Selasa, 05 Mei 2020

Claret "25 April"

25 APRIL

A. CLARET
1849. Dalam perjalanan kembali ke Peninsula, Claret mulai berkotbah beberapa hari di Arrecife (Lanzarote).
1860. Claret berfirasat bahwa masa kemartiran semakin dekat; dia merasakan seolah-olah Yesus berkata kepadanya: Antonius, persiapkanlah dirimu.
1870. D. Santiago Tejada mengunjungi Claret di biara St. Adrianus (Roma). Dia memberitahukan Claret bahwa dia telah membeli sebuah biara tua Fransiskan di Alfaro (La Rioja) dan bahwa dia akan dengan senang hati menyerahkannya kepada beberapa misionaris. Claret menyampaikan hal tersebut kepada P. Josep Xifré.

B. KONGREGASI: CURIA GENERAL DI ROMA, PERIODE MARTIR (1934-1937)
Kapitel Jenderal XIII tahun 1934 diadakan di Roma, Viagiulia, dijelaskan residensi Superior Jendral sebagai berikut: Dengan menghormati hak yang diberikan oleh Konstitusi Suci kepada Superior Jenderal untuk memilih rumah salah satu rumah dalam Kongregasi yang cocok baginya dan tinggal di dalamnya, Kapitel Jenderal mengajukan, tanpa bermaksud untuk membatasi hak itu, dan dikehendaki dengan mayoritas suara dan atas keinginanya yang kuat bahwa residensi Superior Jenderal dan Kuria-nya didirikan di Roma. Berdasarkan pertimbangan tersebut, P. Filipe Maroto, melalui Dekrit 10 Mei 1934, memutuskan untuk memindahkan tahta Kepemimpinan Jendral dari Madrid ke Roma, di Via Giulia: Jalan paling lurus dan terpanjang di dunia, sebagaimana yang telah ditulis Miguel de Cervantes (1547-1616). Pada waktu itu rumah di Via Giulia adalah Kuria Provinsial Italia, yang dipindahkan ke tempat yang bernama Villino, di daerah Parioli, dimana sementara dibangun sebuah gereja Hati Maria yang sangat besar dan berubah menjadi Kuria Provinsial yang baru.

C. TOKOH: JERÓNIMO PAGÉS, Rahib Ordo St. Hironimus (1807-1891)
Badalona (Barcelona, Spanyol). Dia mengenakan jubah Ordo Hironimus di El Escorial pada tahun 1827. Pada tahun 1847 ia diangkat sebagai imam kapelan San Lorenzo, El Escorial; Pada tahun 1854 menjadi Pemimpin komunitas; tahun 1859 menjadi Wakil Presiden korporasi gerejawi dan kapelan istana pada tahun 1860. Pada 1861, ia mengajukan pengunduran dirinya kepada Ratu, dan dikabulkan, kemudian ia pun ditugaskan di Sevilla. Setelah revolusi tahun 1868 ia pun diangkat menjadi Direktur Colegio El Escorial dan imam kapelan Sang Raja pada tahun 1879. Ia pun meninggal di Sevilla pada hari sabtu, 25 April 1891. Pada tahun 1858 P. Claret menjadi presiden Monasterio Real, menjadikan P. Pagés sebagai wakil presidennya. Keduanya pun masih sering surat-menyurat antara 1859 dan 1860. Pada 22 Juni 1868, P. Claret akhirnya mengajukan kepada Ratu tentang pengunduran dirinya dari presiden Monasterio Real karena berhadapan situasi sulit yang dialaminya. Salah satu alasan mendasar adalah ketidakcocokan dengan P. Jerónimo Pagés.

D. POIN PENTING: TAHBISAN USKUP
Setelah saya menerima pilihan Ratu atas diri saya yang hina ini, urusan-urusan menurut kebiasaan segera dijalankan dan dokumen dikirimkan ke Roma… (Aut. 497).
… Pengangkatan saya diumumkan, dokumen-dokumen resmi dari Roma tiba ke Madrid dan segera dijalankan secara sah dari Madrid dibawa ke Vich oleh dua imam yang sangat baik, Romo Fermin de la Cruz dan Romo Andres Novoa. Sementara itu, saya menyiapkan diri dengan suatu retret yang berlangsung cukup lama, dan pada waktu itu saya menulis suatu rencana hidup untuk tugasku yang baru. Dengan demikian semuanya telah dipersiapkan dan siap sedia saya menerima tahbisan… (Aut498).
Pada tanggal 6 Oktober 1850, hari pesta St. Bruno, Pendiri Ordo Kartusian, ordo yang pernah saya ingin masuk; hari Minggu pertama dalam bulan Oktober; hari pesta Rosario Kudus, suatu devosi yang kepadanya selalu begitu besar kecendrunganku; pada hari ini saya dikonsekrasikan Uskup Agung, bersama Romo Jaime Soler, Uskup di Teruel, di katedral di Vich. Uskup setempat, Mgr. Luciano Casadevall, adalah uskup yang mengkonsekrasikan, dan menjadi pendamping Yang Mulia Bapa Uskup Domingo Costa y Borras dan Fulgencio Lorente, masing-masing dari Barcelona dan Gerona (Aut. 499).

E. REFLEKSI PRIBADI
Claret, yang selalu ingin hidup" dalam gaya para rasul," menerima anugerah menjadi ahli waris Para Rasul.
1. Apa artinya bagi anda dipanggilan menjadi" penolong yang setia dari gembala (Gereja) dalam tugas pelayananmu"(lih. CC. 6)?
2. Ingatlah akan beberapa Uskup Claretian yang memiliki hubungan dekat dengan anda. Berdoalah untuk pelayanan mereka dan untuk umat mereka.
3. Tanggapilah makna dari pernyataan ini: "Ketaatan menuntun pada kebebasan sejati."

F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Manusia selalu suci dan tidak dapat diganggu gugat, dalam situasi apapun dan pada setiap tahap perkembangannya. Manusia adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan tidak pernah menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah lainnya.” (Francis, Evangelii Gaudium, 213) #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar