Senin, 10 Februari 2020

claret "9 February



9 FEBRUARI
A) CLARET
1844. Dr. Jaime Soler menulis bahwa ia baru saja berbicara dengan Claret, yang mana telah diberitahukan kepadanya tentang sebuah daftar panjang desa-desa yang harus ia misikan.
1848. Claret menemani Uskup Codina dalam kunjungan ke beberapa uskup dan kepada  Nuncio Brunelli; dengan kunjungan inilah ia mengetahui bahwa Romo Luciano Casadevall telah ditunjunk sebagai Uskup Vic, di mana takhta sudah lowong sudah sejak 13 tahun. Pada hari yang sama Claret menulis ucapan selamat kepadanya.
1860. Claret menemani raja-raja ke acara ucapan syukur di gereja Atocha (Madrid) atas kemenangan Spanyol dalam perang di Maroko.

B) KONGREGASI: Pendirian di Meksiko
Gagasan pendirian di Meksiko telah terlintas dalam benak P. Claret ketika ia berada di Roma saat menghadiri Konsili. Tapi antusiasmenya masih kurang oleh karena situasi politik. Pada tahun 1883 ketika situasi yang dikatakan tadi sudah membaik, ia sudah dapat membicarakan tema ini dengan serius. Seorang keponakan dari Uskup Agung dari Kota Mexico, seorang  kanonis, ia memperkenalkan diri kepada P. Xifré di Barcelona dan ia mengusulkan pendirian kepada P. Xifré. Setelah diterima, pada tanggal 15 November, yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya adalah P. Domingo Solá. Kota pertama yang dipilih adalah Toluca. Pada tanggal 3 Agustus 1884 Gereja dan rumah diserah-terimakan. Untuk mengatasi halangan norma hukum tentang jumlah anggota per komunitas, P. Solá memproyeksikan penetapan pendirian sebuah sekolah dan rumah lain yang berdampingan dengan gereja. Kerasulan masih layak untuk terus menjadi yang utama dari misi-misi. Dan pada tahun 1889 diresmikan sebuah rumah Latihan Rohani (retreat). Pada tahun 1887 didirikan di ibukota Meksiko rumah Yesus Maria, dan pada 1892 rumah St. Hipolitus.

C) TOKOH: Luis de Madrazo; Pelukis di Lingkran Istana (1825-1897) 

Madrid (Spanyol). Pelukis, putra dari José de Madrazo (juga seorang pelukis) dan Saudara dari Federico. Dia melukis potret dan lukisan tematis serta keagamaan. Di Roma ia berkenalan dengan salah satu pencipta aliran Nazarene, Friedrich Overbeck, yang dalam parameter-parameter estetis orang inilah ia mengembangkan seninya. Dia tinggal di Paris, Munich, Venesia, dan Berlin. Pada dekade terakhir abad XIX ia menetap di Pompeya bersama dengan para pelukis seperti Bernardino Montañés dan Francisco Sainz. Ia kembali ke Madrid, mengabdikan dirinya terutama dalam pengajaran dan melukis potret untuk bangsawan, antara lain potret P. Claret. Infanta Isabela (Infanta=Putri Raja), yang secara pribadi sering mengunjungi komunitas para Misionaris Claretian di Segovia dan yang merasa bangga karena ia telah berkali-kali mengaku dengannya sejak masih masih gadis, pada tahun 1888 ia menghadiahkan mereka (para Claretian di Segovia) lukisan Bapa Pendiri yang sangat berharga yang dilukis oleh Madrazo, yang diyakini sebagai lukisan paling berharga saat ini. Lukisan tersebut disimpan di Kuria Provinsial Claretian Santiago, di Madrid.

D) POIN PENTING: Sebuah Kehidupan Spiritual yang Intens
Sejak awal saya tiba di Vich, saya mengaku dan menerima komuni setiap minggu, dan, setelah beberapa waktu, Bapa Pembimbing mengajarkan saya untuk mengaku dua kali dan komuni empat kali seminggu. Setiap hari saya menjadi pelayan misa untuk Romo Fortián Bres. Setengah jam setiap hari saya sediakan untuk doa mental (meditasi), saya mengunjungi Sakramen Mahakudus pada acara devosi “Empat Puluh Jam”, dan juga mengunjungi tempat suci Maria Tersuci, Ratu Rosario di gereja para Pater Dominikan di kota itu, meskipun hujan lebat. Dan meskipun jalan-jalan penuh dengan salju, saya tidak pernah melewatkan kunjungan kepada Sakramen Mahakudus dan kepada Perawan Maria (Auto 86). 
Setiap hari di meja makan kami membaca riwayat hidup orang kudus hari itu; dan juga, dengan persetujuan Pembimbing, tiga hari seminggu: Senin, Rabu dan Jumat, saya bermati raga, dan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu, saya memakai cilice. Dengan praktik - praktik devosi ini, saya kembali kepada semangat rohani yang baik, tanpa melonggarkan studi, yang saya laksanakan dengan sekuat tenaga, selalu mengarahkannya dengan niat yang semurni dan selurus yang saya bisa (Auto 87).

E) REFLEKSI PRIBADI
Claret, pada waktu masih sebagai seminaris, ia menjalani kehidupan spiritual yang sangat intens dan teratur.
1. Sarana-sarana apa yang Anda gunakan untuk mengolah kehidupan rohani Anda selama formasi awal?
2. Bagaimakah ritme hidup rohani dalam kehidupan sehari-hari Anda saat ini?
Proyek Pribadi adalah sarana untuk bergerak maju dalam berbagai dimensi kehidupan missioner.
3. Apakah Anda menghargainya? Apakah Anda melaksanakannya? Apakah Anda memeriksanya? Apakah Anda memperbaruinya?
F) KATA-KATA INSPIRATIF
"Demikianlah ... jiwa menjadi bebas dan dibersihkan dari semua hal ini dan bersatu dengan Tuhan, tidak ada dari mereka yang dapat mengganggunya. Dari sinilah jiwa telah menikmati keadaan sebuah kelembutan dan ketenangan yang biasa ini, yang tidak pernah kurang atau hilang darinya” (St. Yohanes dari Salib, Madah Spiritual, XXIV. 5).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar