal di Sant'Andrea de Monte Cavallo; pergilah Anda ke sana dan katakanlah kepadanya bahwa saya yang mengutus Anda kepadanya, dan apapun yang ia lakukan saya akan menerimanya dengan baik.” Seketika itu juga saya pergi ke sana dan ia menerima saya dengan sangat baik, dan pada tanggal 2 November saya sudah tinggal di novisiat ... maka saya menjadi Yesuit dalam sekejap mata ... (Auto 141).

Tuhan telah memberikan saya bantuan yang sangat besar dalam menghantar saya ke Roma, dan dalam memperkenalkan diri saya, meskipun untuk waktu yang singkat, di antara para Pastor dan Bruder yang penuh kebajikan itu... Di sana saya belajar cara memberikan latihan rohani St. Ignasius, metode-metode berkhotbah, berkatekese, dan menerima pengakuan secara tepat guna. Di sana saya belajar hal-hal lain yang dari waktu ke waktu telah banyak membantu saya... (Auto 152).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Pernahkah Anda mempunyai pengalaman yang, meskipun tampaknya belum sukses, namun telah memperkaya Anda?
2. Pelajaran-pelajaran penting apakah yang telah Anda alami dalam kasus-kasus tersebut?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Tidaklah perlu memberi perhatian kepadanya (pengertian) ..., melainkan tinggalkanlah dia dan ia akan meninggalkan dirinya ke dalam pelukan cinta;  dan Yang Mulia akan mengajarinya apa yang harus dilakukan pada saat itu” (St. Teresia dari Avila, Puri Batin, Ruangan Tingkat Keempat, 3,8)

Jumat, 28 Februari 2020

claret "28 February


28 FEBRUARI
A) CLARET
1850. Claret merasa kesal dengan Caixal karena beberapa buku di Perpustakaan Religius dari bulan sebelumnya telah dijilid salah; dalam hal ini Claret sangat keras menuntut.
1858. Setelah sekian lama memendam impian, akhirnya, Claret mulai berkhotbah dalam misi-misi di Madrid, di Gereja San Cayetano.
1868. Dalam surat hari ini Claret menasihati P. José Xifré, sebagaimana sudah sering kali dilakukannya, untuk mendirikan sebuah rumah di Argel yang berfungsi sebagai tempat pengungsian jika terjadi penganiayaan agama di Spanyol.

B) KONGREGASI: KEMATIAN P. JOSÉ XIFRÉ
Dari pihaknya, para Provinsial, terutama P. Isaac Burgos, memulai lebih awal untuk mempersiapkan Kapitel Biasa tahun 1900.  Dalam Kapitel ini ada upaya untuk  membuat desentralisasi pemerintah dalam Institusi. Tetapi, P. Xifré meniggal dunia pada tanggal 3 November 1899, setelah memimpin Kongregasi selama 41 tahun. Karyanya sangat besar. Ia menerima untuk memimpin Kongregasi dengan 1 rumah (Vic) dan 15 anggota, dan pada saat kematiannya sudah ada 61 rumah dan 1.368 anggota berkaul, 104 Novis dan 249 Postulan. Pada titik ini, sepatutnyalah untuk menyoroti betapa banyaknya hal yang telah dilakukan P. Xifré bagi Kongregasi, terlepas dari kritik dari beberapa orang dan dari keterbatasan-keterbatasannya yang ia sendiri sadari. Ia dapat sungguh-sungguh disebut sebagai pendiri kedua dari Kongregasi. Tanpa dia, Kongregasi kita tidak akan mencapai ekspansinya sebagaimana yang telah digapai saat itu. Pada tanggal 4 November 1899, pukul 08.00 pagi, Ofisi untuk Orang Mati didaraskan di Kapela Universitas Cervera, yang dilanjutkan dengan Misa khidmat yang dinyanyikan.

C) TOKOH: JULIÁN MUNÁRRIZ, CMF; KONSULTOR UMUM (1871-1962)
Allo (Navarra, Spanyol). Anggota sebuah keluarga dari tujuh bersaudara, yang tiga diantaranya adalah misionaris Claretian: P. Julian, yang tertua, Beato P. Felipe de Jesús, Superior Komunitas Martir di Barbastro, dan P. Saturnino, yang meninggal masih muda dalam misi Guinea Ekuatorial. Ia mengikrarkan profesinya melalui tangan P. Xifré. Baru saja ditahbiskan, para superior mengarahkannya ke misi formasi. Pada tahun 1913 ia diangkat menjadi Superior Provinsial Castilla. Pada tahun 1937 ia diangkat menjadi Konsultor Umum dan Asisten untuk Castilla, Bética dan Fernando Póo. Ia menghadiri semua Kapitel Umum dari tahun 1922 sampai tahun 1949. Dia menderita perubahan, baik selama perang sipil Spanyol maupun selama Perang Dunia II. Setelah masa jabatannya di Pemerintahan Umum berakhir, ia ditugaskan ke Provinsi Italia, ia pindah ke komunitas Roma-Via Giulia dan kemudian ke Komunitas Claretianum di Via Aurelia sebagai Bapa Pengakuan. Ia menulis Recuerdos edificantes de la Congregación [Memori yang meneguhkan dari Kongregasi]. Ia meninggal di Roma dengan usia 91 tahun. Ia dimakamkan di pekuburan Campo Verano.

D) POIN PENTING: KEINGINAN YANG GAGAL UNTUK PERGI BERMISI
Saya segera memulai melaksanakan tindakan-tindakan sesuai tujuan perjalanan saya itu. Satu-satunya surat rekomendasi yang saya miliki dialamatkan kepada Yang Mulia Mgr. Vilardell, seorang Catalán, Uskup Libanon … dan ketika saya sudah tiba di Roma, ia sudah berangkat ke tempat perutusannya. Saya menghadap Bapak Kardinal kepala Kongregasi Propaganda Fide, dan sayangnya ia sudah pergi berlibur di pedesaan dan mereka mengatakan kepada saya bahwa ia akan berada di luar selama bulan oktober. Saya percaya bahwa semua ini sudah ada dalam rencana Tuhan karena dengan demikian saya memiliki waktu untuk membuat retret… (Auto 138). 
Karena itu, saya pergi menghadap seorang Pastor dari biara para Profes dari Serikat Yesus…. Pada hari-hari yang sudah ia tentukan untuk saya, saya melaporkan kondisi jiwa saya, dan pada hari-hari terakhir ia berkata: “Karena Allah Tuhan kita memanggil engkau ke misi-misi di luar negeri, lebih baik engkau masuk Serikat Yesus; yang melaluinya engkau akan diutus dan ditemani; daripada engkau pergi sendirian, itu merupakan sebuah bahaya yang besar.” Saya menjawabnya: “Saya sungguh-sungguh tahu bahwa bagi saya lebih baik begitu, tetapi apa yang saya lakukan agar Serikat menerima saya?” (Auto 139).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret mengalami tiga kegagalan di Roma: ia tidak bisa pergi ke Libanon, gagal menawarkan diri kepada Propaganda Fide, dan juga tidak dapat mengaku dirinya sebagai seorang Jesuit.
1. Bagaimana sikap Anda terhadap pengalaman-pengalaman yang dianggap membuat Anda frustrasi dalam hidup?
2. Apakah Anda percaya bahwa Tuhan membimbing hidup Anda bahkan di tengah jalan yang tidak terduga?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

"Pertanyaan mengenai kebenaran adalah masalah memori, memori terdalam, karena mengarah kepada sesuatu yang mendahului kita dan, dengan cara ini, dapat mempersatukan kita melampaui "keakuan" kita yang kecil dan terbatas. Ini adalah pertanyaan tentang asal-usul segala sesuatu, yang dalam terangnya seseorang dapat melihat tujuan dan, dengan demikian, juga dapat melihat makna dari jalan bersama kita” (Fransiskus, Lumen Fidei, 25).

Kamis, 27 Februari 2020

claret "27 February

27 FEBRUARI
A) CLARET
1850. Claret berkomunikasi dengan P. Esteban Sala, yang sedang berkotbah di Tarragona, mengenai proyeknya untuk segera mendirikan sebuah rumah di Barcelona, yang akan ditempati oleh P. José Caixal dan dengan demikian ia dapat mengurus La Librería Religiosa [Perpustakaan Religius].
1854. Kemungkinan pada tanggal inilah Claret menulis kepada Kapten Jenderal Kuba pembelaan terakhirnya mendukung perkawinan campur.
1863. Hari-hari ini, atas permintaan nuncio, Claret membela dengan berani di hadapan Ratu untuk tidak mengizinkan pengunduran diri P. Félix de Cádiz sebagai Uskup Kota itu.

B) KONGREGASI: SITUASI INSTITUSI PADA AKHIR ABAD XIX

P. Clotet telah mewujudkan arah menuju pembentukan Provinsi dalam Kongregasi. Namun, P. Xifré mendukung model Kongregasi yang lebih tersentralisasi. Kapitel tahun 1888 telah mengangkat masalah tersebut dan telah ditolak rencana pembentukan dimaksud. Akan tetapi, ia kembali mengangkat tema tersebut dalam Kapitel Umum Luar Biasa VIII pada tahun 1895, yang diselenggarakan di Santo Domingo de la Calzada, yang pada akhirnya dengan suara bulat terjadilah pembagian dalam dua provinsi: Cataluña dan Castilla. Namun, tidak ditentukan secara jelas fakultas-fakultas para Provinsial. Diadakan lagi Kapitel Umum Luar Biasa pada bulan Mei 1896 di mana tema ini dibahas, namun alhasil situasi tersebut juga tidak diklarifikasi. 
Pada saat itu telah meninggal salah satu ko-pendiri, P. Domingo Fábregas. Dan rangka Pater Claret telah dipindahkan dari Fontfroide ke Vic (1897). Dengan alasan inilah dirayakanlah sebuah penghormatan yang besar untuk P. Claret, yang saat itu berstatus Hamba Allah, dengan beberapa upacara pemakaman yang mengharukan yang dipimpin oleh Uskup Vic di Katedral, didampingi oleh Uskup Segorbe, Mgr. Francisco de Asís Aguilar dan Kepala Biara Fontfroide: Marie-Jean L. Bousquet.

C) TOKOH: BEATO JOSÉ TOUS; PENDIRI (1811-1871)
Igualada (Barcelona, Spanyol). Dalam Ordo Kapusin ia melihat semua cita-citanya sudah direalisasikan. Pada tahun 1835, oleh karena eksklaustrasi dan pengasingan, Abad José pergi ke Italia. Kemudian ia tinggal di Toulouse (Prancis) di mana ia menjalankan pelayanan kerasulannya sebagai Pastor Kapelan untuk para Suster Benedictinas del Santísimo Sacramento [Benediktin dari Sakramen Mahakudus] selama tujuh tahun. Pada tahun 1843 situasi politik memungkinkan dia untuk kembali ke Cataluña. Perasaan kasih sayang terhadap anak-anak dan orang muda bersimpul cocok dengan impian para perempuan muda: Isabel Jubal, Marta Suñol, dan Remedio Palos di Ripoll. Setelah membuat konsultasi mengenai proyek tersebut dengan P. Claret, teman masa kecilnya P. Tous, ia setuju untuk membimbing mereka menjadi Suster Capuchinas de la Madre del Divino Pastor [Kapusin dari Bunda Gembala Ilahi]. Ia kemudian berkolaborasi dengan Pemimpin Umum, Beata María Ana Mogas untuk pendirian biara Suster Franciskan Misioneras de la Madre del Divino Pastor [Misionaris Suster Fransiskan dari Bunda Gembala Ilahi] di Madrid, dengan didukung baik oleh P. Claret maupun oleh P. Esteban Sala. Ia meninggal ketika sedang merayakan Ekaristi di kapela Kolegio milik para suster Kapusin di Barcelona.

D) POIN PENTING: Dampak dari Kemiskinan Apostolik

Pada pelayaran hari berikutnya ... setelah selesai berdoa, seorang pria berkebangsaan Inggris mendekati saya… dan, setelah bercakap-cakap sebentar, ia pergi ke kabinnya dan tak lama kemudian ia kembali mendekati saya dengan membawa beberapa uang perak di atas dulang. Ketika melihatnya datang, saya berpikir: “Apa yang akan engkau lakukan? Apakah engkau akan menerima atau tidak uang tersebut?” Dan saya berkata kepada diri saya: “Engkau tidak memerlukannya, tetapi orang-orang Spanyol yang malang itu membutuhkannya; maka engkau akan menerimanya dan membagikannya kepada mereka”. Dan itulah yang saya lakukan... (Auto 133).
Semua kejadian ini menguatkan saya dalam kepercayaan yang saya miliki, bawha untuk membangun dan mendorong orang, sarana yang paling baik dan efektif adalah melalui teladan yang baik, kemiskinan, ketidakterikatan pada barang-barang duniawi, tidak makan, mati raga, dan penyangkalan diri. Orang Ingris itu, yang tampil dengan kemewahan timur, ke dalam kapal ia membawa serta mobil, pelayan-pelayan, burung-burung dan anjing-anjing, yang bisa dibayangkan bahwa penampilan saya telah membuatnya merasa jijik terhadap saya; akan tetapi, ketika melihat seorang imam yang miskin,  tidak terikat pada barang-barang duniawi dan berugahari, hatinya tersentuh begitu dalam sehingga ia sendiri tidak tahu bagaimana menunjukkan kekagumannya. Dan bukan hanya dia, melainkan semua penumpang yang jumlahnya tidak sedikit itu, semuanya menunjukkan hormat dan cinta yang besar kepada saya... (Auto 135).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah kesederhanaan hidup Anda berdampak pada orang-orang di lingkungan Anda atau tidak?
2. Bagaimana Anda menghidupi solidaritas dengan orang miskin di lingkungan tempat Anda tinggal 
3. Dalam hal apakah orang miskin menjadi orang-orang yang paling dikasihi dalam misi Anda?
4. Kisahkanlah beberapa pengalaman perjumpaan Anda dengan dunia kemiskinan.
5. Apakah Anda berbicara dengan orang miskin ataukah hanya berbicara tentang mereka? Kapankah terakhir kali Anda berkontak dengan salah satu dari mereka itu?
6. Baca dan berdoalah dari Mat. 25.

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Sama seperti bagi St. Paulus, penderitaan jasmaniah oleh karena kasih kepada Kristus telah disertai oleh rahmat stigmatisasi spiritual: rahmat penyerahan diri yang total kepada Sang Penebus, rahmat persekutuan dengan penderitaan-penderitaan-Nya ” (Juan M. Lozano, Seorang Mistikus Aksi).

Rabu, 26 Februari 2020

claret "26 February

26 FEBRUARI
A) CLARET
1846. Claret memulai sebuah misi, secara khusus menghasilkan buah, di La Selva del Camp (Tarragona).
1858. Ia berkhotbah kepada sebuah asosiasi laki-laki di ruang bawah tanah Gereja San Ginés (Madrid).
1860. Sebagaimana setiap hari Minggu Prapaskah, di Gereja Montserrat (Madrid) ia memimpin sebuah kegiatan doktrin Kristen: pembacaan, eksposisi dan menjawab keberatan-keberatan.

B) KONGREGASI: PENDIRIAN PERTAMA DI PORTUGAL 
Salah satu rumah di Spanyol yang dialokasikan kepada Provinsi Castilla adalah rumah di Ciudad Rodrigo (Salamanca), dan dari karya pastoralnya timbullah rencana pendirian di Portugal, khususnya di Aldeia da Ponte, kota kecil dekat Perbatasan Spanyol. Pendirian tersebut menjadi efektif pada Mei 1898 melalui keputusan P. Xifré, meskipun para penduduk awal sudah ditemani oleh Pemimpin Provinsial, P. Isaac Burgos. Terlepas dari kesulitan bahasa, para misionaris tahu bagaimana beradaptasi dengan realitas baru, aktivitasnya segera berkembang ke wilayah negara yang luas sampai situasi politik, sejak tahun 1901, komunitas tenggelam ke dalam kesengsaraan yang hebat. P. Julián Butrón tiba di Aldeia da Ponte pada bulan Juni 1900. Misi kedua yang dia berikan adalah di Vila Cha de Cangueiros, pada tanggal 24 Februari 1901. Pada tanggal 3 Maret, radang selaput dada mengakhiri hidupnya yang masih muda, dia berusia 27 tahun. Dengan cepat ia mulai dihormati sebagai orang kudus di seluruh wilayah, kuburannya menjadi tempat ziarah.

C) TOKOH: SANTA PAULA MONTAL; PENDIRI (1799-1889)
Arenys de Mar (Barcelona, Spanyol). Ia lahir di sebuah keluarga pengrajin yang sederhana. Keluarganya merupakan keluarga besar dan sangat kristiani. Ia menghabiskan masa kecil dan masa mudanya di kota kelahirannya, mulai bekerja sejak berusia 10 tahun dan secara aktif berkolaborasi dalam pelayanan kateketik paroki bersama para gadis dan orang muda. Pada tahun 1829, saat berusia 30 tahun, ia mendirikan Kongregasi Hijas de María, Religiosas de las Escuelas Pías [Putri-Putri Maria, Para Suster Religius Escolapias], membuka sekolah untuk anak perempuan di Figueras (Gerona).  Sekolah Figueras berikut tujuh pendirian pribadi lainnya. Ia meninggal di Olesa de Montserrat (Barcelona) pada tanggal 26 Februari 1889. Meskipun tidak begitu jelas bahwa P.Claret memiliki hubungan pribadi dengan sang pendiri, walaupun ia adalah seorang Catalan, jelas berhubungan dengan pengaruh yang dimilikinya,  dalam kehidupan sang pendiri, di Biara Santa Isabel di Madrid, tempat P. Claret memberikan Latihan-Latihan Rohani kepada para biarawati setiap tahunnya dan ia biasanya tinggal di Rumah Sakit Montserrat di Plaza Antón Martín.

D) POIN PENTING: MENIRU YESUS KRISTUS YANG MISKIN
Karena perjalanan saya ke Roma bukanlah untuk rekreasi melainkan untuk bekerja dan menderita demi Yesus Kristus, saya menyadari bahwa saya harus mencari tempat yang paling rendah, termiskin dan tempat yang memiliki lebih banyak kesempatan untuk menderita. Untuk itu, saya membayar tiket untuk berjalan di dek dekat haluan, tempat yang paling miskin dan murah dalam kapal. Setelah saya menyendiri untuk berdoa Rosario dan devosi-devosi lainnya, saya mencari tempat untuk beristirahat sebentar dan saya tidak menemukan sesuatu yang lebih baik dari pada satu gulungan tali; saya duduk di atasnya dan meletakkan kepala pada sebuah meriam artileri yang terletak di salah satu sisi kapal (Auto 130).
Demikianlah saya melewati malam itu hingga fajar merekah, ketika terjadi hujan dan badai menjadi reda, dan saya telah lebih dahulu basah oleh air laut, dan kemudian saya basah diguyur air hujan yang manis. Seluruh barang bawaan saya terdiri dari satu kemeja, sepasang kaus kaki, sehelai sapu tangan, pisau cukur lipat dan satu sisir, Brevir dan Kitab Suci berukuran sangat kecil. Semuanya ini selalu saya bawa dibungkus dalam sebuah sapu tangan… (Auto 132).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Bagaimana Anda menghidupi kemiskinan injili Anda?
2. Apakah hidup Anda yang sederhana dan keras mengungkapkan kepercayaan Anda pada penyelenggaraan Allah?
3. Apa yang Anda bawa dalam "bungkusan" selama perjalanan misi Anda?

"Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri” "merendahkan diri-Nya" " mengambil rupa seorang hamba" ...

4. Apakah sikap eksistensial ini membentuk diri dan perbuatan Anda sebagai seorang misionaris? 

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Jadi, itulah Kristus, hasratnya untuk Kerajaan - proyek agung dari Bapa - 
belas kasih-Nya untuk kemanusiaan, pusat yang mengintegrasikan hidup kita” (Josep M. Abella Batlle, Para Saksi dan Pewarta Allah Kehidupan, 7).

Selasa, 25 Februari 2020

claret "25 February

25 FEBRUARI
A) CLARET
1847. La guerra dels Matiners  [Perang Matiners, dikenal juga dengan perang Carlista II] dan penganiayaan-penganiayaan yang secara eksplisit melawan Claret memaksanya untuk mengakhiri pewartaannya di Keuskupan Agung Tarragona.
1848. Di Sevilla Claret mengunjungi dan berkhotbah di Katedral dan melihat para penari Seises (mungkin mereka ini menjadi inspirasi Claret untuk kultus yang kemudian dibuat di El Escorial).
1854. Hari-hari ini Claret menulis surat kepada Kapten Jenderal Kuba seraya menyampaikan kekesalan terhadap kecilnya dukungan yang diterima dalam membereskan masalah perkawinan; ia mengancam sekali lagi dengan pergi dan membawa para misionarisnya.

*NB: Perang Matiners: perang yang berlangsung terutama di Cataluña antara September 1846 dan Mei 1849 yang salah satu faktornya adalah kegagalan upaya Carlos Luis de Borbón (Carlos VI) untuk menikahi Isabela II.
*Los Seises adalah sekelompok sepuluh anak yang melakukan tarian sakral di hadapan Sakramen Mahakudus di Katedral Sevilla pada Oktaf Pesta Tubuh dan Darah Kristus, Oktaf Pesta Maria Dikandung Tanpa Noda, dan Triduum Karnval.

B) KONGREGASI: MAJALAH AVE MARÍA
Seorang Katolik dari Brasil, Bapak Tiburtino Martín, seorang yang sangat berdevosi kepada Perawan Maria, mendirikan majalah Ave Maria di Sâo Paulo pada tahun 1898 dengan tujuan untuk mengkristenkan seluruh Brazil. Majalah ini merupakan sebuah majalah dua bulanan berisi empat halaman dan 300 eksemplar yang diedarkan. Mungkin majalah ini tidak akan bertahan lama jika pada tahun berikutnya tidak langsung ditangani oleh para Misionaris Claretian yang sudah tiba di São Paulo. Pertumbuhan majalah sangatlah spektakuler. Belum enam bulan berlalu sudah 3.000 eksemplar diedarkan. Pada tahun 1908 sudah menjadi majalah dengan pelanggan terbanyak di seluruh Brasil dengan 8.500 eksemplar hingga mencapai 50.000 setiap minggu. Majalah ini juga menjadi media informasi katolik yang besar, yang membuat prestise Kongregasi menyebar ke seluruh pelosok Republik Brasil. Kemampuan berkolaborasi secara efektif dengan hierarki gerejawi Brasil, secara teknis dan ekonomis membantu pers Katolik lainnya. Setelah lebih dari satu abad keberadaannya, majalah ini menjadi sebuah imperium editorial yang hebat, terutama berfokus pada penyebaran Alkitab.

C) TOKOH: BEATIFIKASI P. CLARET
Pada tanggal 25 Februari 1934 diperolehlah buah pertama dari kerja dan impian para Claretian saat menyaksikan Bapa Pendiri mereka yang dibeatifikasi. Begitu imam berkumpul di depan altar Basilika St. Petrus, P. Felipe Maroto sebagai Postulator, mempresentasikan brevis apostolik. Lagu Te Deum dinyanyikan dan selubung tersingkap di La Gloria de Bernini, para putra Claret dapat menyaksikan Bapa dan Pendiri mereka diangkat ke altar. Suara Paus Pius XI terdengar kuat: Kita mempunyai seorang Beato yang baru ... sosok yang benar-benar hebat ... Rasul yang tak kenal lelah ... dan juga organisator modern. Banyak dekrit, pidato, dan ucapan selamat yang diterima dari berbagai penjuru. Tetapi yang paling ekspresif tidak diragukan lagi adalah pidato Paus Pius XI dan kata-kata yang ditujukannya kepada umat dan untuk Kongregasi. Beberapa diantaranya adalah: Selamat untuk Spanyol ... untuk pahlawan kesucian ini, yang sangat mengenal baik negaranya Spanyol, yang untuknya ia mencurahkan seluruh hidupnya dalam semua situasi, bahkan sampai pada turbulensi-turbulensi dan bahaya-bahaya dari rencana-rencana sebuah revolusi.

*NB: Brevis Apostolik: satu jenis dokumen yang ditandatangani oleh Paus dan dicap dengan gambar cincin Paus, yang biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih rendah tingkatannya dari bula. 

D) POIN PENTING: KERAMAHAN DAN KEBAIKAN
Sore itu juga ketika Allah Tuhan kita dan Perawan Yang Tersuci membebaskan saya para perampok, karena hari itu hari Sabtu, saya memasuki kampung pertama di Perancis yang bernama Auseja. Saya diterima dengan sangat baik ... (Auto 126).
Setelah tiba di Marsella, seorang menemani saya sepanjang jalan, ia membawa saya ke sebuah rumah di mana saya menginap dengan sangat baik selama lima hari waktu saya harus berada di Marsella untuk menunggu kapal... (Auto 127).
Akhirnya, tibalah waktunya untuk berangkat, saat itu jam satu siang. Sesaat sebelumnya ia datang ke kamar saya, mengambil bungkusan saya dan dengan sangat ia ingin membawanya, dan demikian, kami berdua sendirian, kami menuju pelabuhan dan di depan kapal kami berpamitan; tetapi selama lima hari bersama saya, ia begitu sopan, sangat perhatian, begitu ramah dan begitu prihatin terhadap saya, sepertinya Tuhannya yang agung mengutusnya untuk mengurus saya dengan penuh perhatian; ia lebih mirip malaikat daripada manusia; sangat sederhana, sangat ceria dan sekaligus serius, begitu religius dan taat ... (Auto 128).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Sudahkah Anda memahami penyelenggaraan Allah atas hidup Anda dalam beberapa pengalaman keramahan dan kebaikan?
2. Bagaimana sikap Anda terhadap orang asing dan para imigran?
3. Ingatlah para imigran yang telah Anda tawarkan bantuan dan keramahan.
4. Film: “La Buena Mentira” [Kebohongan yang Baik]

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Panggilan misi kita dalam Gereja adalah sebuah rahmat, buah Roh Kudus yang dengan bebas melimpahkan karunianya yang beraneka ragam.” (Misi Claretian Hari Ini, 126).

Senin, 24 Februari 2020

claret "24 February

24 FEBRUARI
A) CLARET
1848. Dalam perjalanan ke Kepulauan Canarias,Claret mengunjungi Katedral-Masjid Córdoba untuk pertama kalinya
1851. Claret mulai memberi Latihan Rohani kepada para klerus di Santiago de Cuba; berlangsung hingga 1 Maret.
1852. Pada kunjungan pastoral pertamanya, ia tiba di Holguín, di mana ia disambut dengan acara yang meriah, antara lain dengan balon terbang, yang kegagalannya untuk terbang kemudian menginspirasinya bagaimana caranya agar dapat berfungsi dengan baik.

B) KONGREGASI: LANGKAH-LANGKAH AWAL DI BRASIL
Ketika Provinsi Castilla menangani Inspektorat di Amerika Selatan hanya Brazil saja yang menjadi bagian dari proyek persetujuan untuk sebuah pendirian baru, yakni pendirian di São Paulo, yang akan dibentuk pada tahun 1895. Yang memimpin pendirian di sana adalah P. Ramon Genover dan P. Eusebio Sacristán. Salah satu anggota komunitas ini adalah P. Francisco Ozamis, yang kemudian menjadi Uskup San José de Tocantins. Untuk sementara mereka menempati Gereja dan rumah di San Francisco, seraya memulai aktivitas pastoral dalam Bahasa Portugis. Atas usaha tak kenal lelah dari P. Ramón Genover, Provinsi tersebut segera mulai mencari cara untuk mengembangkan sayap kehadirannya di negara yang luas itu, sampai menemukan tempat yang cocok yakni di Campinas. Pada bulan September 1899 sebuah komunitas menetap secara definitf di sana, yang dipimpin oleh P. Eusebio Sacristán. Rumah dan gereja menjadi sasaran modifikasi besar-besaran pada saat meningkat pesatnya kegiatan kerasulan dan karya-karya karitatif di antara mereka yang sangat miskin.

C) TOKOH: NICOLÁS GARCÍA, CMF;  PEMIMPIN UMUM VI (1869-1950)
Hormicedo (Burgos, Spanyol). Ia menghabiskan waktunya untuk tinggal bersama ko-pendiri P. Xifré, P. Clotet, dan P. Serrat. Salah satu tempat perutusan pertamanya yang patut digarisbawahi adalah  periode singkat pendirian di Espoleto, Italia. Pada tahun 1912 P. Martín Alsina, mengangkatnya menjadi Superior Provinsial di Provinsi Bética. Ia terpilih sebagai Pemimpin Umum di Vic pada tanggal 11 Oktober 1922 dan terpilih kembali untuk posisi yang sama pada tanggal 4 Desember 1937. Ia meninggal di Roma sembilan bulan setelah meninggalkan jabatannya sebagai Pemimpin Umum. Selama dua periode pemerintahannya, dengan total 24 tahun, Kongregasi tumbuh hampir dalam ratusan pendirian. Diterimanya Vikariat Darien, Prelatur Tocantins, misi-misi di Cina; ditonjolkannya karakter pengajaran dalam Kongregasi, diuraikannya struktur hukum, teknik propaganda dan organisasinya, dan ia mengindoktrinasikan kepada para puteranya melalui berbagai surat edaran yang luar biasa yang penuh dengan doktrin. Pada masanya, lahirlah majalah-majalah luar biasa yakni Palaestra Latina [literer: Sekolah Bergulat Bahasa Latin] dan Vida Religiosa [Hidup Bakti].
*NB: Majalah Palaestra Latina: Majalah dalam Bahasa Latin yang didirikan pada tahun 1930. Saat ini, atas izin dari Kongregasi, sejumlah nomor edisi  sudah didigitalisasikan oleh La Asociación Culturaclásica.com dan dapat diakses di http://www.culturaclasica.com/palaestralatina

D) POIN PENTING: KESULITAN-KESULITAN AKAN MISI “KELUAR” 
Untuk dapat keluar dari paroki, saya harus menghadapi dan mengatasi banyak kesulitan yang besar, baik dari pemimpin gereja maupun dari penduduk setempat, namun berkat bantuan Allah akirnya saya keluar. Saya berangkat menuju Barcelona dengan maksud memperoleh visa ke luar negeri dan dengan kapal berlayar menuju Roma; tetapi di Barcelona mereka tidak memberikan saya visa dan saya harus kembali. Saya menuju ke Olost … Dari sana saya pergi ke Perafita Tria, di mana tinggal seorang Pastor dari Oratorio St. Felipus Neri bernama P. Matavera, orang yang berpengalaman banyak, berilmu dan berkebajikan, yang kepadanya saya membuat konsultasi mengenai perjalanan saya ... Pastor yang baik ini mendengarkan saya dengan penuh kesabaran serta kasih dan menyemangati saya agar saya berjalan terus. Saya menerima nasehatnya sebagai sabda dari Tuhan dan segera melanjutkan perjalanan. Dengan izin untuk berjalan di dalam Spanyol, saya menuju Castellar de Nuch… (Auto 121). 
Rute perjalanan saya adalah Castellar de Nuch, Tosas, Puerto, Font del Picasó, Auseja, Auleta,Prades, Perpigna, Narbonne, Montpeller, Nimes, Marseille, tempat saya menumpang dan berlayar dengan kapal uap Tancrède; Saya mendarat di Civitavecchia, dan akhirnya saya tiba di Roma (Auto 122).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret menemui berbagai kesulitan baik dalam meninggalkan paroki maupun selama perjalanan ke Roma.
1. Apa kesulitan-kesulitan utama yang Anda temui untuk "keluar" sebagai misionaris?
2. Pernahkah Anda terkadang merasa diadang, dihalangi, dianiaya ...?
3. Tinjaulah dan bersyukurlah untuk jejak-jejak langkah perjalanan, tempat-tempat perutusa di mana telah Anda diutus.

F) KATA-KATA INSPIRATIF
"Saya tidak merasa lelah ... Segalanya terasa manis bagi saya selama saya bisa memenangkan jiwa-jiwa bagi Yesus Kristus, untuk surga, dan melindungi mereka dari neraka ” (Auto 227).

Minggu, 23 Februari 2020

claret "23 February


23 FEBRUARI
A) CLARET
1853. Claret tiba di Baracoa (Kuba), setelah melewati perjalanan darat yang sulit selama dua hari. Sejak 60 tahun yang lalu tak seorang uskup pun mengunjungi kota ini. 
1856. Claret menulis surat kepada Paus seraya berkonsultasi dengannya mengenai apakah ia melanjutkan misi di Kuba atau kembali ke Península [Semenanjung].
1867. Ia berwawancara dengan Menteri Arrazola untuk mempercepat pendirian Biara para suster Maria París di Reus.

B) KONGREGASI: PEMBENTUKAN PARA INSPEKTUR/PENGUNJUNG
Untuk inspektorat di Guinea diutuslah dua orang Prefek Kerasulan yang baru yang menggantikan P. Ciriaco Ramírez: pertama, P. Pedro Vall-Llovera, yang meninggal satu setengah tahun kemudian karena penyakit gangren. Tak lama kemudian tiba P. Armengol Coll, misionaris hebat yang ditunjuk menjadi Vikaris Apostolik pertama dan Uskup pertama dalam Kongregasi sesudah Bapa Pendiri. Dalam Kapitel tahun 1895 dibentuklah Inspektorat yang baru di Amerika, yang bergantung pada Provinsi-Provinsi baru di Spanyol: untuk Meksiko pengunjungnya dari Cataluña; dan Chili pengunjungnya dari Castilla. Adapun Inspektorat untuk Amerika Selatan telah didirikan di Valparaíso dan Curicó (1880), dan di Linares (1895). Yang menjadi Pengunjung untuk Amerika Utara adalah P. Domingo Solá sampai terpilihnya P. Juan Melé. Didirikan di Guanajuato (1895), León (1895), Puebla (1896) dan Orizaba (1900), semuanya di Meksiko
NB: Gangren artinya jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah.

C) TOKOH: JUAN GIL, CMF; PREFEK APOSTOLIK DI CHOCÓ (1867-1912)
Navares de Enmedio (Segovia, Spanyol). Pada tanggal 28 April 1908 Takhta Suci membentuk Prefektur Apostolik Chocó, di Kolombia, dipercayakan kepada para Putra-Putra Hati Maria, dan mengangkat P. Juan Gil sebagai Prefek pertamanya. Panggilannya yang agung adalah menjadi seorang pengkhotbah. Pada April 1894 ia menerima perutusan ke komunitas Almendralejo tempat di mana pada tahun berikutnya ia harus menjadi Superior menggantikan P. Inocencio Heredero. Kepada P. Pater Gil diberikan tugas untuk mendirikan rumah-kolegio di Jerez. Pada tahun 1906 ia diangkat sebagai Superior di Plasencia. Sementara di sana, pada tahun 1908 ia diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama di Chocó. Pada kesempatan kunjungannya ke Bogotá, Uskup Agung Bernardo Herrera y Restrepo menawarkan kepada Kongregasi el Templo del Voto Nacional [Basilika Hati Kudus Yesus] . Pada tahun 1911 ia bertemu Santa Laura Montoya di Medellín yang dengannya ia  bekerja dalam Pendirian  Kongregasi Suster Hermanas de la Presentación [Missionary Sisters of Mary Immaculate and St Catherine of Siena]. Ia menderita dan bekerja sampai titik darah penghabisan, meninggal pada usia 45 tahun dan tiga setelah tahun tinggal di Kolombia.

D) POIN PENTING: PARA NABI DAN PARA PENJAGA 
Hal yang sama terjadi pada saya ketika membaca nabi Yehezkiel, khususnya bab 3 dengan kata-kata ini: “Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan satu firman dariKu, peringatkanlah mereka atas namaKu (ayat 18). Jika Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati!, dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya dari padamu (ayat 18). Tetapi jika engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kesalahan dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu” (19) (Auto 119).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda merasa diri Anda sebagai seorang penjaga dan nabi Tuhan ataukah sekadar seorang pejabat agama biasa?
2. Realitas-realitas apakah dari dunia dan dari saudara-saudaramu yang mengkhawatirkan dan menantang hidup misioner Anda?
3. Apa yang harus kita tunjukkan agar menjadi para nabi yang sejati?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
"setiap hal yang harus kita putuskan adalah apa yang harus dilakukan bersama waktu yang diberikan kepada kita" (Film El Senor de los anillos: la comunidad del anillo [Tuan semua cincin: komunitas cincin].

Sabtu, 22 Februari 2020

claret "22 February

22 FEBRUARI
A) CLARET
1855. Ia tiba di Guizá (Kuba) untuk memulai sebuah misi.
1863. Claret sedang memberikan Latihan Rohani kepada Para Suster Vedrunas [Carmelite Sisters of Charity] dari Kolegio Plaza San Francisco (Madrid).
1865. Dengan sabar ia menanggung keterlambatan gajinya, karena negara mengalami kebangkrutan kecil, sehingga Ratu sendiri menjual sebagian asetnya untuk memenuhi pembayaran pemerintah.

B) KONGREGASI: PEMBAGIAN MENJADI DUA PROVINSI: CATALUÑA DAN CASTILLA

Pada tahun 1895 diadakan Kapitel Umum VI di Cervera (3-16 September), kali ini merupakan Kapitel Umum yang luar biasa. Pada kapitel ini Institut dibagi dalam dua Provinsi: Cataluña dan Castilla. Tetapi, ketika ketiadaan undang-undang yang tepat tentang kekuasaan Pemerintah-Pemerintah Provinsi, intervensi yang eksesif dari Pemerintah Umum terus diberikan, terutama dari Pater Pemimpin Umum. Tidak ada pemilihan Pemerintah Umum yang baru. Provinsi Cataluña mencakup: Cataluña, Aragón, Valencia dan Murcia; Kepulauan Baleares dan Canarias; USA, Meksiko dan Negara-Negara Republik lain di Amerika Tengah. Provinsial pertama yang terpilih adalah P. Felix Alejandro Cepeda, orang Chili. Pendirian-pendirian pertama Provinsi ini adalah: Santa Cruz de Tenerife (1896), Sabadell dan Olesa de Montserrat (1899); semuanya di Spanyol. Yang termasuk dalam Provinsi Castilla: dua Castilla yang lama, Extremadura, Andalucía, León, Navarra, Galicia, Asturias, País Vasco, dan Negara-Negara Republik di Amerika Selatan. P. Isaac Burgos terpilih menjadi Provinsial pertama. Pendirian pertama dari Provinsi ini adalah di Aranda de Duero, Spanyol (1897).

C) TOKOH: LORENZO ARRAZOLA; MENTERI PEMERINTAH SPANYOL (1797-1857)
Checa (Guadalajara, Spanyol). Ia adalah salah satu politisi sangat terkenal di Spanyol pada abad XIX. Ia pernah belajar di Seminari León. Ia meninggalkan seminari untuk masuk tentara ketika berusa 26 tahun. Meraih gelar doktor Ilmu Hukum di Valladolid, menjadi anggota partai moderat, dan seorang penasihat kerajaan, Ketua Mahkamah Agung, anggota DPR dan senator. Tujuh kali menjadi Ministro de Gracia y Justicia (Literer: Menteri Rahmat dan Keadilan = MENKUMHAM). Ia juga adalah seorang pembicara dan penulis yang sangat menonjol. Ia menulis Enciclopedia de Derecho y Administración [Ensiklopedi Hukum dan Administrasi], serta karya sastra lainnya dalam bentuk prosa dan syair yakni sebuan catatan filsafat dan sebuah memori tentang gempa bumi. Sementara menjabat sebagai Menteri pada tahun 1849, ia mendesak agar P. Claret menerima Keuskupan Agung Santiago de Cuba. Mereka cukup mempertahankan korespondensi dan persahabatan sejati. Selama Claret tinggal di Madrid sebagai Bapa Pengakuan Ratu Isabela II, Arrazola sering mengunjungi rumahnya. Dia adalah anggota hierarki kelas atas dalam Academia de San Miguel (Akademi San Miguel). Ia meninggal di Madrid pada tanggal 23 Februari 1857.

D) POIN PENTING: DIUTUS UNTUK MEVARTAKAN INJIL KEPADA ORANG MISKIN
Tuhan menyadarkan saya bahwa saya tidak hanya harus berkotbah kepada para pendosa tetapi juga saya harus berkotbah dan berkatekese, dll., dll., kepada para petani dan orang-orang kampung yang sederhana. Dan karena itu, Ia berkata kepada saya: “Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, Tuhan, akan mendengarkan mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka”(17). Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah daratan”. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tananh kering” (18). Secara sangat istimewa Allah Tuhan kita membuat saya memahami kata-kata tersebut: “Roh Tuhan ada padaku dan Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan menyembuhkan orang yang remuk hatinya” (Yes. 61:1)(AutO 118).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda menyadari bahwa Anda telah diurapi oleh Roh untuk menjadi seorang misionaris?
2. Siapakah “orang miskin” yang kepadanya Roh mengirim Anda untuk mewartakan Injil?
3. Apa sajakah periferi-periferi geografis dan eksistensial yang menantikan pewartaan Injil di lingkungan tempat Anda berada saat ini?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Untuk menyukai semuanya, engkau tidak ingin mempunyai kesukaan pada apa pun.
Untuk memiliki semuanya, engkau tidak ingin memiliki sesuatu sama sekali.
Untuk menjadi segalanya, engkau tidak ingin menjadi sesuatu sama sekali.
Untuk mengetahui segalanya, engkau tidak ingin mengetahui sesuatu sama sekali”
(St. Yohanes dari Salib, Pendakian Gunung Karmel, I.13.11).

Jumat, 21 Februari 2020

claret "21 February

21 FEBRUARI
A) CLARET
1853. Claret bepergian, hari ini dan esok, dari Saltadero ke Baracoa (Kuba), dengan jalurnya yang terkenal melalui Las Cuchillas.
1857. Ia memulai kunjungan dan misi di Baracoa (Kuba), yang akan berlangsung hingga tanggal 5 Maret.
1864. Claret memulai sebuah misi di paroki San Andrés (Madrid).

B) KONGREGASI: KRONIK KONGREGASI
Dalam Arsip Umum Kongregasi, dan di antara surat-surat P. José Xifré, terdapt sebuah Kodeks yang amat berharga berjudul Crónica de la Congregación (Kronik Kongregasi) Putra-Putra Hati Tak Bernoda Maria.  Manuskrip ini, bersama Catatan-Catatan yang tidak diterbitkan dari P. Jaime Clotet, sudah cukup untuk membanggakan sebuah Institusi, karena sedikit saja atau tidak ada sama sekali Institusi yang memiliki kegembiraan oleh karena mempunyai kronik-kronik yang ditulis oleh para pendirinya dengan salinan data yang diregistrasi dalam kronik-kronik kita. Tidak ada kesaksian yang lebih berwewenang yang diberikan mengenai kebajikan-kebajikan Bapa Pendiri kita atau pun mengenai Penyelenggaraan Allah melampaui Kongregasi. P. Xifré mulai menulis Crónica histórica de la Congregación  [Kronik Sejarah Kongregasi] ini pada tanggal 13 Januari 1893, di atas kapal Inggris, Mendoza dalam pelayaran di perairan Pasifik dari Panama ke Guayaquil. Tidak diketahui kapan selesai penulisannya. Naskah itu diedit untuk pertama kalinya dalam Annales tahun 1915. Ada dua bagian: yang pertama tentang Bapa Pendiri dan asal mula Kongregasi, dan kedua mengenai perkembangannya sampai tahun 1885.


C) TOKOH: GIOVANNI BRUNELLI; Nuncio di Spanyol (1795-1861)

Roma (Italia). Delegatus Apostolik Tahta Suci di Spanyol sejak tahun 1847. Ia kemudian diangkat  menjadi  Nuncio Apostolik pada tahun 1948. Ratu Isabela II memberinya Salib Besar Carlos III. Ia berhasil mengatasi persoalan tahta-tahta lowong, dan bersama Bapak José Domingo Costa y Borrás ia menyiapkan Concordat antara Tahta Suci dan Spanyol pada tahun 1851. Ia menjadi Kardinal pada tahun 1853 dan Prefek Kongregasi Suci untuk urusan Studi. Ia meninggal di Osimo (Italia). Ia menjabat sebagai Nuncio ketika Claret diangkat menjadi Uskup Agung Kuba dan dia jugalah orang yang mendesak agar Claret menerima posisi itu dan untuk mengatasi situasi dimana Kongregasi yang baru lahir ditinggalkan. Dari tangannya Claret menerima Pallium Uskup Agung. Pada perjalanan bersama Ratu ke Andalusia pada tahun 1862, Nuncio ikut serta, ia dapat mengamati P. Claret dari dekat di tengah-tengah kemegahan, agitasi, perjamuan, resepsi. Ekspresi yang digunakan dalam frasa singkatnya adalah: Yang Mulia Tuan Uskup Agung Claret adalah seorang santo; tetapi seorang santo Catalán.

D) POIN PENTING: DAMPAK MISI

“Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukitpun akan kaubuat seperti sekam” (15). Dalam kata-kata ini Tuhan mengilhami saya tentang dampak yang ditimbulkan oleh kotbah dan misi yang Ia sendiri percayakan kepada saya. “Gunung-gunung” maksudnya adalah mereka yang arogan, rasionalis, dll., dll., dan “bukit-bukit” mewakili mereka yang penuh nafsu, bukit-bukit tempat semua orang berdosa akan lewat. Saya akan membantah dan meyakinkan mereka dan itulah sebabnya Tuhan mengatakan kepada saya: Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka dan badai akan menyerakkan mereka, dan Engkau akan bersorak-sorai dalam Tuhan dan akan bersukacita dalam Yang Kudus, Allah Israel (16) (Auto 117).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda merenungkan dengan sering bahwa Anda adalah alat Tuhan untuk menyampaikan pesan kehidupan bagi umat-Nya?
2. Pernahkah sesekali Anda merasakan dampak dari kehidupan misioner Anda?
3. Apa tantangan paling sulit yang Anda temui dalam misi Anda?
4. Kata-kata dan tanda-tanda apa yang menyertai khotbah Anda?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Kita menjadi ahli waris generasi yang lalu dan kita memperoleh manfaat dari karya orang sezaman kita, kita mempunyai kewajiban terhadap semua orang dan  kita tidak dapat mengabaikan kesejahteraan mereka yang akan datang untuk lebih meningkatkan kekerabatan bangsa manusia” (Paus Paulus VI, Populorum Progressio, 17).

Kamis, 20 Februari 2020

claret "20 February



20 FEBRUARI
A) CLARET
1847. Claret mendapat penolakan dari Miguel Ribas, pemimpin heresi terkenal dari Alforja (Tarragona). 
1848. Claret menghadiri misa tabisan Uskup Buenaventura Codina, Uskup Kepulauan Canarias, di Gereja Kolegio St. Isidorus, Madrid, yang setelah itu Claret berangkat bersama dia ke kepulauan Canarias. 
1857. Dimulai dengan Baracoa (Kuba), Claret melanjutkan kunjungan pastoral yang terhenti satu tahun yang lalu karena serangan itu. Secara mengejutkan pada hari yang sama perintah kerajaan agar Claret pergi ke Madrid ditandatangani, yang akan tiba sebulan kemudian.

B) KONGREGASI:  BULETIN  IRIS DE PAZ
Pada tahun 1889 lahir di Bilbao apa yang kemudian dinamai Iris de Paz atau  El Inmaculado Corazón de María, yang pada awalnya dinamai Boletín del Corazón de María [Buletin Hati Maria]. Buletin ini  adalah publikasi pertama memilik sendiri dan eksklusif dari Kongregasi. Perlahan menjadi badan tidak resmi (karena yang resminya adalah Annales) Kongregasi. Direktur pertamanya adalah P. Diego Gavín. Sangat dikagumi sejak awal, meskipun P. Xifré mempunyai kera-raguan. Dengan cepat pekerjaan meningkat melebihi kemampuan P. Gavín, maka ditunjuklah P. José Mata pada tahun 1891 sebagai direktur dan majalah dipindahkan ke Madrid. Pada 1892 mulai dinamai Iris de Paz. Pada tahun 1897 formatnya berkembang dan menjadi dua mingguan. Kemudian menjadi majalah religius yang paling diminati dan tersebar luas di Spanyol dengan sekitar seribu langganan baru pada awal tahun 1897. Dari majalah ini kemudian akan muncul buletin lain yang tidak kalah penting dalam sejarah Kongregasi: Ilustración del Clero  [Pencerahan Klerus]. Setelah beberapa perubahan, Iris de Paz akhirnya ditutup secara definitif dengan nomor edidi Desember tahun 2017.
NB: Iris de paz: Orang yang berhasil menenangkan perselisihan serius; peristiwa yang mempengaruhi berhentinya gangguan.



C) TOKOH: RAMÓN GENOVER, CMF; CONSULTOR UMUM (1853-1927)
Seriñá (Girona, Spanyol). Ia masuk novisiat Claretian di Thuir. Setelah menuaikan tugasnya dalam beberapa posisi yang menjadi tanggung jawabnya di Spanyol (Huesca, Segovia, Alagón, Gracia, Zafra, Madrid), P. Genover dipilih untuk mendirikan Kongregasi, pertama di Brasil (São Paulo, Campinas dan Pouso Alegre) dan kemudian di Argentina (Buenos Aires, Tucumán, Catamarca, dan Rosario0, seraya diangkat menjadi Visitor kedua negara tersebut dan Chili (Talca, Temuco, Coquimbo dan Antofagasta). Terhitung dalam  memonya bahwa ia telah tujuh kali melewati pegunungan Andes dengan menunggang kuda. Mustahil untuk menceritakan aktivitas yang sangat besar itu. Ia kembali ke Spanyol, terpilih pada tahun 1906 menjadi Konsultor Umum Provinsi Castilla. Dia memelopori kehadiran Kongregasi di Inggris, kemudian dengan energi misionarisnya ia menghadirkan Kongregasi di Portugal dan Fernando Póo, dan membuka kembali rute baru Kongregasi di Jerman, Austria dan Italia. Ia kembali lagi ke Brasil sebagai Wakil Provincial (Ribeirão Preto), sampai pada tahun 1922 ia pulang secara definitif ke Spanyol tempat ia mengakhiri kehidupan misionarisnya yang memeningkan pada tanggal hari ini di Novisiat Vic.

D) POIN PENTING: KEYAKINAN DALAM HADIRAT TUHAN

“Jangan takut karena Aku menyertaimu; janganlah khawatir karena Aku adalah Allahmu: Aku telah menguatkan dan menolong engkau, dan Aku telah menopangmu dengan tangan kanan keadilan-Ku” (ibid, 10). (di sini saya mengerti bahwa Tuhanlah yang telah meluputkan saya dari bahaya-bahaya yang sudah saya sebutkan pada bagian pertama, dan cara-cara yang dipakainya) (Auto 115).
Saya telah mengetahui muduh-musuh besar yang akan saya hadapi, dan penganiayaan-penganiayaan yang mengerikan dan menakutkan yang akan timbul untuk melawan saya; tetapi Tuhan berkata kepada saya: “Semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan olah-olah tidak ada dan binasa” (11). Sebab Aku ini Tuhan Allahmu, yang menggenggam tanganmu dan berkata kepadamu: ‘Jangan takut, Akulah yang telah menolong engkau’ (13) (Auto 116).

E) REFLEKSI PRIBADI
Baca dan renungkanlah teks-teks Kitab Suci yang membangkitkan panggilan missioner Claret.
1. Apakah Anda merasakan keyakinan yang tumbuh oleh karena mengetahui bahwa Allah telah memanggil serta hadir dalam hidup Anda?
2. Apa sajakah "musuh-musuh" Anda agar Tuhan membantu mengatasinya?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Kerendahan hati Santo Antonius Maria Claret merupakan sebuah kerendahan hati bercorak apostolik. Dibangun dalam sebuah ketegangan antara kehendak untuk tidak diperhatikan dan hasrat yang hidup untuk memuliakan Allah” (Juan M. Lozano, Seorang mistikus aksi).

Rabu, 19 Februari 2020

claret "19 February

19 FEBRUARI
A) CLARET
1858. Claret mempunyai wawancara serius dengan Ratu, yang kepadanya ia ajukan, dalam bentuk ultimatum, pengunduran dirinya sebagai Bapa Pengakuan jika Ratu tidak memecat si kesayangan, Ruiz de Arana.
1860. Ia mulai berkhotbah dalam sebuah triduum di Gereja Montserrat tentang cara memperbaiki kekilafan pada kesempatan karnaval.
1862. Claret memulai Latihan Rohani untuk para ibu di Gereja Montserrat (Madrid). Sementara itu, ia juga sibuk menulis autobiografinya.

B) KONGREGASI: PENDIRIAN DI SPOLETO (ITALIA)

Pada tangga 19 Oktober 1896 P. Jerónimo Batlló, ditemani oleh Br. Ramon Otal dan P. Nicolás N., misionaris Preciosísima Sangre o Bufalino  (Darah Termulia atau Bufalino),  pertama kali ia mengunjungi biara dan Gereja San Felice, Uskup dan martir yang terletak di Paroki Giano, Keuskupan Agung dan Provinsi Spoleto (Perugia), dan kenisah Bunda Kita Maria del Fosco, 4,5 km jauhnya dari San Felice. Kedua kenisah ini adalah  milik  para Pater Bufalinos. P. Xifré sudah pergi melihatnya sendiri ditemani oleh P. Batlló, meskipun ia tidak dapat mengunjungi Kenisah Bunda Kita Maria del Fosco karena sakitnya yang tidak mengizinkannya. Pada tanggal 17 Maret, Kongregasi untuk Orden Religius menyetujui perjanjian penugasan dan pada tanggal 6  April 1897 dengan kereta jam enam pagi P. Antonio Naval, Br. Angel Salas dan Br. Julián Escudero berangkat menuju Spoleto, tiba di Kenisah Bunda Maria del Fosco pada tanggal 8 sore. Karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi pendirian tersebut ditinggalkan setahun kemudian.

C) TOKOH: GREGORIO MARTÍNEZ DE ANTOÑANA, CMF; Misionaris dan Ahli Liturgi (1885-1971)

Santa Cruz de Kanpezu (Alava, Spanyol). Ahli liturgi dan penulis. Bagian pertama hidupnya dedikasikan sebagai profesor teologi dan kolaborator Majalah Ilustración del Clero [Pencerahan Klerus] (1911-1918). Dari tahun 1934 hingga 1939 ia tinggal di Roma di mana ia menyempurnakan studi Hukumnya di Universitas Gregorian dan bergabung dengan Gerakan Liturgi Romawi. Dari tahun 1939 hingga tahun kematiannya (1971), P. Antoñana mendedikasikan diri sepenuhnya pada studi liturgi dan penyebaran pastoralnya dari komunitas Buen Suceso, No. 22 Madrid. Ignacio Oñatibia, seorang ahli liturgi terkemuka dari Guipúzcoa, memberi kesaksian tentang dia: “Kita harus menemukan diri kita di hadapan teladan sebuah keterpanggilan hidup pada studi seperti yang dihidupi oleh Pater Antoñana.” Pada usia 85 tahun ia purna tugas ke komunitas Alava di Agurain tempat ia meninggal pada tanggal 13 Februari. Karyanya yang paling terkenal adalah Manual de Liturgia Sagrada [Buku Liturgi Suci] (1921), dengan sepuluh edisi, dan misale-misale Antoñana, yang juga terdiri dari berbagai edisi.

D) POIN PENTING: PENEMUAN PANGGILAN YANG PENUH
Semenjak berlalunya keinginan saya menjadi Rahib Kartusian, yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya untuk mencabut saya dari cinta akan dunia, saya berpikir,  tidak hanya untuk menyucikan jiwa saya, melainkan juga terus menerus memikirkan apa yang akan saya lakukan dan bagaimana saya harus melakukannya untuk menyelamatkan jiwa sesama saya. Untuk itu, saya memohon kepada Yesus dan Maria dan terus menerus mempersermbahkan diri saya untuk tujuan yang sama ini. Kehidupan orang-orang kudus yang senantiasa kami baca setiap hari di meja makan, bacaan-bacaan rohani, yang secara khusus saya lakukan, semuanya membantu saya dalam hal ini; tetapi yang paling menggairahkan dan menyemangati saya adalah membaca Kitab Suci, yang selalu sangat menarik perhatian saya (Auto 113).
Ada perikop-perikop yang sangat mengesankan saya, sehingga saya merasa seolah-olah saya mendengar suara yang mengatakan kepada saya hal yang sama yang saya baca. Ada banyak sekali bagian yang seperti itu, tetapi terkusus adalah bagian berikut ini: “Aku telah mengambil engkau dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya” (Yes 41:9) (Dengan kata-kata ini saya memahami bahwa Tuhan telah memanggil saya tanpa jasa apapun dari pihak orang-orang sekampung halaman, orang tua atau saya sendiri), dan Aku ia berkata kepadamu: “Engkaulah hambaKu, Aku telah memilih engkau dan aku tidak membuang engkau” (Auto 114).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret, setelah melewati sebuah pencarian panjang, akhirnya menemukan, dalam terang Sabda Allah, identitas panggilan misionrnya.
1. Sarana-sarana apa sajakah yang telah membantu Anda menemukan panggilan misioner Anda?
2. Teks-teks Kitab Suci apa saja yang paling penting bagi Anda?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Karena itu, harus diketahui, dibaca ulang dan diungkapkan kembali dalam setiap momen historis dan dalam konteks budaya yang berbeda, sehingga dapat senantiasa menjadi signifikan dan menjadi pembawa kehidupan bagi mereka yang telah diberkatinya dan bagi mereka yang harus menerima buah dari tindakan misioner yang muncul. ” (Josep M. Abella Batlle, Para Saksi dan Pewarta Allah Kehidupan, 3).

Selasa, 18 Februari 2020

claret "18 February



18 FEBRUARI
A) CLARET
1851. Claret mengambil alih kepemimpinan di keuskupan. Masuk ke dalam Katedral dengan khidmat. Ia menunjuk P. Juan N. Lobo sebagai Vikaris Jenderal.
1860. Ia merekomendasikan kepada Paus Konstitusi-Konstitusi para suster Adoratrices (Handmaids of the Blessed Sacrament and of Charity).
1867. Ia mulai mengirimkan kepada semua uskup Spanyol katekismus yang telah diperkenalkan kepada Paus pada bulan November 1865 dan bahwa ia ingin mengimplantasikan/menanamkannya sebagai katekismus yang unik (satu-satunya).

B) KONGREGASI: Pendirian-Pendirian Baru Sampai Tahhun 1895
Selama tahun-tahun ini direalisasikannya pendirian-pendirian di Almendralejo (1889), berkat pengaruh P. Inocencio Heredero dan Ibu Kepala Suku (Bangsawan) di Oliva.  Pendirian di Don Benito (1893), atas jasa Bapak José Antonio Carrasco y Martín, dan mereka segera mulai berpikir tentang pelayanan pengajaran; pendirian di Ciudad Rodrigo (1894), atas permintaan Uskup Mazarrasa; pendirian di Calatayud (1894), di mana mereka telah mengenal para pengkhotbah yang hebat P. Gavin dan P.Heredero; pendirian di Medina de Rioseco (1894), terjadi berkat jasa Uskup Palencia Bapak Enrique Almaraz, yang sebelumnya menjabat sebagai Dekan katedral Madrid, di mana ia telah mengenal para misionaris. Pendirian di Valladolid (1894), terlaksana atas karya Uskup Cascajares, sahabat karib tanpa syarat dari para misionaris di Calahorra dan Santo Domingo; pendiriran di Écija (1895), lahir dengan kesulitan ekonomi tertentu; di Ciudad Real (1895), yang jiwa dan penyokongnya adalah P. Inocencio Heredero, selama tahun-tahun itu ia mengurus secara bersamaan semua pendirian baru di Almendralejo, Don Benito, Ciudad Real dan Zafra, tempat ia pernah menjadi Superiornya. Kematiannya, satu bulan sebelum penandatanganan perjanjian sehingga pendirian di Manzanares terbatalkan.

C) TOKOH: Francisco de Sales Crespo y Bautista; Uskup Mondoñedo (1812-1877)
Toledo (Spanyol). Ia adalah profesor Hukum Kanonik dan Teologi Moral di Seminari Toledo. Pada tahun 1861 ia ditunjuk menjadi Uskup Tituler di Archis dan Uskup Auksiliar Toledo. Uskup Agung Claret hadir dalam upacara tahbisan uskupnya di Gereja Las Salesas, Madrid. Ia sangat memperhatikan sakramen krisma dan tahbisan-tahbisan suci, mengunjungi paroki-paroki dan mengajar umat. Ia turut berpartisipasi dalam Konsili Vatikan I. Kemudian ia ditunjuk menjadi Uskup Mondoñedo, di mana ia meninggal pada 18 Februari 1877. Bersama Claret dan Bapak Tomás Iglesias Bárcones, ia adalah salah satu dari tiga uskup yang tinggal di Madrid pada masa itu. Selama periode Konsili Vatikan I, ia masuk dalam Dewan atau komisi censusra permanen bersama Mgr. Manuel Obeso, jaksa (auditor) di Tribunal Rota Romana. Keduanya menimbang, dengan mengacu pada Katekismus Doktrin Kristen dari P. Claret, bahwa tidak ditemukan sesuatu yang bertentangan dengan dogma Katolik dan moral yang sehat dan mengonsepkannya sebagai katekismus yang layak direkomendasikan oleh karena kualitasnya yang bagus.

D) POIN PENTING: Rencana Hidup
Rencana hidup yang selalu saya ikuti adalah sebagai berikut. Setiap tahun saya melakukan latihan rohani selama sepuluh hari, yang praktiknya selalu saya lakukan sejak saya mulai di Seminari. Setiap delapan hari saya menerima sakramen pengakuan. Saya berpuasa pada hari Jumat dan Sabtu, dan tiga hari dalam seminggu saya bermati raga ... dan tiga hari lainnya... saya memakai cilice (Auto 107).
Setiap hari sebelum meninggalkan rumah saya membuat doa mental (meditasi) ... Selain itu ... kami juga berdoa Rosario (Auto 108). Saya berkhotbah setiap hari Minggu dan hari-hari pesta... (Auto 109).
Setiap hari saya selalu merayakan Misa pagi-pagi, dan setelahnya saya duduk di ruang pengakuan dosa dan saya tidak bangun selama ada orang yang ingin mengaku. Setiap hari pada waktu sore saya berjalan keliling di jalan-jalan utama kota, dan terutama melewati jalan-jalan di mana ada orang sakit, mereka yang saya kunjungi setiap hari, sejak Viatikum (memberi komuni untuk orang sakit) sampai mereka meninggal, atau mereka sembuh (Auto 110).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda memiliki "proyek pribadi" yang mengorientasi hidup dan misi harian Anda?
2. Elemen-elemen apa saja dari proyek ini yang perlu Anda usahakan agar hidup dengan kesetiaan dan keberhasilan apostolik yang lebih?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Gereja harus menghidupi misi universalnya sebagai sebuah proyek: dengan ketegangan yang memberi karakter kepada saat keselamatan sekarang ini, sambil menantikan kedatangan Tuhan.” (Misi Claretian Hari Ini, 110)

Senin, 17 Februari 2020

claret "17 February

17 FEBRUARI
A) CLARET
1839. Claret, Pastor ekonom Sallent, sudah mulai bekerja dalam tim. Ia menuntut kepada dewan keuangan keuskupan soal utang gajinya yang harus dibayarkan kepadanya. 
1852. Pada tahun dimana Claret sudah menjadi Uskup Agung, ia telah mengadministrasikan sekitar 2.000 sakramen krisma.
1862. Hari-hari ini ia membiayai edisi ekstrak (inti) dari Konstitusi-Konstitusi untuk Suster M. Paris dan para susternya, sambil terus menunggu persetujuan dari Roma.

B) KONGREGASI: Kapitel Umum V (1888) 
Pada tahun 1888 diselenggarakan di Madrid, dari tanggal 8 sampai 17 Juni, Kapitel Umum V. Dalam Kapitel ini terpilih kembali P. Xifré sebagai Pemimpin Umum. Ditinjau kembali kerasulan dalam Kongregasi dan diadopsi secara menyeluruh dan secara resmi, sudah tanpa keraguan-keraguan lagi, bahwa pelayanan pengajaran dipahami sebagai kelas dua (tambahan). Meskipun pelayanan pengajaran tampaknya tidak dibatasi, dengan segera mulai dipraktikkan, berkat klarifikasi-klarifikasi Peraturan yang diberikan oleh Bapa Pendiri sendiri dan oleh saran-saran apostoliknya. Dalam suratnya kepada P. Xifré tertanggal 10 Juli 1869, ia menulis: Anda, sebagai Pemimpin Umum, jika keadaan mengizinkan dan Anda mempertimbangkan bahwa hal tersebut tepat, Anda dapat memilih satu atau dua orang yang memiliki kemampuan baik dalam berbagai bidang ilmu untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak, melakukan apa yang dipraktikkan oleh para Bruder Doctrina Cristiana (Bruder Doktrin Kristen), yang tersebar begitu banyak di Perancis, Italia ..., dimana mereka melakukannya dengan sangat baik. Saya yakin bahwa sekarang ini merekalah orang-orang yang melakukan yang terbaik bagi Gereja dan yang masa depan akan memperoleh lebih lagi dari apa yang diharapkan. 

C) TOKOH: Paula Delpuig; Suster Carmelita de la Caridad (1811-1889)
Malgrat de Mar (Girona, Spanyol). Ia berjumpa dengan Santa Joaquina Vedruna di Rambla de las Flores Barcelona, ia masuk biara Carmelitas de la Caridad pada tahun 1830. Ia mengikrarkan kaul-kaul religiusnya di hadapan P. Claret, di Vic pada tahun 1844. Ia diangkat menjadi Pemimpin Umum. Ia berhubungan dengan P. Claret, yang sangat dihormatinya, terutama pada masa sebelum Konsili Vatikan I dan selama konsili berlangsung, saat sang Santo mengurus persetujuan Konstitusi-Konstitusi mereka di Roma. Dalam surat edaran yang ditulis Suster Paula kepada anggota Kongregasinya setelah Konstitusi- Konstitusi mereka disetujui pada tahun 1880, tanpa mencantumkan nama sang Santo, ia menyatakan bahwa telah dibuat beberapa modifikasi, bukan mengenai hal-hal substansial, oleh seorang misionaris yang bersemangat dan Uskup yang sangat diteladani, yang atas dasar (alasan) yang baik kami berharap suatu hari nanti ia akan dihormati di altar-altar dan di Katalog orang kudus. Suster Paula meninggal dengan reputasi kekudusan di Vic pada tanggal 23 Februari 1889.

D) POIN PENTING: Pelayanan Parokial.
Saya menetap di Paroki Santa María di Sallent, selain belajar setiap hari, saya juga sibuk dalam hal-hal pelayanan. Bersama Pastor Paroki kami membagi tugas berkhotbah, bergantian antara kami berdua pada setiap hari Minggu Advent, Prapaskah, Pesta Tubuh dan Darah Kristus dan pada pesta-pesta besar lainnya, di mana kami berkhotbah dari mimbar pada Misa meriah yang dinyanyikan; pada hari-hari lainnya kami berkotbah pada sore hari setelah selesai mengajar Katekismus. Setelah dua tahun sebagai Pastor pembantu (rekan), Superior mengangkat saya menjadi pastor ekonom, karena pastor yang sebelumnya telah meniggalkan paroki oleh alasan-alasan politik, dan tinggal saya sendirian dalam pelayanan (Auto 106).

E) REFLEKSI PRIBADI
Pada zaman Claret, penunjukan vikaris dan pastor paroki dilarang, itulah sebabnya mereka masing-masing disebut "pastor pembantu/rekan" dan "pastor ekonom".
1. Bagaimana Anda mengingat penempatan-penempatan awal Anda?
2. Jejak apa yang ditinggalkan dari tempat-tempat tugas tersebut dalam kehidupan misioner Anda?
3. Apakah Anda membagikan misi yang diterima?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
"Sejak awal saya menyukai gaya Yesus Kristus dalam kotbahnya. Betapa indahnya perbandingan-perbandingan! Alangkah indahnya perumpamaan-perumpamaan! Saya berniat meneladani Dia dengan perbandingan-perbandingan, kiasan-kiasan dan gaya yang sederhana" (Auto 222).

Minggu, 16 Februari 2020

claret "16 February



16 FEBRUARI
A) CLARET

1851. Mereka tiba di Santiago de Cuba setelah menempuh pelayaran selama satu setengah bulan. 
1862. Pada hari Minggu ini ia berkhotbah di Villaverde, sebuah kampung yang dekat dengan Madrid.
1866. Diterima oleh P. Claret Konstitusi-Konstitusi para misionaris yang telah disetujui ad quinquennium (selama lima tahun). Dia menyerahkan Konstitusi-Konstitusi tersebut kepada P. José Xifré.

B) KONGREGASI: CORDIS MARIAE FILIUS (CMF)
Praktik lama menawarkan berbagai akronim pada akhir tanda tangan para Misionaris Claretian: Pbro. (Presbyter= imam), Mro. (Misionaris), P. del C. de Mª (Pater dari Hati Maria), dari I. C. de Mª ... Inilah yang dilakukan oleh misionaris dari Segovia: Berenguer, Casanovas, dan Fabregas. Akronim CMF aktual mulai digunakan sekitar tahun 1878, dan diteruskan sampai pada tahun 1887 dimana P. Xifré dalam Boletín Religioso menawarkan sebuah ketentuan yang mengatakan: Sematkanlah bersama nama belakang inisial C.M.F. (Cordis Mariae Filius) karena ini adalah ciri khas sejati yang dengannya kita menghargai individu-individu dalam Kongregasi. Belakangan ini diperkenalkan kebiasaan yakni para postulan menambah pada nama belakang dengan akronim: CMP (Cordis Mariae Postulan) dan para novis CMFolus (Cordis Mariae Filiolus).

C) TOKOH: Joan Sidera, CMF; Cendikiawan tentang Claret (1918-2018)
La Cellera de Ter (Girona, Spanyol). Ia masuk dalam Kongregasi hanya dengan umur sembilan tahun. Ia adalah teman kuliah dari mereka yang sebagian besar telah menjadi martir dalam perang sipil Spanyol dan kemudian dibeatifikasi. Ia mengambil bagian dalam perang seperti kebanyakan anak muda seusianya, meskipun dalam pelayanan pertolongan. Dedikasi pastoralnya, secara fundamental bersifat mendidik. Dia adalah lulusan Ilmu Kimia. Pendiri dan direktur kolegio junior di Cervera. Pada tahun 1979 hidupnya berubah ketika dia ditugaskan di komunitas Vic. Di sana, berkat minatnya pada tema-tema sejarah, ia mengembangkan hingga hampir kematiannya sebuah karya yang intens dalam penelitian tentang Bapa Pendiri dan Kongregasi, terutama sebagai penanggung jawab bagi 30 tahun Paxian Arxiu. Mustahil untuk memuat sejumlah investigasi dan publikasi pribadi dan kongresionalnya di sini. Pada bulan Juni 2017, pada kesempatan ulang tahun ke-75 tahbisannya, dipublikasikan sebuah volum-penghargaan yang sangat menarik tentang keluarga Claret yang berjudul Enamoraos de Cristo ... y de Claret (Jatuh Cintalah Kalian pada Kristus… dan Claret). Ia meninggal pada tanggal 4 Februari, beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-100.

D) POIN PENTING: Pastoral y Formasi
Saya merayakan Misa perdana di kampung halaman saya ... Pada tanggal 2 Agustus, pesta Porciúncula, merupakan hari dimana saya mulai mendengarkan pengakuan, dan saya berada di bilik pengakuan selama enam jam berturut-turut, dari pukul lima sampai pukul sebelas pagi. Khotbah pertama saya bawakan pada bulan september tahun itu pada pesta utama kampung halaman saya, di mana saya membuat kotbah pujian kepada Santo Pelindung Penduduk kampung, dan pada hari berikutnya saya membuat kotbah lain mengenai arwah- arwah orang beriman dari kampung itu ...(Auto 103).
Setelah menyelesaikan tugas-tugas ini di kampung halaman, saya kembali ke Vich untuk melanjutkan studi dan menyelesaikan semuanya, tetapi, karena alasan perang sipil para frater tidak dapat berkumpul di Seminari dan terpaksa belajar  dalam prtemuan-pertemuan pribadi, dan juga karena Bapak Gubernur Gerejani dan Vikaris Kapitular tidak mempunyai tenaga untuk dikirim sebagai Romo Pembantu di pemukiman saya, ia ingin agar saya pergi ke sana dan belajar dalam pertemuan, seperti yang akan saya lakukan di Vich, pada tahun-tahun yang kurang dalam studi, saya melakukan demikian karena ketaatan sampai menyelesaikan studi saya, sebagaimana terbukti dalam sertifikat yang diberikan oleh Seminari Vich ... (Auto 104).

E) REFLEKSI PRIBADI
Empat tahun pertama imamat Claret diwarnai dengan pastoral dan studi; yang terakhir ini dilakukan di tengah-tengah kesulitan yang keras.
1. Apakah Anda mengalami kesulitan-kesulitan dalam menjalani formasi lanjutan yang Anda perlukan?
2. Apakah Anda berkomitmen untuk mengatasinya dan karenanya Anda memperoleh formasi yang penting yang sesuai dengan zaman kita?
3. Pada posisi manakah pembaruan permanen untuk merespons tantangan misi dengan lebih baik dalam formasi misioner Anda?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Yesus juga dapat mematahkan kategori-kategori membosankan yang di dalamnya seolah-olah lebih banyak mengunci-Nya dan Dia senantiasa membuat kita takjub dengan daya cipta ilahi-Nya.” (Fransiskus, Evangelii gaudium, 11).

Sabtu, 15 Februari 2020

Revolution and challenge AMC Kupang #Valentine's Day 2020

"revolution and challenge"
AMC Kupang 
Valentine day 2020

Insan-Insan Penjaga Sumbu
Dalam baris dan hitungan cinta, kami mungkin insan yang paling tak beruntung dalam merayakan hari persabatan ini. Kami terlalu malang yang absen dalam glamour, gebyar lagi gegap gempita Valentine Day malam ini. Betapa tidak, faktanya; kami hadir dan berteduh dibawah gubuh beratap miring dan nyaris tak terlihat karena disembunyikan malam. Parahnya lagi, disini kami hanya temukan wajah kusam yang kecewa oleh kesepian. Kami hanya berpijak kaki pada lantai kasar seirama nada rasa yang tak karuan. Kami hanya mendengar nyanyian senduh yang selalu memaksa kami tuk berbalik pada kesakitan kemarin. Luka kami pun semakin menganga, parah bahkan deruhnya mewarnai keharusan bahagia hari ini. Kami hanya berkaroke, bertik-tok, sekedar mengelabui situasi kesenduhan yang berdiam di penghujung nubari. Ini dingin dan semakin keram. Kami bers-selfie untuk menyembunyikan kekakuan wajah-wajah kering ini. Kami hanya bernyanyi tetapi bukan penyanyi otentik yang menunjukkan kebolehannya. Bodohnya lagi suara kami harus didengar begitu nyaring oleh penjaga malam. Kami harus makan dari piring plastik kehampaan dan mimun dari gelas kekecewaan yang tak berbentuk. Bodohnya suara kami harus mengusik kenyaman hati dan telinga pertiwi sehingga orang menyebut kami orang yang haus dengan bahagia. Bodohnya karena ekspresi kekeraman ini harus diungkapkan. Kepalsuan ini harus digemakan. Mengapa? Namun itulah cerita tentang kebersamaan yang terlihat pupus dalam polesan ketakpastian. Mungkin terlihat dan terdengar demikian.
Mungkin kami adalah orang-orang “gila” seperti kata Freidrich Nietzche yang menyalakan pelita di siang hari. Sumbu kami begitu kecil tak berarti dengan terang bahagia di malam ini. Tetapi kami harus menjaga sumbu ini tuk tetap bernyala. Bahkan harus tetap bernyala dalam gelap maupun terang. Sebab 1 atau 2 tangan tak pernah cukup jemarinya untuk menutupi pelita ketika badai menerpa. Kami juga harus menjaga air tetap berpadu minyak ini. Tetap bersama dalam kesatuan namun tak sama. Kami tetap berbeda dalam kebersamaan. Perbedaanlah yang akan terus membiarkan “sumbu terapung” ini tak redup oleh kedinginan malam. Dengan perbedaan, kami menghisai cerita yang tak pernah mendua. Cerita, Aku “ALL”, tak pernah kehilangan lagi kekurangan dalam dalam kebersamaam. Aku “Ferdy” melihat kenyataan secara berbeda tak sama seperti kebanyakan orang. Aku “Florida” tak ada yang lebih tapi berjuang tuk membagi satu titik kekurangan dengan ketulusan iklas. Aku “Wita”, ternyata kekosongan bukan akhir tetapi jalan untuk menemukan terang. Aku “Grace”, tentang angka 2020, ibarat kegenapan “2” dan lingkaran “O” yang mengajarkan bahwa kesabaran tak punya akhir. Aku “Yoris” mungkin ini kegilaan, memaksakan sumbu harus menyala di kesiangan tetapi ini bukan soal terang yang mengkerdilkan nyala sumbu ini tetapi “protes” tentang gemahan rasa yang tak bertepi lagi tak bersandar pada palungan yang tepat. Aku “Fr. Hergi”, seperti kelemahan harus membuka cerita kegelisahan, tetapi kesediaan tuk merendah seperti seorang penderita/penyakitan yang sujud pasrah dibawah kaki Sang Tabib. Aku “Jo” aku tidak harus selalu ada yang tukmu, kelurgaku, pacarku, orang tercintaku sebab  jiwak untuk semua. 

Cerita,...
Sebenarnya, “Kami hanya penjaga sumbu”. Bukan suatu kesalahan untuk merawat nadi kebersamaan ini erat terpadu untuk terus menyala. “Kami hanya penjaga sumbu” walau kelihatannya terapung dipermukaan karena mustahil pelita diletakan dibawah tempat tidur padalah terangnya harus bercahaya diseluruh ruangan. “Kami hanya penjaga sumbuh” yang harus berharap akan kepastian hari esok. “Kami hanya penjaga sumbu” yang senantiasa bersuara dalam diam tanpa kata. “Kami hanya penjaga sumbu” yang mengikat persahabatan dengan binar dan bercak cahaya. Itu mungkin fatamorgana namun kami bercahaya. “Kami hanya penjaga sumbu” yang tak pernah takluk dalam terpaan angin dan gelora gelombang. “Kami hanya penejaga sumbu” yang takkan redup dibawah hawa sejuk kepalsuan. “Kami hanya penjaga sumbu” yang bukan hanya mengumbar janji atau terpaku dalam keisengan cerita tapi komitmen konkret. Sumbu kebersamaan. sumbu persahabatan. sumbu kasih. Sebab perkara sumbu bukan soal perkara “satu benang” tetapi ikatan terpadu rukun dan erat dari “sekian benang” untuk melahirkan satu nyala terang bagi diri dan yang lain. Sumbu itu adalah kami. Walau dalam perjalanan yang terlihat keruh oleh serpihan bara yang terendam mati menghitam dalam cerita hidup namun takkan membelokan gerak batin menuju cita-cita. Dengan kelam itu mendidik kami itu untuk merasa bahwa hitam bukan noda tetapi batu loncatan yang memurnikan perjuangan, harapan lagi cita-cita. 
Cerita..,
Valentine Day adalah perkara persahabatan. Suatu perayaan kebersamaan. Thomas Aquinas berujar, persahabatan adalah hal yang paling berharga yang melebihi apapun di dunia ini. Beginilah kata-kata kami tentang Valentine Day: “aku merindukan kalian”; “kasih dalam lingkaran”;
 keluarga sumber kekuatan”; 
jangan seperti kucing”; 
i need you”;
 terang dalam gelap”;
 Maaf-terimah kasih”; 
Senyum-Terima kasih ;
seperti teka-teki”; 
apa kabar Kamu”; 
(AMC challenge, 14 Ferbruari 2020).

claret "15 February


15 FEBRUARI
A) CLARET
1850. P. Claret begitu kewalahan dengan berbagai pekerjaan, sehingga pada hari ini ia memiliki godaan-godaan yang mematikan... oleh badai yang saya hadapi.
1853. Pada kunjungan pastoral pertamanya, dari Tiguabos ia tiba di Saltadero (sekarang Guantanamo); di kedua tempat itu ia menemukan bahwa minyak-minyak tersebut berasal dari sebelum tahun 1837.
1856. Ia dapat membuat tanda tangan, dengan lengan masih dibalut setelah mengalami serangan.

B) KONGREGASI: Annales Kongregasi (Sejarah/Basis Data Kongregasi)
Pada awalnya dimulai dengan menerbitkan kronik-kronik misi dan pelayanan lainnya di majalah La Lectura Católica  (Bacaan Katolik), diterbitkan di Madrid dan ditangani oleh Bapak José Salamero, sahabat karib dan dermawan dari para misionaris. Semua komunitas berlangganan. P. José Mata berkolaborasi didalamnya. Tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan Kongregasi. Pada tanggal 20 November 1885 Pemimpin Umum menerbitkan edisi pertama Boletín Religioso de la Congregación,  yang kemudian, pada Januari 1889, dinamai Anales de la Congregación  (Annales/Sejarah Kongregasi), judul yang bertahan hingga Kapitel Umum tahun 1934 yang memasukkan dokumen-dokumen resmi dalam bahasa Latin sehingga kemudian dinamai Annales Congregationis. Tujuannya adalah untuk memberi informasi tentang semua yang terjadi dalam Kongregasi, tetapi juga mengisi kekosongan yang ditimbulkan dari larangan terhadap kebiasaan membaca koran dan surat kabar, dengan menerbitkan pilihan berita paling penting dari seluruh dunia. Pada awalnya diterima para pelanggan dari luar Kongregasi, tetapi segera Pemimpin Umum menyadari adanya ketidakpantasan untuk itu sehingga kemudian menjadi majalah yang secara eksklusif internal.

C) TOKOH: Manuel José Miura; Kolaborator Claret (1815-?)
Santo Domingo (Republik Dominika). Ia lahir pada tanggal 12 Februari 1815. Pada tahun1827 ia beremigrasi ke Santiago de Cuba. Ia ditahbiskan pada tahun 1839. Dia adalah Pastor Paroki di gereja Santo Thomas Rasul. Pada tahun 1852 dipercayakan kepadanya tugas sebagai promotor fiskal (urusan pajak dan pendapatan). Tentang dia, P. Claret menulis: Seorang yang baik dan orang kepercayaan saya ... sangat bersemangat dan berbudi luhur. Ia menjabat sebagai kanonis di Santiago de Cuba pada tahun 1857. Sang Santo sangat menyukainya, seperti yang terlihat pada ungkapan-ungkapan yang ditujukan kepadanya berikut ini: Anda mengetahui bahwa sudah ada, ada dan akan ada selalu di antara kita kedamaian dan harmoni pendapat yang terbaik. Ketika dekan Santiago de Cuba meninggal, Uskup Agung Primo Calvo Lope menugaskan P. Claret untuk memilih Miura. Dan Sang Santo, menurut pengakuan pripadi kepada pihak yang berkepentingan, dengan segera ia melakukannya, baik oleh karena hal ini adalah kehendak Bapak uskup agung saat ini, pun pula atas kehendak saya, karena Anda mengetahui dengan baik bahwa saya sangat mencintainya. Suster Maria Paris  mengangkatnya menjadi pengelola asetnya di Cuba. 

D) POIN PENTING: Tahbisan Imam
Pada tanggal 13 Juni 1835 saya ditahbiskan menjadi imam, bukan oleh Bapak Uskup Vich, melainakn oleh Bapak Uskup Solsona, karena Uskup Vich sedang menderita sakit, yang oleh sakitnya itu ia meninggal pada 5 tanggal Juli. Sebelum tahbisan imam saya melakukan latihan rohani selama empat puluh hari. Saya tidak pernah melakukan latihan rohani dengan lebih banyak kesedihan atau godaan; tetapi mungkin tak satupun dari semua itu saya mendapat rahmat yang lebih banyak dan lebih besar, seperti yang saya alami pada hari saya merayakan Misa perdana, yaitu pada tanggal 21 Juni, pesta  St. Luis Gonzaga, Pelindung Kongregasi, sama seperti tahbisan pada pesta St. Antonius, Santo Pelindung saya (Auto 102).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Adakah salah satu dari pengalaman-pengalaman terpenting Anda yang disertai dengan kesedihan dan godaan?
2. Apakah Anda telah berpikir untuk menemukan di dalamnya kasih karunia Tuhan yang berlimpah?
3. Berdoalah dengan kata-kata St. Paulus: "hidupkanlah di dalam dirimu karunia yang kamu terima sejak awal."
4. Undanglah orang lain untuk menjadi "penjala manusia".

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Untuk datang bergabung dalam hidup oleh rahmat dan oleh kasih yang sempurna ini, akan menjadi gelaplah segala sesuatu yang dapat masuk melalui mata, dan segala sesuatu yang dapat diterima dengan telinga, dan dapat dibayangkan dengan fantasi, dan dipahami dengan hati, di sinilah jiwa berarti” (St. Yohanes dari Salib, Pendakian Gunung Carmel, II.4.4.).

Jumat, 14 Februari 2020

claret "14 February

14 FEBRUARI
A) CLARET
1846. Ia memulai sebuah misi di Valls (Tarragona).
1860. Ia menghadiri acara yang dipimpin oleh nuncio di St. Isidorus (Madrid) sebagai ucapan syukur atas kemenangan dalam perang di Afrika.
1868. Pengelolaan pertanian El Escorial mengakibatkan setiap hari melahirkan kekesalan baru. Mereka telah menjual ke Balai Kota sebuah rumah yang dimiliki oleh biara di Madrid untuk membayar properti lain dengan uang hasil penjualan tersebut.

B) KONGREGASI: pelayanan pendidikan
Ketika otoritas sipil Spanyol pada tahun 1885 memberikan otorisasi kepada Kongregasi untuk mengajar, sudah ada sekolah di Segovia (1884), Toluca (1884), Grace (1885), dan pada tahun-tahun berikutnya dibagun juga di rumah-rumah lain seperti Zafra, Alfaro, Calatayud, Medina de Rioseco, Las Palmas, Santa Cruz de Tenerife, dll. Seperti yang sudah kita katakan sebelumnya, P. Claret menulis kepada P. Xifré pada tahun 1869 sambil menyatakan persetujuannya untuk terbuka kepada pendidikan, dan ia telah memikirkan bahwa para bruder dapat melaksanakan pelayanan ini, tetapi P. Xifré yakin bahwa lebih baik mengutus para Imam juga. Pada awalnya, P. Xifré tidak terlalu antusias dengan ide itu, dengan pertimbangan bahwa kerasulan kita harus berkonsentrasi pada pewartaan (berkotbah). Mungkin ini adalah salah satu alasan dari meningkat kuatnya jumlah Bruder dalam tahun-tahun itu: restrukturisasi bangunan-bangunan lama dan pendidikan. Memang, anda dapat melihat dalam statistik seperti pada tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan pada abad XIX terdapat lebih banyak Bruder daripada Pater dalam Kongregasi. 

C) TOKOH: Leoncio Fernández, CMF; Vikaris Apostolik dari Fernando Póo (1892-1957)

Tosos (Zaragoza, Spanyol). Diutus ke Misi-Misi di Fernando Póo pada tahun 1917, mottonya adalah: Saya akan menghabiskan diri saya dan saya akan memberikan diri saya sampai selesai demi jiwa-jiwa kalian. Segera P. Nicolás González menginginkan dia di sisinya untuk melakukan kunjungan ke misi di Bata. Dan di sana ia menetap. kemudian ia dipilih sebagai superior Rio Benito dan Bata. Karena ia sangat fasih menguasai bahasa Fang, ia segera mulai memasuki benua Asia untuk mencari  pendirian-pendirian baru. Pada tahun 1930 ia diangkat menjadi anggota Pemimpin Provinsi dan harus pindah ke Santa Isabel. Dan dari sana ia ke Spanyol ketika menerima pengangkatannya sebagai Vikaris Apostolik. Ia tahbisan Uskup di Barcelona. Dia adalah seorang reformator yang hebat dalam segala hal, juga dalam aspek material, dan ia mendirikan misi-misi di Ebebiyin dan Akonibe. Dia menggerakkan panggilan-panggilan orang asli setempat. Pemerintah Spanyol menggelarinya dengan Salib Isabel Katolik dan Salib Afrika. Ia adalah seorang uskup yang miskin, suka beramal, dan berbelas kasih.

D) POIN PENTING: Pelayanan Sabda

Pada “temporas” (perayaan yukur dan persembahan pada akhir musim lama dan awal musim baru) St. Tomas pada tahun yang sama 1834, saya menerima diakonat. Pada saat tabisan, Bapak Uskup menyampaiakn pernyataan Pontifikal yang dikutip dari Rasul St. Paulus: Perjuangan kita bukan saja melawan daging dan darah, melainkan juga melawan pemerintah-pemerintah dan para penguasa, melawan kekuatan kegelapan dunia ini ... pada saat itulah Tuhan memberi saya pengertian yang jelas tentang makna roh-roh jahat yang saya lihat dalam godaan yang sudah saya sebutkan pada bab sebelumnya (Auto 101).

E) REFLEKSI PRIBADI

Dalam tahbisan diakonatnya Claret memahami bahwa Allah menjadikannya sebagai pelayan Sabda.
1. Seberapa pentingkah Sabda Allah dalam hidup Anda?
2. Apakah pelayanan Anda terfokus pada pewartaan Sabda Allah?
3. Bagaimanakah sikap "diakonia" Anda saat ini?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

"Keterbatasan sumber daya alam, beberapa di antaranya tidak, seperti yang biasa disebut, terbarukan/dapat diperbaharui. Menggunakan semuanya itu seolah-olah bahwa semua itu tidak dapat habis, dengan dominasi absolut, sangatlah membahayakan ketersediaannya di masa depan, tidak hanya bagi generasi sekarang, tetapi terutama bagi generasi masa depan. "(Yohanes Paulus II, Sollicitudo rei Socialis, 34).