Selasa, 05 Mei 2020

Claret ::30 April"

30 April
A. CLARET
1845. Claret tiba di Vilanoval La Getrú (Barcelona), di mana dia akan berkotbah selama bulan Mei.
1846. Claret tiba di Lleida, di mana keesokannya akan berkotbah untuk bulan Maria.
B. KONGREGASI: DAMPAK BAGI MISI, MASA PARA MARTIR (1934-1937)
Akibat dari Perang Saudara Spanyol mulai dirasakan segera dalam misi, terutama di Guinea Ekuatorial dan Cina, dan terhadap sumber-sumber procura dan finansial di Spanyol. Mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kelangkaan sarana ekonomi, terutama kurangnya misionaris untuk menyokong kebutuhan yang tak terhitung banyaknya dalam misi yang dipercayakan kepada Kongregasi pada waktu itu. Kita tidak boleh melupakan banyaknya frater yang hidupnya menderita karena peristiwa-peristiwa menyedihkan itu. Majalah El Misionero juga ditangguhkan, dana Pio Unión Misionera dicuri, hilangnya peredaran The Cervera Philatelic Circle, dll. Dalam situasi ini, P. Filipe Maroto mencoba untuk mendorong solidaritas seluruh Kongregasi melalui surat edarannya “Misiones de infieles” yang diterbitkan pada tahun 1937, tepatnya pada malam kematiannya, di usianya yang ke 62, dampak dari keprihatinan dan duka yang mendalam karena Kongregasi harus mengeluarkan uang yang sangat banyak akibat Perang di Spanyol.
C. TOKOH: JOSÉ MARÍA MIR, CMF, Misionaris dan Ahli Bahasa Latin (1912-2000)
Bellvís (Lleida, Spanyol). Pada usia 11 tahun, ia memasuki seminari Claretian yang berlokasi di bekas Universitas yang cukup terkenal, Universitas Cervera. Perlu dicatat bahwa sejak saat itu terbersit hasra-pasion dalam dirinya untuk bahasa Latin . Ia melanjutkan studinya dalam bidang Filsafat dan Teologi, berkolaborasi pada saat itu dengan majalah Latin yang dipimpin oleh Pastor Manuel Jové dan memulainya dengan nama Candidatus Latinus (1928) dan kemudian Palaestra Latina (1930). Pada tanggal 28 Maret 1936 ia ditahbiskan menjadi imam di Lleida. Beberapa bulan kemudian Perang Saudara Spanyol pecah. Pada tahun 1943 ia menetap di Barbastro dan mengambil alih majalah Palaestra Latina hingga 1964 dan membuat berkembang sangat pesat. Bersama dengan sebuah tim ia merevisi Diccionario ilustradolatinoe spañol y español-latino [Kamus Bergambar Latin-Spanyol dan Spanyol-Latin] dari Spes-Vox (Barcelona 1944) yang mencapai edisi cetak ulang banyak kali. Pada 1965 ia dipanggil ke Roma sebagai Profesor di Institut Kepausan untuk Bahasa Latin. Dia juga mengajar di Universitas Lateran. Dia meninggal di Barcelona pada 29 April.
D. POINT PENTING: BUAH DARI MISI YANG BERBAGI
Ketika misi umat sudah selesai di kota utama dan sesudah melewati upacara-upacara Pekan Suci dan Paska kami membentuk tiga kelompok. Saya mengutus Romo Manuel Subirana dan Romo Fransisco Coca ke kota El Cobre, dan Romo Paladio Currius dan Pater Esteban Adoain, seorang Kapusin, ke desa Caney, dua leguas (+ 11 km) dari Santiago. Biarawan ini menyerahkan diri kepada saya pada saat saya tiba dan sangat membantu saya, sebagaimana yang akan saya ceriterakan nanti. Yang lain saya bagi sebagai berikut ini: Romo Juan Lobo sebagai Vikaris jenderal dan Gubernur eklesiastik bila saya tidak ada; Romo Felipe Rovira dan Romo Juan Pladebella di Seminari untuk mengajar masing-masing tata bahasa Latin dan Teologi Moral. Romo Lorenzo San Marti dan Romo Antonio Barjau kuutus ke kota Puerto Principe untuk mengajar katekismus sampai saya tiba di sana (Aut. 514).
Saya menetap di kota, di mana saya membuka dan memulai kunjungan pastoral, dengan mulai di katedral, paroki-paroki, dll. Setiap hari saya memberikan Sakramen penguatan. Karena ada begitu banyak orang yang mau menerima Sakramen penguatan, untuk menghindari kekacauan saya minta supaya dicetak sebuah formulir dan dibagikan kepada pastoran-pastoran sesuai dengan jumlah calon yang bisa menerima krisma pada hari berikutnya. Formulir-formulir itu diisi dengan data seperti: nama calon yang akan menerima Sakramen penguatan, nama orang tua dan saksi mereka. Hal ini membantu menghindari kekacauan dan pendesakan orang, dan mempermudah pencatatan data nanti dalam buku-buku dengan lebih tepat dan lebih santai. Saya selalu melaksanakannya demikian, dan itu sangat berguna untuk saya dengan begitu banyak orang yang diterimakan Sakramen penguatan, tidak kurang dari 300.000 orang selama saya tinggal enam tahun dua bulan di pulau (Aut. 515).
Sesudah itu, saya pindah ke kota El Cobre, di mana Romo Manuel Subirana dan Romo Fransisco Coca sedang mengadakan misi umat, seperti yang sudah saya katakan. Mereka telah bekerja keras pada hari-hari itu, dan mendapat hasil yang besar. Cukup dikatakan bahwa ketika mereka tiba di sana, hanya ada delapan pasangan yang sudah diberkati; dan ketika misi umat selesai, sudah ada 400 pasangan yang nikah dari orang yang hidup secara tidak sah. Saya tinggal di sana beberapa hari untuk menerimakan Sakramen penguatan dan untuk menyelesaikan misi umat dengan sumbanganku, serta mengesahkan beberapa perkawinan dengan menggunakan wewenang yang diberikan Takhta Suci kepada saya (Aut. 517).
E. REFLEKSI PRIBADI
1. Bagaimana sikap Anda dalam Kerja Tim?
2. Apakah anda bersedia rela menerima tugas atau malah menolak untuk bekerja dengan orang lain?
3. Apakah Anda menghindari diri ketika ditunjuk menjadi pemimpin untuk mendukung kerjasama dalam tim?
4. Tunjukkanlah tiga kualitas pribadi Anda yang memfasilitasi dan mendukung kerja tim. Dan bersyukurlah kepada Tuhan untuk karunia itu.
F. KATA-KATA INSPIRATIF: “(Para martir Claretian) adalah manusia yang tahu mengampuni karena mereka sendiri merasa diampuni oleh Tuhan tanpa batas." (Mathew Vattamattam, Missionaries to the End. N. 18).
DOA PENUTUP
Oh, Perawan dan Bunda Allah!
Engkau sungguh mengenal kami putra-putra dan pelayan-pelayanMu, dibentuk oleh Engkau sendiri dalam tanur belaskasih dan cintaMu.
Kami seperti sebuah anak panah yang terentang di tanganMu yang perkasa.
Lepaskanlah kami, Bunda kami,
melawan apapun mereka yang anti Kerajaan Allah.
Kami percaya pada perlindunganMu,
kami mewartakan Injil tanpa senjata apapun kecuali dengan Sabda Ilahi,
tanpa jabatan apapun kecuali sebagai Putra-Putra HatiMu Tak Bernoda.
Kemenangan akan menjadi MilikMu, Bunda. #pydsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar