Selasa, 05 Mei 2020

Claret : "2 Mey"

2 MEI
A. CLARET
1836. Claret mengajukan pengaduan dan bahkan menegur walikota Sallent untuk memberi perlindungan terhadap mereka yang mengganggu perkembangan liturgi.
1851. Claret menunjuk P. Manuel Vilaro sebagai sekretaris kunjungan pastoral di berbagai lokasi di seluruh wilayah keuskupan.
1869. Dari Roma, Claret menyampaikan kepada P. Joseph Xifre bahwa dua volume Platicas Doctrinal (Perbincangan Doktrinal) telah diterbitkan, yang mungkin berguna untuk para misionaris.
B. KONGREGASI (1937-1949): SAAT-SAAT PERSELISIHAN
Di Spanyol, banyak rumah dan tanah direbut dan kemudian dikembalikan lagi setelah perang sipil di tahun 1939. Aktivitas berkotbah, publikasi, dan ekspedisi ke area-area misi dimulai kembali. Demikian juga jenazah para martir ditemukan, dan sedapat mungkin dipindahkan dan disimpan secara terhormat di tempat yang lebih bermartabat. Di sisi lain, Kongregasi mengalami perkembangan, secara khusus di luar wilayah Spanyol. Lima tahun sesudah perang sipil di Spanyol, perang dunia II mulai. Konflik militer ini merugikan Kongregasi karena isolasi selama perang itu berlangsung sejak 1941 sampai 1945, khususnya rumah-rumah kita di Jerman, Polandia, dan Italia. Kita juga menderita kehilangan beberapa jiwa di Rusia. Meski demikian, Superior General melakukan banyak kunjungan ke Provinsi-Provinsi di Amerika dan Guinea Equatorial dan menerima beberapa penghargaan terhadap karya terbaik dari para Claretian di sana.
C. TOKOH: JUAN MARIA GORRICHO, CMF, Misionaris dan Penulis (1889-1960)
Lerin (Navarre, Spanyol). Ia adalah jantung dari para teologat Claretian di Santo Domingo de la Calzada dan para imam di kota itu dan sekitarnya. Pada tahun 1932, ia ditugaskan di Kuria General di Madrid, lokasinya di Jalan Buen Suceso. Ia melakukan karya apostolik di sana selama 28 tahun. Ia seorang penulis yang produktif. Ia menerbitkan banyak karya tulis tentang publik speaking, asketisme dan kesalehan Maria. Di Madrid ia memimpin majalah terkenal bernama El Iris de Paz selama beberapa tahun dan menjadi Superior komunitas dalam beberapa waktu berbeda. Ia juga adalah arsitek utama dari pembangunan Gereja Corazon de Maria di Jalan Ferraz di ibukota Madrid, yang resmi dibuka pada 9 Maret 1952. Selama perang sipil (1936-1939), ketika dipenjara bersama beberapa tahanan, ia menyerahkan hidupnya untuk ditukarkan dengan hidup dari seorang tahanan: seorang letnan kolonel dan ayah dari lima orang anak, bernama Mario Gonzales Revenga, yang akan dihukum mati. Tetapi pada akhirnya, atas penyelenggaran ilahi, keduanya selamat. Ia meninggal pada tanggal 2 Mei.
D. POINT PENTING: KEBIJAKSANAAN PASTORAL
(Aut 522) Saya pergi ke Puerto Principe menjelang akhir bulan Juli tahun itu. Dan karena seluruh kota dipengaruhi dan terlibat dalam revolusi Narciso… kedatangan saya diliputi banyak tindakan penjagaan ketat. Saya memulai misi umat dan mereka datang untuk melihat apakah saya berbicara atau tidak tentang pergolakan politik… Tetapi ketika mereka melihat bahwa saya tidak pernah menyinggung apa-apa tentang politik di atas mimbar maupun di tempat pengakuan, secara umum atau secara pribadi, itu sangat mengagumkan mereka dan membangkitkan kepercayaan.
(Aut 523) Justru pada hari-hari itu, pasukan-pasukan menangkap empat pemberontak… oleh karena itu mereka dihukum mati. Para terdakwa dan keluarga mereka begitu percaya kepada saya sehingga mereka minta kepada saya untuk datang ke penjara dan mendengarkan pengakuan mereka… mereka minta supaya saya menjadi pengantara mereka dengan
Jenderal. Saya menasehati supaya semua yang terlibat dan bersenjata meletakkan senjata dan kembali ke rumah dengan diam-diam, tanpa diganggu dan tanpa dicatat nama-nama mereka. Saya mendapat persetujuan dari Jenderal tentang hal ini, dengan akibat, seluruh rombongan dibubarkan, kumpulan senjata, mesiu dan uang hilang dan semuanya menjadi damai.
E. REFLEKSI PRIBADI
Berhadapan dengan pergerakan indenpendensi di Cuba, Claret sangat berhati-hati supaya tidak terjebak dalam politik, tetapi di saat yang sama, ia berkomitmen untuk mempertahankan kehidupan dan kedamaian sosial.
a. Apa sikap anda terhadap permasalahan politik di negara anda?
b. Apakah karya apostolikmu penuh dengan komitmen terhadap keadilan dan kedamaian tanpa terjebak masuk di dalam partai politik?
F. KATA INSPIRATIF
“Pada suatu waktu saya memandang diri saya sendiri dan memberi penghormatan lebih kepadanya daripada yang biasanya, dengan cara merasakan bahwa pikiran kita bisa lebih suci, dengan khusyuk mengarahkannya pada semangat devosi, dan dengan kata-kata yang suci ketika saya bernyanyi, daripada tidak sama sekali; dan semangat kasih yang ada di dalam roh kita, memiliki variasi yang indah, yang bisa diukur tepat di dalam suara dan nyanyian, oleh karena ada korespondensi tersembunyi yang menggerakkan suara dan nyanyian-nyanyian itu.” (St. Agustinus, Pengakuan-Pengakuan, Buku X. Bab 33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar