Selasa, 05 Mei 2020

Claret :"29 April"

29 April
A. CLARET
1856. Claret diliputi rasa sedih ketika melihat tanah milik dan harta benda dibakar oleh para musuh di Santo Domingo (di mana dia tinggal ketika dia kembali setelah penyerangan di Holguin); sebelumnya mereka sudah pernah membakarnya karena kesalahpahaman di Altagracia. Claret sangat menyadari bahwa dia harus segera meninggalkan tempat itu. Dia merasakan bisikan perawan Maria dan megatakan kepadanya, pergi Antonio! Lalu dia berkata dalam hatinya dan mendaraskan teks ini: “Kami tadinya mau menyembuhkan Babel, tetapi ia tidak dapat disembuhkan; tinggalkanlah dia, marilah kita pulang masing-masing ke negerinya! Sungguh, penghukumannya sudah sampai ke langit, sudah menjangkau awan-awan (Yer. 51:9).
B. KONGREGASI: PARA MARTIR CLARETIAN, MASA PARA MARTIR (1934-1937)
Kongregasi mempunyai 271 martir dari Perang Sipil Spanyol. 183 di antaranya dibeatifikasi ke dalam tiga tahap; kelompok pertama 51 Martir Barbastro dibeatifikasi di Roma oleh St. Yohanes Paulus II pada tanggal 25 Oktober 1992. Kelompok kedua, 23 martir dibeatifikasi di Tarragona pada tanggal 13 Oktober 2013 (P. Candido Casals bersama keenam temannya dari Tarragona-La Selva bersama ke-16 martir dari Sigúenza-Fernan Cabállero dan ke-14 frater, seorang bruder dan P. José María Ruiz). Akhirnya 109 martir dari Cervera dan komunitas-komunitas lainnya dibeatifikasi pada tanggal 21 Oktober 2017 oleh Paus Fransiskus di Basilika Sagrada Familia Barcelona. Kelompok terakhir ini diketuai oleh P. Mateu Casals, Frater Teófilo Casajús dan Bruder Ferran Saperas. 88 Claretian lainnya juga pada waktu itu disiksa di beberapa tempat lainnya di Spanyol, seperti Jaen, Don Benito, Madrid, Ubeda, San Vicente de la Barquera, dll. Pada waktu itu Kongregasi mempunyai banyak martir dalam masa Perang Sipil Spanyol.
C. TOKOH: ST. KATARINA DARI SIENA, Co-pelindung Kongregasi (1347-1380)
Dilahirkan di Siena (Italia) pada tanggal 25 Maret 1347. Meskipun begitu banyak tantangan, dia masuk Ordo Para Suster Penebusan Dosa dari St. Dominikus pada usia 17 tahun. Bersama mereka, hidup spiritual dan karya kasihnya berkembang dalam pelayannya kepada orang sakit dan kaum miskin. Tergerak oleh cintanya yang kuat pada Gereja, pada tahun 1376 Katarina melakukan perjalanannya yang cukup terkenal ke pengadilan kepausan Avignon (Prancis). Usahanya meyakinkan Paus Gregory XI untuk kembali ke Roma pada 13 September tahun yang sama. Sejak masa mudanya Bapa Pendiri kita secara khusus berdevosi kepada St. Katarina dari Siena karena panggilannya sebagai seorang awam religius, karena kehidupan mistiknya yang mendalam, karena cintanya kepada Gereja dan Sri Paus dan karena komitmen apostolik demi Gereja dan para pendosa. St. Katarina disebutkan di beberapa bagian di dalam Autobiografinya dan dalam catatan pribadinya. P. Claret memilihnya sebagai pelindung Kongregasi.
D. POIN PENTING: HATI MARIA DAN REFLEKSI KATA MISIONARIS
Lima belas hari sesudah kedatangan, kami mengunjungi patung Perawan Tersuci dari Kasih di kota El Cobre, empat leguas ( + 22 km) dari ibukota, suatu pusat devosi untuk semua penduduk pulau. Patung itu dihormati di sebuah kapela yang telah dihias secara mewah karena banyak persembahan yang terus dibawa ke sana dari semua penjuru (Aut. 510).
Ketika kami kembali ke Santiago, ibukota keuskupan, saya memulai suatu misi umat yang berlangsung sampai tanggal 25 Maret, saat itu diadakan ibadat Komuni umum. Umat yang hadir luar biasa banyaknya baik untuk mendengar kotbah-kotbah maupun untuk menghadiri ibadat Komuni suci. Sementara saya memimpin misi umat di Katedral, Pater Vilaro memimpin misi umat di gereja St. Fransiskus, gereja terbesar kedua di kota sesudah Katedral, dan pada hari Minggu sesudah pesta Kabar Sukacita, saya pergi memberi Komuni di gereja St. Fransiskus (Aut. 511).
Saya juga memimpin latihan rohani untuk seluruh kaum klerus: canon, romo paroki, beneficiaris, dst. Itulah kebiasaan tahunan saya selama saya berada di pulau itu. Tetapi untuk lebih mempermudah hal itu saya mengumpulkan mereka di kota-kota utama dalam keuskupan (Aut. 512).
E. REFLEKSI PRIBADI
Ketika Claret baru saja tiba di Cuba, langsung mengunjungi Perawan Bunda Cinta Kasih dan Claret menamainya “La Prelada” (Petinggi Gereja). Segera setelahnya dia memulai misinya di Santiago.
1. Bagaimana anda menempati Maria dalam karya kerasulanmu?
2. Pada saat kapan anda secara khusus merenungkan tentang Maria? Apa yang biasanya kamu lakukan? Kamu memanggilnya sebagai apa?
3. Apakah yang pertama anda lakukan ketika Anda diutus ke suatu tempat baru?
F. KATA-KATA INSPIRATIF: “Kehidupan misteri Ekaristi sepanjang hari, seperti yang dilakukan Pendiri kita, akan menyuburkan identifikasi kita dengan Kristus dan dengan Roh-Nya, dan akan memberdayakan kita untuk menghadapi godaan jahat dalam hidup kita” (CPR 55). #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar