Jumat, 24 Januari 2020

claret "24 januari


24 JANUARI
A) CLARET
1853. Ia melanjutkan misi dan kunjungan pastoral yang terhenti beberapa bulan sebelumnya oleh karena sakit tremor dan kolera. 
1857. Dari Santiago ia mengucapkan terima kasih kepada para saudara Dunigan (USA) atas edisi Alkitab yang mereka dedikasikan kepadanya dan berharap bahwa melaui bacaan Alkitab ini Allah Kita akan semakin dikenal dan dicintai. 
1864. Surat kabar La Esperanza menerbitkan hari ini El Testimonio de la Verdad (Kesaksian akan Kebenaran), sebuah tulisan autobiografis dari Claret untuk membela dirinya dari berbagai macam fitnahan.

B) KONGREGASI: Kekal <Selamanya>, Konsekrasi dan Kaul-kaul
Sambil membuat sintesis atas beragam jejak langkah dan situasi yuridis yang telah dihidupi, kita dapat menunjukkannya secara singkat sebagai berikut. Pada mulanya tidak ada sebuah tautan yang special. Pada tanggal 7 oktober 1857 semua menyerahkan harta bendanya. Mulai 5 Juli 1960 mereka membuat satu jenis rumusan profesi. Sepertinya sejak 1861 dimasukkan sedikit demi sedikit sebuah sumpah kekal dan profesi kaul-kaul privat. Setelah Kapitel Umum tahun 1862, Claret menyiapkan sebuah rumusan profesi yang berisi perhatian terhadap sepuluh perintah Allah dan nasihat-nasihat injili, sebuah konsekrasi yang khusus kepada Allah dan kepada Hati Maria dan sebuah sumpah akan ketekuanan. Sepanjang tahun 1863 lebih banyak komuitas yang memperbaharui atau membuat konsekrasi ini. Pada permulaan tahun 1869 P. Xifré memutuskan untuk meminta kepada Tahta Suci agar dapat membuat kaul-kaul publik. Konstitusi-konstitusi disetujui pada 11 Februari 1870. Dekritnya diterbitkan pada 2 Mei. Pada tanggal 15 Juli 1870, Paus Pius IX menyetujui rumusan yang baru dengan kaul-kaul publik.  Sejak 11 Agustus semua misionaris mengikrarkan kaul-kaul publik. 

C) TOKOH: Fernando Sebastián Aguilar, CMF; Kardinal dan Teolog (1929-2019)
Calatayud (Zaragoza, Spanyol). Ia masuk menjadi Misionaris Claretian pada tahun 1945 dan ditabiskan menjadi imam pada tahun 1953. Ia belajar teologi di Roma dan di Lovaina <Leuven>. Sejak 1956 sampai 1979 ia mendedikasikan diri pada pengajaran Teologi, pertama pada Pusat-pusat Studi Teologi dalam Kongregasi dan mulai tahun 1967 di Fakultas Teologi di Universitas Pontifikal Salamanca, di mana ia menjadi Dekan dan Rektor Universitas antara tahun 1971 dan 1979. Pada September 1979 ia ditabiskan menjadi Uskup León. Pada tahun 1982 ia terpilih menjadi Sekretaris Jendral Konferensi Para Uskup Spanyol sampai tahun 1988. Pada bulan April tahun ini ia diangkat menjadi Uskup Agung Coadjutor Granada. Ia juga pernah menjadi Administrator Apostolik di Keuskupan Málaga dari tahun 1991 sampai 1993. Pada tahun 1993 dipilih menjadi uskup agung Pamplona dan uskup di Tuleda. Ia menjadi emeritus sejak juli 2007. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Konferensi Para Uskup pada tahun 1993-1999 dan 2002-2005. Ia mengikuti enam Pertemuan Sinode Para Uskup. Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Kardinal pada tanggal 22 Februari 2014. 

D) POIN PENTING: Buah-Buah Devosi
Bekerja, berdoa, membaca dan memikirkan Yesus dan Maria Tersuci, semuanya itu adalah kesukaan saya; dari sinilah saya senang bediam diri, berbicara sangat sedikit, saya suka tinggal sendirian agar tidak terhalang  oleh pikiran-pikiran yang saya miliki; saya selalu gembira, bahagia dan berdamai dengan semua orang; tidak pernah saya bertengkar atau berkelahi dengan siapapun, baik sejak kecil maupun saat tua (Auto 50). 

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah cintamu kepada Yesus dan Maria berdampak pada relasimu dengan sesama?
2. Apakah Anda mempunyai saat-saat hening untuk memperdalam interioritasmu?
3. Apakah Anda tetap menjaga suka cita dan damai pada saat-saat sulit hidupmu?
Doa dan bacaan rohani menjadi bagian hidup apostolik seorang misionaris. Persatuan dengan Tuhan merupakan sumber kesuburan misioner kita. (Komentarlah frase ini secara singkat dengan seorang saudara di komunitasmu).

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Asas utama, tanpa keraguan, dari doktrin ini menegaskan bahwa pribadi manusia merupakan dasar, sebab dan tujuan setiap institusi sosial; pribadi manusia, kita ulangi, oleh karena hakikatnya adalah makhluk sosial dan telah diangkat kepada sebuah tatanan adikodrati”(Yohanes XXIII, Mater et Magistra, 219).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar