Kamis, 28 Mei 2020

Claret -'18 Mey"-



18 MEI
A. CLARET
1849. Claret tiba di Barcelona dari Kepuluan Canary. Ia datang menyelesaikan beberapa masalah dalam Libreria Religiosa.
1857. Claret tiba di Cadiz dari Cuba, menyerahkan catatan tentang Rencana Pembaharuan Keindahan Gereja kepada Uskup Arboli.
1859. Claret menyurati Uskup Joseph Caixal tentang perjalanan berikutnya ke Barcelona, dimana ia berharap bisa berdiskusi dengan Uskup tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemuliaan Allah yang lebih besar, dan kebaikan Gereja… sayang sekali, mereka tidak bisa bertemu.

B. KONGREGASI (ABAD BARU: 1949-1967): KURIA GENERAL BARU DI ROMA
Tiga bulan setelah peresmian Basilika Hati Maria Imakulata di Parioli (8 Desember 1852), pada tanggal 19 Maret 1953, P. Peter Schweiger meresmikan gedung Kuria Generalat yang baru, dengan kehadiran pejabat-pejabat penting. Sebelumnya, Kuria Generalat bertempat di Via Giulia 131. Melalui Kapitel General di Castel Gandolfo (1949), keputusan dibuat untuk melengkapi Kongregasi dengan sebuah rumah yang lebih modern untuk Kuria, di properti yang sama di mana basilika dibangun. Dr. Alessandro Villa dipilih sebagai arsiteknya. Tetapi sebelumnya, pondok Claret dihancurkan terlebih dahulu, juga Kuria Provinsialat Italia. Pada 19 Maret 1952 Superior General memimpin misa pertama pada jam 06.00 pagi dan jam 10.00 misa perayaannya dipimpin oleh P. Eduardo Fabregat, bersama dengan anggota Dewan General dan Superior Komunitas yang baru. Pastor untuk basilika itu adalah P. Agostino Gregori, pastor paroki Claretian pertama asal Italia.

C. TOKOH: JUAN JOSE CASTAƑER RIBAS, Uskup Vic (1806-1865)
San Pedro de Torrello (Barcelona, Spanyo). Ia lulusan Teologi Universitas Cervera. Ia juga seorang Professor di Seminari Vic dan pastor paroki di beberapa kota. Ia ditahbiskan menjadi Uskup Vic pada tahun 1858. Ia seorang yang sangat sederhana dan sahabat evangelisasi dalam misi-misi. Marquis dari Arco bercerita bahwa suatu hari ketika ia makan bersama uskup ini dan Pater Claret, ia sangat tertekan karena kesulitan yang dialaminya dalam pekerjaannya dan juga karena kehendak dari pemerintah Madrid. Ia pergi untuk menyampaikannya pada Claret tentang konflik serius yang dialaminya ini, dan ia juga menyampaikan bahwa uskup terkadang membuatnya berada dalam kesusahan besar. Ia bertanya pada Claret: “Apakah anda sering mengalami hal yang sama?” Claret menjawabnya: “Tidak pernah, tuan. Saya selalu tenang. Setiap saya mengalami situasi sulit, saya selalu berdoa, meminta nasehat dan bertindak dengan sangat hati-hati; dan kemudian saya akan tenang lagi seperti sebelumnya.” Monsinyur ini wafat di Vic.

D. POINT PENTING: MENGENALI KEUTAMAAN-KEUTAMAAN DARI REKAN-REKANNYA.
(Aut 606) Mereka inilah orang yang menemani saya dalam karya-karya apostolik di keuskupan itu yang, begitu penuh rumput liar dan duri. Saya banyak berutang budi kepada Allah karena Ia telah memberikan saya teman-teman yang begitu baik ini. Tingkah laku mereka semua tak tercela. Mareka tidak pernah menyakiti hati saya, sebaliknya mereka semua merupakan penghiburan dan pertolongan besar untuk saya. Semua berakhlak baik dan mantap dalam kebajikan; mereka bebas dari keprihatinan duniawi, tak pernah mereka berbicara atau berpikir tentang keuntungan atau kehormatan. Hanya satu perhatian mereka yaitu kemuliaan Allah yang lebih besar dan pertobatan jiwa-jiwa.
(Aut 607) Saya belajar dari mereka semua karena mereka memberikan teladan yang baik dari semua kebajikan, khususnya kerendahan hati, ketaatan, semangat, dan kerelaan untuk bekerja yang tak pernah pudar. Saya belum pernah melihat dalam satu pun dari mereka gejala ketidaksukaan untuk pergi ke mana saja; semua mereka selalu siap untuk kerja, dan dengan senang hati mereka membaktikan diri untuk melaksanakan apa yang saya minta kepada mereka, entah untuk memberi misi umat, itulah yang paling sering saya minta, entah untuk menangani satu paroki atau dekenat. Bagi mereka sama saja apa pun yang saya minta kepada mereka. Tidak pernah mereka minta atau menolak sesuatu atau tugas apapun.

E. REFLEKSI PRIBADI
a. Apa pendapatmu tentang komunitasmu dan rekan-rekan kerja dalam karya kerasulanmu?
b. Apakah anda tahu keutamaan-keutamaan dan kemampuan mereka?
c. Bagaimana anda bersikap dengan keterbatasan-keterbatasan mereka?
d. Ingatlah beberapa orang yang bekerjasama dengan anda dalam kerasulan. Kenalilah kualitas dan talenta mereka. Berilah apresiasi untuk mereka. Ucapkan termakasih secara pribadi.
e. Mintalah dari Tuhan kesabaran dan kasih untuk berhadapan dengan keterbatasan dan kekurangan yang anda temukan dalam diri mereka. Jika anda punya kesempatan, belalah mereka di hadapan orang lain.

F. KATA INSPIRATIF
“Semua orang beriman, yang dianugerahi talenta dan karisma dari Roh Kudus, berpartisipasi dalam cara-cara berbeda dalam misi Kristus, yang juga adalah misi Gereja yakni untuk mewartakan Injil, menyembah Allah dan memperbaharui kemanusiaan sesuai dengan rencana Allah melalui gambaran manusiawi Yesus Kristus.” (CVD 20)#epmcmf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar