Minggu, 12 Januari 2020

claret "12 januari"


12 januari

A) CLARET.
1856. Dua orang Jesuit mengunjunginya yang bersama mereka berencana mendirikan sebuah kolegio di Purto Príncipe (Cuba). 
1859. Ia meminta kepada Ratu, dengan menggunakan otoritasnya sebagai direktor spiritual, agar para Suster Vedrunas dapat mengajar dan dapat menikmati kategori sebagai pengajar, dengan biayanya. 
1865. Claret mempunyai agenda yang sangat padat, oleh orang2 yang ingin berbicara dengan dia secara lebih lama  mengenai hal2 yang sangat penting; oleh karenanya ia harus mengatur waktu untuk setiap kunjungan apapun, sekalipun itu untuk kunjungan dari P. Xifré. 

B) KONGREGASI: Rumsh Misi di Vic
Rumah Misi di Vic pada periode ini merupakan rumah utama dari Institusi sampai pada revolusi tahun 1868. Rumah ini didedikasikan untuk Latihan rohani bagi para klerus dan awam, dan juga sebagai residensi. Meskipun pada awalnya mereka tidak menjalankannya sebagai gereja, mereka kemudian setuju untuk melakukan ibadah di Gereja La Merced. Pada saat itu juga merupakan  Novisiat dan Skolastikat. Darinya terbagi beberapa pendirian, seperti pendirian di Gracia (Barcelona) dan di Segovia, yang meskipun dalam aktivitas apostolik, kadang  sama dan melampauinya, namun demikian mereka tidak langsung memiliki kehadiran dan peningkatan, oleh karena Pemimpin Umum tinggal di Vic. Siperior kominitas ini sejak semula adalah P. Xifré ketika seluruh Institusi dipusatkan di Vic masih tetap dipimpinnya beberapa waktu setelahnya sampai Kapitel Umum 1864. Berdasarkan Konstitusi2, oleh kewenangan khusus, saat2 ketidakhadirannya dapat digantikan oleh P. Clotet, dalam kualitasnya sebagai Subdirektor lokal, yang tidak bertahan lama dalam memimpin, sebagai yang utama, fungsi2 Superior lokal, juga sejak Kapitel 1864 sampai revolusi september 1868. 

C) TOKOH. Leopoldo O'donenell, Presiden Pemerintahan (1809-1867). Santa Cruz de Tenerife (Spanyol). Lahir 12 januari. Dia adalah seorang bangsawan, militer dan politikus Spanyol. Ia mempin Dewan para Mentri pada 1865-1866, selama masa pemerintahan Isabela II. Pada masa ini ketika ia berhubungan dengan Claret selalu dalam bentuk yang formal. Pada 1859, P. Claret menulis kepadanya sambil mengajukannya sebagai bantuan demi kemenangan para prajurit di Afrika untuk melenyapkan hujatan2 dari pasukan Spanyol. Pada 1865, Claret menulis: Pada tanggal 14 juli.... Presiden Dewan O'Donnell pergi seorang diri ke istana dan berbicara dengan S. M (Ratu) dari pukul 09.00 sampai pukul 11.00, dan mengatakan kepadanya bahwa hal tentang Kerajaan Italia itu tidak seperti apa yang mereka pikirkan... bahwa dengan cara apapun dari bagian yang menjadi milik Kepausan... Namun dapat dikatakan bahwa ia (Ratu) tertipu dan terancam (Auto 834).

D) POIN PENTING: Dasar2 Formasi Kristiani.
Saya menguasai katekismus dengan sangat sempurna sehingga kapan saja saya diminta saya dapat mendaraskannya dari awal sampai akhir tanpa kesalahan apapun. Tiga lelaki kecil juga menguasainya seperti saya, dan bapak guru memeperkenalkan kami kepada Romo Paroki, yang pada waktu itu adalah Tn. Dr. José Amigó, dan dialah yang menyuruh kami berempat mendaraskan katekismus selama dua minggu berturut-turut tanpa kesalahan apapun di hadapan seluruh umat yang hadir di Gereja pada sore hari, dan sebagai hadiahnya dia memberi kami masing-masing sebuah gambar kudus yang indah, yang sangat kami jaga denga baik sampai sekarang (Auto 23).
Ketika saya telah menguasai katekismus, ia menyuruh saya membaca Kompendium Sejarah Kudus, karya Pintón, dan di antara apa yang saya baca dan yang dijelaskannya kepada kami, sungguh sangat tertulis dalam ingatan saya, sehingga setelahnya saya dapat mengulaingi dan meceritakannya  kembali dengan sangat apik tanpa kebingungan dan gangguan (Auto 24).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apa yang Anda ingat dari formasi kristianimu yang pertama? 
2. Apakah Anda berpartisipasi dalam kehidupan parokial selama masa kanak2?
3. Apakah Anda memiliki formasi kateketik yang yang baik?
4. Ceritakanlah dalam bentuk perimpamaan.

F) KATA-KATA INSPIRATIF
"Haruslah pertama-tama mengutamakan martabat manusia pada umumnya serta martabat kehidupan setiap orang, yang tidak dapat dikalahkan oleh apapun. Selain itu perlu diperhatikan juga kebutuhan akan kerja sama antar umat manusia sedunia, untuk dapat mengadakan pertukaran ilmu-pengetahuan, modal dan tenaga kerja, yang akan berhasil dan ditata dengan baik" (Paus Yohanes XXIII. Mater et Magistra, 192).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar