Jumat, 28 Februari 2020

claret "28 February


28 FEBRUARI
A) CLARET
1850. Claret merasa kesal dengan Caixal karena beberapa buku di Perpustakaan Religius dari bulan sebelumnya telah dijilid salah; dalam hal ini Claret sangat keras menuntut.
1858. Setelah sekian lama memendam impian, akhirnya, Claret mulai berkhotbah dalam misi-misi di Madrid, di Gereja San Cayetano.
1868. Dalam surat hari ini Claret menasihati P. José Xifré, sebagaimana sudah sering kali dilakukannya, untuk mendirikan sebuah rumah di Argel yang berfungsi sebagai tempat pengungsian jika terjadi penganiayaan agama di Spanyol.

B) KONGREGASI: KEMATIAN P. JOSÉ XIFRÉ
Dari pihaknya, para Provinsial, terutama P. Isaac Burgos, memulai lebih awal untuk mempersiapkan Kapitel Biasa tahun 1900.  Dalam Kapitel ini ada upaya untuk  membuat desentralisasi pemerintah dalam Institusi. Tetapi, P. Xifré meniggal dunia pada tanggal 3 November 1899, setelah memimpin Kongregasi selama 41 tahun. Karyanya sangat besar. Ia menerima untuk memimpin Kongregasi dengan 1 rumah (Vic) dan 15 anggota, dan pada saat kematiannya sudah ada 61 rumah dan 1.368 anggota berkaul, 104 Novis dan 249 Postulan. Pada titik ini, sepatutnyalah untuk menyoroti betapa banyaknya hal yang telah dilakukan P. Xifré bagi Kongregasi, terlepas dari kritik dari beberapa orang dan dari keterbatasan-keterbatasannya yang ia sendiri sadari. Ia dapat sungguh-sungguh disebut sebagai pendiri kedua dari Kongregasi. Tanpa dia, Kongregasi kita tidak akan mencapai ekspansinya sebagaimana yang telah digapai saat itu. Pada tanggal 4 November 1899, pukul 08.00 pagi, Ofisi untuk Orang Mati didaraskan di Kapela Universitas Cervera, yang dilanjutkan dengan Misa khidmat yang dinyanyikan.

C) TOKOH: JULIÁN MUNÁRRIZ, CMF; KONSULTOR UMUM (1871-1962)
Allo (Navarra, Spanyol). Anggota sebuah keluarga dari tujuh bersaudara, yang tiga diantaranya adalah misionaris Claretian: P. Julian, yang tertua, Beato P. Felipe de Jesús, Superior Komunitas Martir di Barbastro, dan P. Saturnino, yang meninggal masih muda dalam misi Guinea Ekuatorial. Ia mengikrarkan profesinya melalui tangan P. Xifré. Baru saja ditahbiskan, para superior mengarahkannya ke misi formasi. Pada tahun 1913 ia diangkat menjadi Superior Provinsial Castilla. Pada tahun 1937 ia diangkat menjadi Konsultor Umum dan Asisten untuk Castilla, Bética dan Fernando Póo. Ia menghadiri semua Kapitel Umum dari tahun 1922 sampai tahun 1949. Dia menderita perubahan, baik selama perang sipil Spanyol maupun selama Perang Dunia II. Setelah masa jabatannya di Pemerintahan Umum berakhir, ia ditugaskan ke Provinsi Italia, ia pindah ke komunitas Roma-Via Giulia dan kemudian ke Komunitas Claretianum di Via Aurelia sebagai Bapa Pengakuan. Ia menulis Recuerdos edificantes de la Congregación [Memori yang meneguhkan dari Kongregasi]. Ia meninggal di Roma dengan usia 91 tahun. Ia dimakamkan di pekuburan Campo Verano.

D) POIN PENTING: KEINGINAN YANG GAGAL UNTUK PERGI BERMISI
Saya segera memulai melaksanakan tindakan-tindakan sesuai tujuan perjalanan saya itu. Satu-satunya surat rekomendasi yang saya miliki dialamatkan kepada Yang Mulia Mgr. Vilardell, seorang Catalán, Uskup Libanon … dan ketika saya sudah tiba di Roma, ia sudah berangkat ke tempat perutusannya. Saya menghadap Bapak Kardinal kepala Kongregasi Propaganda Fide, dan sayangnya ia sudah pergi berlibur di pedesaan dan mereka mengatakan kepada saya bahwa ia akan berada di luar selama bulan oktober. Saya percaya bahwa semua ini sudah ada dalam rencana Tuhan karena dengan demikian saya memiliki waktu untuk membuat retret… (Auto 138). 
Karena itu, saya pergi menghadap seorang Pastor dari biara para Profes dari Serikat Yesus…. Pada hari-hari yang sudah ia tentukan untuk saya, saya melaporkan kondisi jiwa saya, dan pada hari-hari terakhir ia berkata: “Karena Allah Tuhan kita memanggil engkau ke misi-misi di luar negeri, lebih baik engkau masuk Serikat Yesus; yang melaluinya engkau akan diutus dan ditemani; daripada engkau pergi sendirian, itu merupakan sebuah bahaya yang besar.” Saya menjawabnya: “Saya sungguh-sungguh tahu bahwa bagi saya lebih baik begitu, tetapi apa yang saya lakukan agar Serikat menerima saya?” (Auto 139).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret mengalami tiga kegagalan di Roma: ia tidak bisa pergi ke Libanon, gagal menawarkan diri kepada Propaganda Fide, dan juga tidak dapat mengaku dirinya sebagai seorang Jesuit.
1. Bagaimana sikap Anda terhadap pengalaman-pengalaman yang dianggap membuat Anda frustrasi dalam hidup?
2. Apakah Anda percaya bahwa Tuhan membimbing hidup Anda bahkan di tengah jalan yang tidak terduga?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

"Pertanyaan mengenai kebenaran adalah masalah memori, memori terdalam, karena mengarah kepada sesuatu yang mendahului kita dan, dengan cara ini, dapat mempersatukan kita melampaui "keakuan" kita yang kecil dan terbatas. Ini adalah pertanyaan tentang asal-usul segala sesuatu, yang dalam terangnya seseorang dapat melihat tujuan dan, dengan demikian, juga dapat melihat makna dari jalan bersama kita” (Fransiskus, Lumen Fidei, 25).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar