Kamis, 28 Mei 2020

Claret -'23 Mey"-

Bagaimana Cara Berpikir Kreatif?
23 Mei

A. CLARET
1859. Claret tiba di Barcelona diwaktu yang hampir sama dengan P. Paladio Currius dan suster-susternya Muder Paris. Mereka semua makan bersama di istana dengan uskup dan P. Joseph Xifre juga ada di sana.
1859. Claret ditunjuk sebagai Pelindung Rumah Sakit di Montserrat (Madrid) oleh Keputusan Kerajaan.
1860. Baik itu Claret maupun Xifre setuju bahwa P. Carmelo Sala cocok untuk masuk menjadi anggota Kongregasi, tetapi Claret lebih memilih supaya dia tetap berada pada posisinya sekarang, bisa memperoleh pendapatan dan membantu orangtuanya.

B. KONGREGASI (ABAD BARU, 1949-1967): DI EKUADOR
Pada tahun 1955 P. Angel de Maria Canals tiba di Guayaquil, pelabuhan utama, untuk memulai Paroki Roh Kudus yang berada di antara orang-orang yang luar biasa miskin, dengan populasi sekitar 300.000 jiwa yang tanpa gereja, sekolah-sekolah bahkan lembaga sosial pendamping. Ia masuk sungguh dalam situasi yang tidak nyaman sama sekali. Meski demikian, masyarakat di sana sangat baik, hanya saja mereka jauh dari pengenalan akan Allah dan praktik keagamaan. Di samping itu, ia hanya mandapat satu properti untuk dibangun dan dua misionaris untuk membantunya. Segala sesuatunya sungguh disandarkan pada iman dan antusiasme. Namun demikian, dalam waktu yang tidak lama, ia bisa memiliki tiga kapela, yang di pusat ada pastorannya, ada gereja, teater, sebuah klinik dan sekolah paroki, seperti sebuah ruangan besar untuk keluarga dan tempat interaksi sosialnya kaum miskin. Setelah satu tahun, mereka bisa memberi sebuah data statistik yang sungguh mengherankan dari kerja yang mereka lakukan dan semua akibatnya. Meski mereka belum memiliki gereja, mereka punya sebuah kapel yang sederhana, dan semua kegiatan lainnya dibuat di jalanan. Pada tahun 1958 sebuah gereja besar akhirnya diresmikan.

C. TOKOH: GETRUDIS CASTAƑER, Pendiri (1824-1881)
Mataro (Barcelona, Spanyol). Sebagai seorang anak, ia melihat dua saudaranya meninggalkan rumah, Marcos masuk seminari dan Segismundo masuk Kapusin. Akhirnya ia memilih menjadi Carmelit dari Mataro ketika saudaranya Marcos kembali dari Italia, karena sakit dan terpaksa pulang. Gadis ini memulai kerasulannya sejak dari rumahnya, dengan menerima anak-anak gadis miskin dan mengajar mereka Katekismus serta memberi mereka tugas. Ketika ibunya meninggal pada tahun 1857, Gertrudis dan saudaranya Marcos bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada tanggal 21 November 1858, mereka mendirikan Kongregasi para Suster dari St. Philip Neri. Pater Claret turut terlibat dalam usaha pendirian, konsolidasi dan promosi institut. Sejak saat ia berkotbah di Lent, di Mataro tahun 1845 ia terus menjaga persahabatan dengan kedua kakak beradik itu. Pada tahun 1859 ia mendukung penuh pendirian dan tahun 1870 di Roma, ia mendapat kesempatan untuk menyemangati karya mereka.

D. POINT PENTING: POLITIK ITU JUDI
(Aut 628) Sekalipun saya selalu sangat berhati-hati dalam hal ini, saya tidak luput dari kejahatan gosip orang. Ada yang menggerutu terhadap saya karena saya menolak diperalat oleh ambisi mereka yang tidak layak, ada yang menggerutu karena iri hati… Banyak orang karena tidak tahu, hanya karena mempercayai kabar angin, telah mengatakan segala macam kejahatan tentang saya dan telah memunculkan fitnah-fitnah yang paling buruk dan menjijikkan. Tetapi saya tetap diam dan menderita dan bergembira dalam Tuhan, karena Ia telah memberikan saya seteguk dari piala sengsara-Nya. Dan terhadap para pemfitnah, saya telah mendoakan mereka di hadapan Allah setelah saya mengampuni dan mencintai mereka dengan segenap hati.
(Aut 629) Saya tidak pernah mau mencampuri urusan politik… Salah satu orang terkemuka, pada satu hari mengatakan kepada saya bahwa saya harus berbicara dengan Sang Paduka demi orang ini atau itu. Saya menjawab: “Hendaklah tuan tahu bahwa saya memandang Spanyol masa kini sebagai meja judi; pemain-pemainnya adalah partai-partai politik. Dan sama seperti sangat tidak terpuji bagi seorang penonton belaka memberi bantuan biar pun sedikit kepada salah satu pemain, demikian pun tidak terpuji bagi saya, seorang penonton belaka, untuk memberi pertolongan demi partai ini atau itu kepada Sang Paduka…”

E. REFLEKSI PRIBADI
Claret selalu berusaha supaya kotbah-kotbahnya entah di Catalonia maupun di Istana Kerajaan tidak sedikitpun ada hubungannya dengan politik.
a. Saya berpikir terlibat di dalam politik bisa berbahaya jika…
b. Mengkritik dan menerima fitnahan akan saya dapatkan karena ingin bebas dari politik, maka apa yang akan saya lakukan?
c. Saya tidak boleh membuat pilihan politik selama…

F. INSPIRASI
“Tanpa kehadiran Sabda, komunitas Claretian tidak punya alasan untuk eksis.” (SW7) #epmcmf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar