Rabu, 19 Februari 2020

claret "19 February

19 FEBRUARI
A) CLARET
1858. Claret mempunyai wawancara serius dengan Ratu, yang kepadanya ia ajukan, dalam bentuk ultimatum, pengunduran dirinya sebagai Bapa Pengakuan jika Ratu tidak memecat si kesayangan, Ruiz de Arana.
1860. Ia mulai berkhotbah dalam sebuah triduum di Gereja Montserrat tentang cara memperbaiki kekilafan pada kesempatan karnaval.
1862. Claret memulai Latihan Rohani untuk para ibu di Gereja Montserrat (Madrid). Sementara itu, ia juga sibuk menulis autobiografinya.

B) KONGREGASI: PENDIRIAN DI SPOLETO (ITALIA)

Pada tangga 19 Oktober 1896 P. Jerónimo Batlló, ditemani oleh Br. Ramon Otal dan P. Nicolás N., misionaris Preciosísima Sangre o Bufalino  (Darah Termulia atau Bufalino),  pertama kali ia mengunjungi biara dan Gereja San Felice, Uskup dan martir yang terletak di Paroki Giano, Keuskupan Agung dan Provinsi Spoleto (Perugia), dan kenisah Bunda Kita Maria del Fosco, 4,5 km jauhnya dari San Felice. Kedua kenisah ini adalah  milik  para Pater Bufalinos. P. Xifré sudah pergi melihatnya sendiri ditemani oleh P. Batlló, meskipun ia tidak dapat mengunjungi Kenisah Bunda Kita Maria del Fosco karena sakitnya yang tidak mengizinkannya. Pada tanggal 17 Maret, Kongregasi untuk Orden Religius menyetujui perjanjian penugasan dan pada tanggal 6  April 1897 dengan kereta jam enam pagi P. Antonio Naval, Br. Angel Salas dan Br. Julián Escudero berangkat menuju Spoleto, tiba di Kenisah Bunda Maria del Fosco pada tanggal 8 sore. Karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi pendirian tersebut ditinggalkan setahun kemudian.

C) TOKOH: GREGORIO MARTÍNEZ DE ANTOÑANA, CMF; Misionaris dan Ahli Liturgi (1885-1971)

Santa Cruz de Kanpezu (Alava, Spanyol). Ahli liturgi dan penulis. Bagian pertama hidupnya dedikasikan sebagai profesor teologi dan kolaborator Majalah Ilustración del Clero [Pencerahan Klerus] (1911-1918). Dari tahun 1934 hingga 1939 ia tinggal di Roma di mana ia menyempurnakan studi Hukumnya di Universitas Gregorian dan bergabung dengan Gerakan Liturgi Romawi. Dari tahun 1939 hingga tahun kematiannya (1971), P. Antoñana mendedikasikan diri sepenuhnya pada studi liturgi dan penyebaran pastoralnya dari komunitas Buen Suceso, No. 22 Madrid. Ignacio Oñatibia, seorang ahli liturgi terkemuka dari Guipúzcoa, memberi kesaksian tentang dia: “Kita harus menemukan diri kita di hadapan teladan sebuah keterpanggilan hidup pada studi seperti yang dihidupi oleh Pater Antoñana.” Pada usia 85 tahun ia purna tugas ke komunitas Alava di Agurain tempat ia meninggal pada tanggal 13 Februari. Karyanya yang paling terkenal adalah Manual de Liturgia Sagrada [Buku Liturgi Suci] (1921), dengan sepuluh edisi, dan misale-misale Antoñana, yang juga terdiri dari berbagai edisi.

D) POIN PENTING: PENEMUAN PANGGILAN YANG PENUH
Semenjak berlalunya keinginan saya menjadi Rahib Kartusian, yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya untuk mencabut saya dari cinta akan dunia, saya berpikir,  tidak hanya untuk menyucikan jiwa saya, melainkan juga terus menerus memikirkan apa yang akan saya lakukan dan bagaimana saya harus melakukannya untuk menyelamatkan jiwa sesama saya. Untuk itu, saya memohon kepada Yesus dan Maria dan terus menerus mempersermbahkan diri saya untuk tujuan yang sama ini. Kehidupan orang-orang kudus yang senantiasa kami baca setiap hari di meja makan, bacaan-bacaan rohani, yang secara khusus saya lakukan, semuanya membantu saya dalam hal ini; tetapi yang paling menggairahkan dan menyemangati saya adalah membaca Kitab Suci, yang selalu sangat menarik perhatian saya (Auto 113).
Ada perikop-perikop yang sangat mengesankan saya, sehingga saya merasa seolah-olah saya mendengar suara yang mengatakan kepada saya hal yang sama yang saya baca. Ada banyak sekali bagian yang seperti itu, tetapi terkusus adalah bagian berikut ini: “Aku telah mengambil engkau dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya” (Yes 41:9) (Dengan kata-kata ini saya memahami bahwa Tuhan telah memanggil saya tanpa jasa apapun dari pihak orang-orang sekampung halaman, orang tua atau saya sendiri), dan Aku ia berkata kepadamu: “Engkaulah hambaKu, Aku telah memilih engkau dan aku tidak membuang engkau” (Auto 114).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret, setelah melewati sebuah pencarian panjang, akhirnya menemukan, dalam terang Sabda Allah, identitas panggilan misionrnya.
1. Sarana-sarana apa sajakah yang telah membantu Anda menemukan panggilan misioner Anda?
2. Teks-teks Kitab Suci apa saja yang paling penting bagi Anda?

F) KATA-KATA INSPIRATIF

“Karena itu, harus diketahui, dibaca ulang dan diungkapkan kembali dalam setiap momen historis dan dalam konteks budaya yang berbeda, sehingga dapat senantiasa menjadi signifikan dan menjadi pembawa kehidupan bagi mereka yang telah diberkatinya dan bagi mereka yang harus menerima buah dari tindakan misioner yang muncul. ” (Josep M. Abella Batlle, Para Saksi dan Pewarta Allah Kehidupan, 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar