Senin, 17 Februari 2020

claret "17 February

17 FEBRUARI
A) CLARET
1839. Claret, Pastor ekonom Sallent, sudah mulai bekerja dalam tim. Ia menuntut kepada dewan keuangan keuskupan soal utang gajinya yang harus dibayarkan kepadanya. 
1852. Pada tahun dimana Claret sudah menjadi Uskup Agung, ia telah mengadministrasikan sekitar 2.000 sakramen krisma.
1862. Hari-hari ini ia membiayai edisi ekstrak (inti) dari Konstitusi-Konstitusi untuk Suster M. Paris dan para susternya, sambil terus menunggu persetujuan dari Roma.

B) KONGREGASI: Kapitel Umum V (1888) 
Pada tahun 1888 diselenggarakan di Madrid, dari tanggal 8 sampai 17 Juni, Kapitel Umum V. Dalam Kapitel ini terpilih kembali P. Xifré sebagai Pemimpin Umum. Ditinjau kembali kerasulan dalam Kongregasi dan diadopsi secara menyeluruh dan secara resmi, sudah tanpa keraguan-keraguan lagi, bahwa pelayanan pengajaran dipahami sebagai kelas dua (tambahan). Meskipun pelayanan pengajaran tampaknya tidak dibatasi, dengan segera mulai dipraktikkan, berkat klarifikasi-klarifikasi Peraturan yang diberikan oleh Bapa Pendiri sendiri dan oleh saran-saran apostoliknya. Dalam suratnya kepada P. Xifré tertanggal 10 Juli 1869, ia menulis: Anda, sebagai Pemimpin Umum, jika keadaan mengizinkan dan Anda mempertimbangkan bahwa hal tersebut tepat, Anda dapat memilih satu atau dua orang yang memiliki kemampuan baik dalam berbagai bidang ilmu untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak, melakukan apa yang dipraktikkan oleh para Bruder Doctrina Cristiana (Bruder Doktrin Kristen), yang tersebar begitu banyak di Perancis, Italia ..., dimana mereka melakukannya dengan sangat baik. Saya yakin bahwa sekarang ini merekalah orang-orang yang melakukan yang terbaik bagi Gereja dan yang masa depan akan memperoleh lebih lagi dari apa yang diharapkan. 

C) TOKOH: Paula Delpuig; Suster Carmelita de la Caridad (1811-1889)
Malgrat de Mar (Girona, Spanyol). Ia berjumpa dengan Santa Joaquina Vedruna di Rambla de las Flores Barcelona, ia masuk biara Carmelitas de la Caridad pada tahun 1830. Ia mengikrarkan kaul-kaul religiusnya di hadapan P. Claret, di Vic pada tahun 1844. Ia diangkat menjadi Pemimpin Umum. Ia berhubungan dengan P. Claret, yang sangat dihormatinya, terutama pada masa sebelum Konsili Vatikan I dan selama konsili berlangsung, saat sang Santo mengurus persetujuan Konstitusi-Konstitusi mereka di Roma. Dalam surat edaran yang ditulis Suster Paula kepada anggota Kongregasinya setelah Konstitusi- Konstitusi mereka disetujui pada tahun 1880, tanpa mencantumkan nama sang Santo, ia menyatakan bahwa telah dibuat beberapa modifikasi, bukan mengenai hal-hal substansial, oleh seorang misionaris yang bersemangat dan Uskup yang sangat diteladani, yang atas dasar (alasan) yang baik kami berharap suatu hari nanti ia akan dihormati di altar-altar dan di Katalog orang kudus. Suster Paula meninggal dengan reputasi kekudusan di Vic pada tanggal 23 Februari 1889.

D) POIN PENTING: Pelayanan Parokial.
Saya menetap di Paroki Santa María di Sallent, selain belajar setiap hari, saya juga sibuk dalam hal-hal pelayanan. Bersama Pastor Paroki kami membagi tugas berkhotbah, bergantian antara kami berdua pada setiap hari Minggu Advent, Prapaskah, Pesta Tubuh dan Darah Kristus dan pada pesta-pesta besar lainnya, di mana kami berkhotbah dari mimbar pada Misa meriah yang dinyanyikan; pada hari-hari lainnya kami berkotbah pada sore hari setelah selesai mengajar Katekismus. Setelah dua tahun sebagai Pastor pembantu (rekan), Superior mengangkat saya menjadi pastor ekonom, karena pastor yang sebelumnya telah meniggalkan paroki oleh alasan-alasan politik, dan tinggal saya sendirian dalam pelayanan (Auto 106).

E) REFLEKSI PRIBADI
Pada zaman Claret, penunjukan vikaris dan pastor paroki dilarang, itulah sebabnya mereka masing-masing disebut "pastor pembantu/rekan" dan "pastor ekonom".
1. Bagaimana Anda mengingat penempatan-penempatan awal Anda?
2. Jejak apa yang ditinggalkan dari tempat-tempat tugas tersebut dalam kehidupan misioner Anda?
3. Apakah Anda membagikan misi yang diterima?

F) KATA-KATA INSPIRATIF
"Sejak awal saya menyukai gaya Yesus Kristus dalam kotbahnya. Betapa indahnya perbandingan-perbandingan! Alangkah indahnya perumpamaan-perumpamaan! Saya berniat meneladani Dia dengan perbandingan-perbandingan, kiasan-kiasan dan gaya yang sederhana" (Auto 222).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar