Sabtu, 25 Januari 2020

claret "25 januari



25 JANUARI
A) CLARET
1846. Tahta Suci menanggapi secara positif permohonan akan kekuatan-kekuatan luar biasa yang dilakukan Claret terhadap para kolaboratornya dalam karya misi. 
1863. Ia menyelesaikan Latihan-latihan kepada para ibu di Gereja Montserrat (Madrid).
1868. Saya merasa sangat tergerak hati untuk mewartakan dan mengajarkan doa Rosario Tersuci.

B) KONGREGASI: Persetujuan sipil dan kanonik
Permohonan untuk persetujuan sipil dari Tarekat disajikan oleh Bapa Pendiri pada akhir tahun 1857, ketika P. Sala masih hidup dan sudah ada Aturan-Aturan yang sudah dicetak. Meskipun P. Claret tidak yakin akan peluang  dari permohonan tersebut, karena dapat saja menjadi hal yang kontraproduktif di dalam situasi politik yang sangat antiklerikal, ia merendah dengan keinginan para Misionaris. Pada 9 Juli 1859 tibalah persetujuan yang didambakan; dengan apa yang Kongregasi capai, untuk penampilan dan representasinya, keteguhan dan prestise, dan sudah mempunyai dasar hukum untuk mengeksekusi serikat-serikat yang selalu sangat dirindukan dalam pikiran P. Xifré.
Pada tanggal 3 April 1859 Claret memohon kepada Tahta Suci untuk menyetujui Aturan-Aturan dan Tarekat. Persetujuan kanonik sementara diperoleh dengan Decretum Laudis pada 19 Oktober 1860. Paus Pius IX memberikan persetujuan defenitif dari Tarekat ketika menyetujui Konstitusi-Konstitusi ad experimentum pada 22 Desember 1865. Persetujuan definitif, sebaliknya, diperoleh lima tahun lebih cepat dari yang diperkirakan, pada tahun 1870. P. Xifré mencoba untuk mengimplantasi Kaul-Kaul Agung, namun tidak dikabulkan. 

C) TOKOH: Salvador Alfageme, CMF; Misionaris di Cina (1891-1970).
Valladolid (Spanyol). Ia menjadi bagian dari Novisiat pertama dari Provinsi Bética. Pertama ia menjadi formator di rumah teologi di Zafra dan kemudian menjadi misionaris di Cina (1933-1951). Ia merupakan pemimpin kelompok pertama yang diutus ke Cina setelah para pionir P. Anastasio Rojas dan P. Fogued. Dialah yang mengurus komentar mengenai kesan-kesan perjalanan kepada P. Juan Postius, yang selanjutnya dipublikasikan dalam Anales. Demikianlah yang dideskripsikan oleh P. Casado dalam surat dari Cina: Dia adalah seorang dengan banyak talenta: seorang Putra Hati Maria seutuhnya. Pada tanggal 27 April 1949 P. Alfageme keluar dari Tunki, hampir buta <terhadang>, dan enam pemuda, bersama seorang aspiran dari Cina dan tiga Suster Claretian.  Pada tanggal 7 Juni mereka tiba di Shanghai setelah melewati petualangan yang tak terhitung jumlahnya. Pada 9 oktober akhirnya P. Alfageme dan yang lainnya dapat keluar dari Shanghai menuju Hong Kong, kecuali si aspiran Cina tadi yang dilarang keluar. P. Alfageme segera pergi ke Roma dan Spanyol. Ia meninggal pada tanggal 9 Januari di Zafra. 
D) POIN PENTING: Setia Kepada Rahmat. 
Sementara saya dalam pikiran-pikiran yang kudus itu yang mengisi hati saya dengan kesenangan yang amat besar, tiba-tiba godaan menghampiri saya, godaan yang paling ngeri dan menghujat, melawan Maria Tersuci. Ini sungguh menyedihkan, kesedihan terbesar yang  saya derita selama hidup saya… Saya mengaku, tetapi, karena saya masih sangat muda, saya tidak tahu menjelaskan isi hati saya dengan baik, dan bapa pengakuan menolak apa yang saya katakan kepadanya, ia menganggapnya tidak penting, dan saya tetap tinggal dalam penderitaan yang sama seperti sebelumnya… Godaan ini berlangsung terus sampai Tuhan sendiri membantu saya (Auto 51).
Kemudian saya mendapat godaan lain melawan Ibu kandung saya yang baik, yang sangat mencintai saya, dan demikian pun saya kepadanya. Kebencian hadir dalam diri saya, suatu ketidaksukaan yang sangat besar kepadanya, dan saya, untuk mengatasi godaan tersebut, saya dengan sangat mencoba memperlakukannya dengan penuh kelembutan dan kerendahan hati. Dan saya ingat bawha ketika saya pergi mengaku, ketika saya memberitahu pembimbing apa yang saya derita  dan apa yang telah saya lakukan untuk mengatasinya, dia bertanya kepada saya: Siapa yang mengatakan kepadamu untuk melakukan hal-hal itu? Saya menjawabnya: Tidak seorangpun, Tuan. Lalu ia mengatakan kepada saya: Allahlah yang telah mengajarkan engkau, anakku; lanjutkan, setialah kepada rahmat (Auto 52).

E) REFLEKSI PRIBADI
1. Apa peran perempuan dalam hidup Anda?
2. Apakah telah memperkaya atau membuat kesulitan dalam panggilanmu?
3. Janganlah Anda lupa bahwa rahmat Allah akan selalu membantu Anda untuk menjadi setia kepada panggilan Allah.
4. Anda dapat membaca “Godaan-godaan bagi para agen pastoral” yang ditulis Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium, 76-109.

F) KATA-KATA INSPIRATIF
“Begitu besarlah digambarkan sosok Yang Terkasih dan begitu lengkap dan jelas digambarkan ketika ada persatuan cinta, sungguh benar mengatakan bahwa Yang Terkasih hidup dalam kekasih dan kekasih di dalam Yang Terkasih” (St. Yohanes dari Salib, Madah Spiritual, XII.7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar