Selasa, 14 Januari 2020

Claret "14 Januari"




14 Januari

A) CLARET.
1850. Setelah berakhirnya proses penyembuhan dari operasi lutut, ia melakukan perjalanan dari Barcelona ke Tarragona untuk berwawancara dengan Uskup Agung, sambil mempersiapkan diri untuk tahbisan uskup. Dalam perjalanan ia bertemu dengan para narapina terkenal dari Villafranca. Dalam beberapa hari di Tarragona itulah ia menggambar lambang episkopalnya.
1858. Menulis kepada Tn. José Escolá sambil menunjukkan kepadanya bahwa apa yang diinginkan oleh Esperanza González Puig secara praktis sama dengan apa yang telah didirikan oleh Sacramento. Hal ini sangat tidak disukai oleh Esperanza. Akan tetapi, dibantu oleh Claret, akhirnya didirikanlah kongregasi para suster Esclavas del Corazón de María.

B) KONGREGASI: Pendirian di Segovia.
Rumah misi di Gracia tidak memuaskan kerinduan akan ekspansi Kongregasi. P. Claret menginginkan supaya kita memiliki satu rumah di setiap keuskupan, dan dialah yang memulai serta menuntutnya dari Madrid, tempat dia menjadi Bapa Pengakuan Ratu, manajemen pendirian di Segovia, oleh permintaan dari Uskup Fray Rodrigo Echevarría y Briones. Ia menetap di sebuah rumah kontrakan sambil beribadah di Gereja St. Andreas dan secara resmi didirikan pada tanggal 22 november 1861. Setelah itu, pada 14 Juli 1862 ia pindah ke Gereja St. Gabriel, gereja biara para Alcantaris ˂OFM. Alc.˃. Dengan demikian dimulailah  ekspansi keluar dari Cataluña, menyebar ke daerah orang-orang Castilla. Mereka yang pertama kali diutus ke Segovia adalah P. Clemente Serrat sebagai Superior, P. Francisco Crusats dan Br. José Saladich. Seperti di Vic dan di Gracia, komunitas yang ketiga ini juga adalah komunitas campuran. Tidak lama setelah itu bergabung pula para pastor Domingo Fábregas (ko-pendiri), Donato Berenguer dan Antonio Vilaseca.

C) TOKOH: Giovanni Simeoni, Kardinal dan Nuncio di Spanyol (1816-1892).
Mulanya ia adalah sekretaris pribadi Gregorius XVI dan kemudian dipilih menjadi Nuncio di Spanyol (1875) lalu menjadi Sekretaris pada Propaganda Fide. Ia juga adalah Sekretaris Negara pada masa Pius IX. Hubungannya dengan P. Claret sangatlah singkat namun intens. Ketika Claret berada di Lingkaran Kerajaan (la Corte) pada tahun 1857 ia dihadapkan dengan sebuah masalah moral dan politik yang pelik: persahabatan Ratu Isabella II dengan seorang perwira muda, Puig Moltó. Masalah ini diurus bersama oleh Claret dan Simeoni, yang pada waktu itu sebagai penanggung awab internal Urusan-urusan Tahta Suci. Claret ingin pergi dari Lingkaran Kerajaan (la Corte), tetapi hal ini membawa masalah bagi Tahta Suci. Simeoni
mempertimbangkangkan bahwa upaya-upaya Claret tersebut tidak tepat. Dengan mengikuti Latihan Rohani yang diberikan oleh P. Claret di Gereja orang-orang Italia, ia menasihati agar Simeoni tetap pada tugasnya, sekurang-kurangnya sampai tiba Nuncio yang baru, Barili.

D) POIN PENTING: Formasi integral.
Orangtua dan guru saya tidak hanya mengajarkan saya kebenaran-kebenaran yang perlu saya percayai, melainkan juga kebajikan-kebajikan yang perlu saya praktikkan. Berkaitan dengan sesama, mereka mengatakan bahwa sekali-kali saya tidak boleh mengambil atau menginginkan apa yang dimiliki orang lain, dan,  jika saya menemukan sesuatu, saya harus mengembalikan kepada pemiliknya. Persis pada suatu hari, ketika pulang sekolah, saat saya melintasi jalan pulang ke rumah, saya menemukan 25 sen di jalan, saya memungutnya dan berpikir siapakah pemiliknya supaya saya mengembalikannya, dan, tak seorangpun kulihat di jalan, saya berpikir bahwa mungkin koin itu jatuh dari beranda rumah yang di seberang itu dan saya masuk dalam rumah... dan saya mengembalikannya (Auto. 28).
Dalam hal ketaatan dan tawakal saya dilatih sedemikian rupa sehingga saya selalu bergembira dengan apa yang mereka lakukan, putuskan dan berikan kepada saya, baik dalam hal pakaian maupun makanan...; Ibu saya yang selalu sangat mencitai saya, berkata: Antonius, apakah engkau suka hal ini?, dan selalu saya menjawab: “Saya selalu menyukai apa yang Ibunda berikan kepada saya". Tetapi selalu ada yang lebih disukai daripada yang lainnya. Saya menjawab: “Apapun yang Ibunda berikan itulah yang paling saya sukai dari semuanya..." (Auto 29).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apakah Anda yakin bahwa pendidikan awal Anda memberi sebuah dasar teoretis dan praktis mengenai kehidupan?
2. Bagaimana Anda menilai kepatuhanmu selama masa kanak-kanak dan remaja?
3. Pada kehidupan Anda saat ini, apakah Anda lebih bahagia saat memberi atau menerima (bdk. Kis. 20:34)?
4. Lukiskanlah dalam sketsa beberapa kenangan masa kecil dan remaja Anda.
5. Deskripsikanlah kata-kata yang bermakna yang telah menemani formasi Anda.

F) KATA-KATA INSPIRATIF
  "Apa yang sedang kita pertaruhkan, Sam?
Sam: "Agar ada sesuatu yang Baik di dunia ini, Tn. Frodo, dan untuknya layak diperjuangkan"
(Film El Señor de los anillos: Las dos torres).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar